Mohon tunggu...
Rustan Ibnu Abbas
Rustan Ibnu Abbas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer

Suka nulis , Trainer Sales, Cinta Islam, Pembelajar dari nilai kehidupan Silahkan kunjungi Blog saya di www.rustanibnuabbas.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sebahaya Apakah Felix Siauw Sampai Pengajiannya Sering Dibubarkan?

29 Juni 2019   14:50 Diperbarui: 29 Juni 2019   14:52 1476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi dan lagi upaya pembubaran pengajian Ust. Felix Siauw dilakukan. Upaya provokasi mulai dari medsos oleh para pembencinya akhirnya berbuah sampai ke aksi protes menolak beliau dijadikan penceramah acara kajian bulanan di Masjid Balai Kota  Rabu (26/4/2019). Saya mencatat sudah lebih 10 kali ust. Felix Siauw ditolak berceramah diberbagai tempat dan uniknya kelompok yang paling getol menolak yakni kelopon Banser/Ansor.

Pertanyaan besarnya adalah seberapa bahayakah ceramah Ust. Felix Siauw sampai harus ditolak dan dibubarkan?

Alasan Pertama : Ust. felix Siauw Berafiliasi dengan HTI

Bukankah HTI sudah resmi dicabut badan hukumnya? jadi logikanya  berarti semua ceramah-ceramah Ust. Felix tidak ada lagi sangkut pautnya dengan HTI karena dakwah kan sifatnya kewajiban individual. Memberikan pencerahan bagi umat agar akhlaknya lebih baik lagi. Apalagi banyak yang menyamakan HTI dengan PKI. Menurut saya ini penyesatan logika. PKI yang jelas-jelas menolak bertuhan dan ingin memaksakan ideologinya diterapkan di Indonesia yang mayoritas Islam, beberapa kali melakukan kudeta berdarah-darah yang membunuhi para jendral, ulama, sampai rakyat jelata dan ini menjadi sejarah kelam PKI dengan ideologinya. Tentu saja kita wajib menolak ideologi komunis dengan segala bentuknya.

Sedangkan HTI saya berupaya mencari tindakan kriminal apa yang pernah dilakukan dan sampai saat ini saya belum menemukannya. Kalau ada mohon ditunjukkan kepada saya. Ini saya tulis agar kita lebih objektif melihat fakta di lapangan. Apakah HTI merupakan ancaman untuk NKRI? sejauh yang saya perhatikan HTI bukan ancaman sebab dalam dakwahnya mereka berprinsip non kekerasan.

Ancaman sesungguhnya sekarang bukan HTI tapi koruptor yang mencuri uang rakyat, para kapitalis yang mengeruk kekayaan negeri Indonesia dan ancaman sparatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. Ini real yang dihadapi pemerintahan sekarang.

Alasan Kedua : Ust Felix selalu ceramah Khilafah

Saya memperhatikan beberapa ceramah beliau ternyata tidak melulu tentang khilafah. Bahkan dalam bukunya yang pernah ditulis juga membahas msalah pergaulan, pacaran, menutup aurat dsb. Jadi tidak melulu soal khilafah. Apalagi pembahasan tentang khilafah sudah dibahas dari dulu oleh para ulama dalam berbagai buku fikih bahkan dibahas juga di pesantren-pesantren. Kenapa mesti takut dengan pembahasan khilafah. Biasa saja same dengan kita kita mendengar ceramah tentang shalat, zakat, puasa, haji. Jadi tidak usah dibesar-besarkan.

Alasan ketiga : Ust Felix ceramahnya bisa menimbulkan intoleransi

Apa iya ceramahanya bisa menimbulkan perpecahan, ceramah yang beliau sampaikan banyak membahas soal toleransi, apalagi saya kira beliau sudah khatam soal toleransi mengingat latar belakang keluarga yang non muslim dan keturunan tionghoa. Beliau pasti menerapakn prinsip-prinsip toleransi islam dalam keluarganya.

Alasan keempat : Ust Felix bahaya untuk NKRI

untuk mengukur bahaya atau ancaman bagi NKRI tentu yang berwenang menganalisanya tentu ada aparat (BIN/Polisi/TNI) negara punya perangkat untuk menganalisa ini ancaman atau bukan. Apakah Ust Felix bahaya sejauh ini tidak. 

Fakta di lapangan justru semakin dicekal semakin banyak yang penasaran untuk mengikuti ceramahnya. sebagian penasaran apakah memang ceramahnya bahaya atau tidak, sebagian yang lain justru banyak yang tercerahkan cengan ceramah-ceramahnya. Bahkan sampai kekalangan artis-artis hijrah banyak yang mengaji sama beliau.

sejatinya yang berhak menilai bahaya dan bisa membubarkan adalah aparat keamanan bukan ormas. Sebab kalau yang membubarkan ormas justru malah kontraproduktif yang akan memecah belah masyarakat. Kita percayakan wewenang itu dari aparat keamanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun