"Aku kayaknya stres."
"Aku kayaknya sedang depresi."
Setiap manusia pasti pernah dilanda perasaan stres dan depresi. Besarnya keinginan yang timbul didalam hati yang berselimut emosi kadang masih kurang mampu membangun benteng semangat usaha dan membendung rintangan yang harus dihadapi dalam kehidupan hingga keinginan tak pernah tercapai, maka menyebabkan perasaan stres dan depresi muncul.Â
Orang bilang hidup itu harus biasa saja agar bisa dinikmati dengan rasa suka, ada yang bilang kalo hidup jangan biasa saja karena kita gak akan pernah maju dan menikmati kehidupaan sejati, dan ada yang bilang kalau kita harus punya mimpi yang besar dan setinggi langit agar hidup kita penuh makna.Â
Tidak hanya masalah keinginan saja, kejadian buruk yang datang secara tiba-tiba tanpa pernah diketahui sebelumnya dapat memicu munculnya perasaan stres dan depresi.Â
Kehilangan orang yang kita cintai, kehilangan harta benda yang disayangi, pertengkaran orang tua, pertengkaran dengan sahabat, dan masalah yang datang dari lingkungan kehidupan sehari-hari.
Perasaan stres itu sulit untuk diketahui. Kita melihat teman kita tersenyum dan tertawa bahagia seperti tanpa beban hidup yang berat, namun kita tak pernah tahu jika dia mengalami depresi dan stres yang disembunyikan dibalik senyum riangnya itu.Â
Kita melihat teman kita menangis dan galau, namun kita melihatnya dan menduga dia sedang mengalami depresi, padahal dia tidak depresi, namun hanya stres dan sedih dan melepaskan emosinya melalui air mata, ataupun sebaliknya.Â
Kita semua tentu pernah mengalaminya dan bagaimana cara kita menangani dan menutupi perasaan stres dan depresi juga pernah kita lakukan. Orang yang dilanda stres mungkin dapat kita deteksi dengan mudah, tetapi perasaan depresi akan lebih sulit untuk dideteksi.
Saya sendiri tentunya pernah mengalami stres dan depresi. Menurut saya, perasaan stres itu muncul ketika saya mendapatkan begitu banyak tekanan dan beban, terutama beban dan tekanan yang datang dari lingkungan. Perasaan stres itu akan berubah menjadi depresi jika saya tidak segera menyelesaikannya.Â
Saya termasuk orang yang sukar bercerita ke orang lain, namun saya suka bercerita kepada Yang Maha Kuasa, yaitu dengan cara berbicara didalam hati, kadang juga saya berbicara sendiri (tapi tidak teriak-teriak ya). Perasaan stres dan depresi itu harus dilepaskan. Cara melepaskan perasaan itu ada bermacam cara.Â