Mohon tunggu...
Russel Mathew
Russel Mathew Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMPK Kanaan Jakarta 9A/15

Halo teman-temannn, salam kenal saya Russel... dan itu semuanya wkwkwk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal 9 Karakteristik Buah Roh (Part 1/2)

28 Oktober 2024   19:46 Diperbarui: 2 November 2024   09:04 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.suarabelantaraborneo.com

Galatia 5:22-23 mengatakan "(22)Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, (23)kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."

Di dalam kitab Galatia pasal 5 ayat 22-23, menjelaskan masing-masing buah Roh, nah pada artikel kali ini saya akan menjelaskan terkait buah Roh secara singkat.

1. Kasih.

Kasih ditetapkan di bagian yang pertama, karena karakter buah Roh yang lain memiliki hubungan dengan kasih. TUHAN sudah memerintahkan kita semua untuk mengasihi TUHAN dan sesama. Kasih itu berasal dari TUHAN, dan orang-orang yang tidak mengasihi itu berarti mereka tidak mengenal TUHAN. Kasih TUHAN sudah begitu besar untuk kita dengan bukti mengirimkan anaknya Yesus Kristus ke Bumi untuk disalibkan dan menebus dosa kita, maka dari itu kita harus kembali mengasihi TUHAN. Kasih itu murah, tidak mahal untuk melakukannya, maka kita sebagai umat Kristen harus menerapkan sikap mengasihi.


2. Sukacita.

Sukacita itu kegembiraan/kebahagiaan yang diberi oleh Roh Kudus. Sukacita yang dimaksud itu berbeda dengan sukacita duniawi (kesenangan dunia). Sukacita duniawi yaitu seperti sukses, dapat mengalahkan lawan, dapat memenuhkan kemauuan, dan lain-lain. Melainkan, senang karena kita percaya terhadap TUHAN. Ingat, bahwa TUHAN akan datang kembali pada kedua kalinya ke dunia untuk hari penghakiman, di mana yang percaya dan melakukan perintahnya masuk ke Surha, yang tidak masuk ke Neraka, pilihannya ada di tangan kita.

3. Damai sejahtera.

Damai sejahtera itu artinya memiliki sikap damai, tentram, dan calm dari Kristus. Damai sejahtera merupakan karunia dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus. Dengan perantaraan Kristus, Allah telah mendamaikan kita dengan diri-Nya (2 Kor 5:18), yang memperbaharui relasi kita dengan sesama dan diri sendiri. Di dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, kita sudah diperdamaikan dengan sesama, untuk memiliki relasi baru yang dipenuhi damai sejahtera. Roh Kudus memimpin orang-orang percaya untuk hidup dalam damai sejahtera Kristus, yang dimanifestasikan dalam buah Roh.

4. Kesabaran.

Kesabaran memiliki arti panjang sabar dan tekun. Dalam berelasi dengan orang-orang lain, khususnya “orang sulit” atau orang yang sengaja mempersulit kita, kita harus memiliki kesabaran (Orang yang bikin kesel/iseng/bully). Orang yang memiliki kesabaran, biasanya tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan kejahatan dengan kebaikkan. Meskipun manusia berdosa dan melawan Allah, namun TUHAN tidak segera membinasakan mereka, melainkan menunjukkan kesabaran-Nya agar mereka berkesempatan untuk bertobat (1Tim1:16; 1Ptr3:20). Kesabaran itu menentukan keberhasilan, dengancara kesabaran membuat kita tidak gampang menyerah di dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan, melainkan dengan bersandar pada Allah tetap tekun berusaha hingga mencapai keberhasilan.

5. Kemurahan.

Kemurahan memiliki arti kebajikan yang dipenuhi dengan kemurahan hati. Kemurahan membuat kita peduli terhadap sesama, dan bersedia menolong mereka yang membutuhkan, termasuk kepada mereka yang tidak menyenangkan. Buah Roh ini mendorong kita untuk terus menabur kebaikan, pada waktu orang lain menabur kejahatan.

Itu saja sejauh ini, semoga menjadi manfaat dan landasan semangat bagi kita semua. Topik ini akan dilanjut besok.

Sekian dam terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun