Mohon tunggu...
Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Misteri Kehidupan

23 Maret 2017   08:15 Diperbarui: 23 Maret 2017   08:27 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kehidupan tak layaknya seperti ombak yang tergantung derasnya tiupan angin, semakin deras semakin tinggi maka ruang dan bahaya pun semakin besar. misteri kehidupan memang tak bisa ditebak karena memang kehiduapan bukan tebak - tebakan atau pun teka - teki yang jawabannya selalu ada. tapi kehidupan adalah sebuah cerita yang tak ada akhirnya dan tak satupun makhluk bumi bakal mengetahui bakal apa yang terjadi setelahnya. indahnya sesuatu jika sesuatu itu didapatkan tanpa diketahui sebelumnya. bukankah misteri itu adalah jawaban dari semua pertanyaan "untuk apa hidup dan mengapa masa depan tak dapat ditebak?.

pertanyaan semua itu membuat manusia semakin lihai dalam berusaha dan mencari sesuatu yang tak pasti, tak pasti ada tapi itu pasti ada, kepastian kadang membingunkan ada atau tidak, tapi karena sifatnya mistery kata menyerah bukanlah pilihan. tidakah belajar dari manusia yang paling miskin yang perna ada dimuka bumi ini. dialah Nabi Isya AS. taukah bahwa Nabi Isya hanya memiliki harta apa yang terpasang dibadannya, namun karena kesyukuran beliau kepada yang maha mengatur hidup maka semua itu lebih dari cukup. memang kehidupan tak layaknya seperti perlombaan menuju garis finish. siapa yang tercepat dialah pemenangnya. Tapi ingat menuju kesana bukanlah persoalan mudah butuh energi dan ketahanan fisik.

Kadang ada manusia di awalnya terhormat, terpandang dan disegani namun diakhir hidupnya terlonta - lonta. sebaliknya kadang di awal hidupnya bagaikan burung dalam sangkar disekeling mereka hanyalah kesempitan, tapi taukah diakhir hidupnya menjadi manusia terpandang. inilah misteri Ilahi yang tak satupun mampu menebak siapa yang bakal menjadi pemenang dan siapa yang jadi pecundang. tugas kita hanya mengikuti arus kehidupan yang telah digariskan dan bersabar sebab kesabaran bukanlah miateri namun kesabaran adalah jawaban dari semua problematika kehidupan, cobahlah tengok kisah Rasulullah, karena kesabarannya hingga beliau mampu menguasai separuh dunia melahirkan generasi islam yang unggul yang dimana keberanainnya mampu mematahkan besi sekali pun. misteri dan kesabaran ibarat dua kunci yang berbeda namun selalu bersama yang jika dipisahkan dalam kehidupan ini semuanya tak berarti.

Masa depan memang rahasia Allah namun semua itu dapat dilihat dari usaha hari ini,
Al - Hasan Al-Basri perna mengatakan "kehidupan manusia hanya 3 hal:
1. hari kemarin. Setiap manusia telah melewatinya dan tak akan mungkin kembali menemui lagi.
2. hari esok adalah sifatnya mistery yang tak satupun manusia mendapat jaminan akan bertemu hari itu.
3. hari ini setiap manusia telah berada didalamnya maka fokuslah hari ini karena hari ini adalah milik kita maka mamfaatkanlah".
Kebanyakan manusia yang asik tertawa dipagi hari namun tak menyadari bahwa kain kafannya telah ditenun disore hari".

Tugas setiap insan yang terlahir bukanlah meratap akan masa lalu sebab itu adalah masa lalu dan telah berlalu maka biarlah iya berlalu.
Maka fokuskan masa depan sebab setiap yang terlahir memiliki masa depan namun usaha selalu menyatu.
mistery kehidupan memang ibarat berjalan diatas duri siapa yang tak berhati - hati akan binasa dan menjadi abu.
tetaplah tersenyum karena Allah selalu bersama dengan orang - orang tak perna mengeluh.

penulis : Rustam
ditulis. : Samata 23 - maret - 2017.
pukul : 09.08 wita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun