Mohon tunggu...
Rustan Ibnu Abbas
Rustan Ibnu Abbas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer

Suka nulis , Trainer Sales, Cinta Islam, Pembelajar dari nilai kehidupan Silahkan kunjungi Blog saya di www.rustanibnuabbas.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Move On dari Masalah Besar

1 September 2018   08:27 Diperbarui: 1 September 2018   08:45 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.powerofpositivity.com

Suatu malam ketika saya selesai membawakan training motivasi , tiba-tiba saya disapa oleh seorang mahasiswa yang ingin berbincang-bincang. Kemudian si pemuda tadi meminta duduk dan dan dia memperkenalkan diri. Dia pun mulai bercerita tentang masalah yang sangat besar menimpanya, masalah yang semua orang belum tentu bisa bersabar menghadapinya.

Tak terasa air matanya keluar mengisyaratkan kepedihan hatinya. Setelah selesai bercerita si pemuda pun tampak lega dan menunjukkan wajah ceria. Ternyata kepedihannya yang selama ini dia rasakan ingin ditumpahkan pada seseorang yang mau mendengar ceritanya. 

Singkat cerita dengan berbagai cara dia lakukan untuk bisa "move on" dari masalah yang dia hadapi. Kata "move on" itu menjadi kunci untuk bisa kembali bangkit dari keterpurukan masalah yang mendera.

Setiap kita pasti bertemu dengan masalah entah  kecil atau besar. Persoalan-persoalan itu membuat semangat, harapan dan cita-cita kita terkadang surut, pudar atau melemah. Bila bertemu dengan masalah kecil terkadang membuat kita ingin lari dari kenyataan, tapi jelas itu adalah penyakit mental yang justru menambah masalah itu sendiri.  Lari dari masalah bukan solusi, apalagi melarikan persolan pada pada barang-barang haram seperti minuman keras atau narkotika.

Masalah adalah kondisi dimana kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Masalah kadang datang bertubi-tubi seolah dia tidak membiarkan kita bernafas lega. Pertanyaan mendasar adalah kenapa hidup harus penuh dengan masalah? Jawabannya simple saja karena tanpa masalah hidup ini tidak akan berwana dan monoton. Awan yang hitam gelap akan menjadi indah bila diterangi oleh pelangi yang berwarna warni. Hidup akan terasa lebih indah dan penuh warna bila kita memiliki masalah.

Tapi, bagaimana kalau masalah itu sepertinya sulit atau bahkan mustahil bisa keluar darinya.? Ya tentu Allah SWT memberikan masalah hidup sesuai dengan kadar kemampuan kita. Hanya kitanya saja yang tidak bisa melihat cela untuk keluar dari persoalan kita atau sikap kita tergesa-gesa mengambil jalan pintas yang justru tidak meyelesaikan masalah. Contonya ada seorang cewek yang "diputuskan" sama pacarnya langsung bunuh diri. Apakah ini menyelesaikan masalah ? tidak!

Beratnya masalah yang dihadapi kadang  bukan karena besarnya masalah tapi  bisa jadi kita terlalu lama larut dalam masalah itu. Diibaratkat kita memegang sebuah gelas, bukan gelasnya yang berat tapi lamanya gelas itu yang membuat tangan tidak kuat untuk memegangntya. 

Makanya ketika bertemu dengan masalah harus segera dicarikan solusi yang tepat. Solusi yang saya maksud adalah mencari orang yang bisa memberikan saran atau masukan dan tentunya selalu mengharap solusi dari sang pemberi masalah yaitu Allah SWT.

Masalahlah yang membuat kita semakin matang dalam bersikap, masalahlah yang membuat kita lebih berani menghadapi kehidupan, masalah yang membuat kita semakin berkilau. Diibaratkan seperti emas yang harus ditempa berkali-kali untuk menghasilkan emas yang murni dan tidak bercampur dengan unsur lain yang membuat tidak murni.

Sekali-lagi tidak ada alasan untuk tetap berkubang dalam banyaknya masalah yang dialami. Tapi harus "Move On" untuk lebih siap lagi menghadapi masalah demi masalah. 

Allah lebih tahu hambanya yang betul-betul ingin memperbaiki diri dan kehidupannya sehingga ketika dia menghadap nanti kelak diakhirat dia digolongkan pada orang-orang yang bisa bersabar mendapat ujian dunia.

Akhirnya selamat ber"MOve On"

*Tulisan lama saya Upload Kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun