Mohon tunggu...
Rustan Ibnu Abbas
Rustan Ibnu Abbas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer

Suka nulis , Trainer Sales, Cinta Islam, Pembelajar dari nilai kehidupan Silahkan kunjungi Blog saya di www.rustanibnuabbas.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengubah Kebiasaan Buruk Sama Susahnya Membentuk Kebiasaan Baru

3 September 2018   10:36 Diperbarui: 4 September 2018   08:33 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kita mendengar langsung janji dari seseorang  untuk mengubah kebiasaan buruknya. Biasanya menyampaikan :

"Pokoknya bulan depan saya berhenti merokok!"

"Mulai besok saya harus bangun jam 5 subuh

"Mulai minggu ini saya harus menulis buku"

"Saya harus tepat waktu masuk kantor"

Biasanya komitmen seperti ini muncul bila ada kesadaran untuk berubah. Keinginan berubah disebabkan karena kondisi yang dihadapi mamaksa untuk harus berubah.

Seperti kebiasaan merokok,  kebiasaan buruk ini memang pada awalnya masih bisa dinikmati, tetapi bila kondisi kesehatan mulai terpengaruh maka mau tidak mau dia harus mengubah kebiasaannya dan berhenti merokok.

Contoh lain adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, "penyakit" paling umum yang sering menyerang setiap orang. Menunda untuk membaca, menunda menulis, menunda pekerjaan kantor, menunda pekerjaan yang seharusnya dikerjakan secepatanya.

Hal yang sama juga untuk kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya yang ingin kita ubah.

kebiasaan itu "pola perilaku yang diperoleh karena sering terjadi pengulangan atau paparan fisiologis yang menunjukkan dirinya dalam keteraturan atau peningkatan fasilitas kinerja".

Kebiasaan (baik atau buruk) itu berpola, pada awal memulai sesuatu rutinitas, tersa agak berat bahkan sangat berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun