Mohon tunggu...
Rustan Ibnu Abbas
Rustan Ibnu Abbas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer

Suka nulis , Trainer Sales, Cinta Islam, Pembelajar dari nilai kehidupan Silahkan kunjungi Blog saya di www.rustanibnuabbas.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Membaca Peluang Mobil Esemka, Setelah Gagal Jadi Mobil Nasional

27 Agustus 2019   15:38 Diperbarui: 27 Agustus 2019   15:51 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah bertahun-tahun jadi wacana  dan alat kampanye untuk kepentingan politik untuk meraih kekuasaan, mobil ESEMKA kini tidak lagi menjadi perbincangan spesial, dia tidak lebih dari produksi mobil biasa yang siap berkompetisi dengan merek mobil lain  setelah stempel "Mobil Nasional" hilang. 

Sesuai dengan pernyataan  Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK/selaku produsen mobil Esemka), Eddy Wiraja. "Kami bukan mobil nasional, tetapi produksi mobil di Indonesia. Jadi jangan salah persepsi, mobil nasional kan cukup luas,". Esemka tidak bisa lagi ditarik kewacana mobil nasional jadi jangan berharap lagi kita bisa sama dengan mobil nasional malaysia.

Menarik membaca peluang mobil ESEMKA di tengah persaingan ketat mobil-mobil produksi jepang, korea dan china, Semua mengeluarkan produk-produk andalan mereka demi menggaet konsumen membelinya. Fitur-fitur spesial banyak disematkan agar bisa lebih unggu dari kompetitor. Dari data penjualan dari Gaikindo selama kuartal pertama 2019.

1. Toyota menjadi pemimpin penjualan dengan angka 77.266 unit

2. Daihatsu menjual 50.699 unit  

3. Mitusbishi  sebanyak 35.580 unit, 

4. Honda menjual 28.845 unit 

5. Suzuki di urutan lima dengan 22.869 unit 

Sedangkan untuk mobil China merek wuling masuk posisi urutan 10.

Bagaimana dengan peluang mobil ESEMKA? kalau kita update berita sepertinya produksi pertama yang akan dilahirkan adalah mobil pick upMobil yang bakal diluncurkan dalam waktu dekat, yaitu Esemka Bima 1.200 cc dan 1.300 cc dan rencananya akan diproduksi sebanyak 6000 unit dengan harga dibawah 150 juta. Harga yang sangat murah karena 70 % komponennya sudah diproduksi dalam negeri. 

Untuk diterima dimasyarakata ESEMKA Bima harus bisa mengungguli dua kompetitor besar yang sudah puluhan tahun digunakan dimasyarakat dan menjadi pick up minded di pikiran bawah sadar masyarakat yaitu Suzuki New Carry Pick up dan Daihatsu Grand Max. 

Dua merek dari perusahaan raksasa otomotif Jepang ini belum tergoyahkan sampai sekarang. Bahkan untuk jika ditotal penjualannya bisa mencapai 95 % semuanya dipegang oleh kedua merek mobil pick up tersebut. Apalagi sudah ada pemain mobil pick up dari China yakni Sokon Super Cab mobil 4 silinder yang bermesin 1500 CC.

Mampukah mobil pick up ESEMKA bisa menyaingi kedua brand tersebut? Apalagi dari sisi spesifikasi mobil pick up Suzuki New Carry dan Daihatsur Grand Max bermesin 1500 CC lebih unggul dari ESEMKA Bima yang hanya bermesin 1.200 dan 1.300 cc secara tenaga masyarakat pasti memilih mobil yang memiliki daya angkut yang besar bukan hanya pertimbangan harga.

Selain itu juga konsumen pasti memilih mobil yang ketersediaan part dan tempat service yang mudah dijangkau serta harga yang kompetitif sehingga memudahkan untuk melakukan perbaikan jika mobilnya bermasalah. Pertimbangan lain adalah harga jual kembali apa masih tinggi. Semua itu akan menjadi tantangan ESEMKA Bima dalam mengarungi kerasnya pertarungan di dunia otomotif. 

Tapi saya yakin PT Solo Manufaktur Kreasi sudah mempertimbangkan masak-masak dan tentu siap bersaing dengan kompetitor. Menarik ditunggu launching resminya dan perkembangan penjualannya tanpa harus mengikutkan embel-embel mobil nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun