Mohon tunggu...
Russel Mathew
Russel Mathew Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMPK Kanaan Jakarta 9A/15

Halo teman-temannn, salam kenal saya Russel... dan itu semuanya wkwkwk

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

The Effects Of Smoking

14 Oktober 2024   15:02 Diperbarui: 14 Oktober 2024   19:48 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua pasti tahu bahwa merokok itu tidak baik karena memiliki banyak dampak negatif bagi hidup kita. Nah dampak-dampaknya itu seperi apa? Dan kira-kira apa faktornya yang membuat orang merokok? Yuk kita lihat bersama-sama.

Dampak-dampak dari merokok:

1. Kesehatan.

Merokok dapat memberi banyak dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Apa yang dimaksud dengan berdampak negatif bagi kesehatan tubuh itu menyinggung mengenai penyakit. Merokok dapat merusak organ paru-paru yang akan menyebabkan radang paru-paru, pneumonia, dan bronchitis. Selain itu merokok juga dapat merusak organ reproduksi dengan cara bagi laki-laki mengurangi produksi sperma dan potensi menyebabkan kanker pada bagian testis selain itu bagi perempuan dapat mengurangi tingkat kesuburan perempuan, lambung dengan cara asap rokok yang masuk ke sistem pencernaan akan menyebabkan meningkatnya asam lambung dan jika hal ini dibiarkan terus menerus maka bukan tidak mungkin akan menjadi penyakit yang lebih kronis seperti tukak lambung yang lebih sulit diobati, dan jantung dengan cara meningkatkan pembulu darah hingga mengakibatkan penyakit jantung. Terakhir, merokok dapat menimbulkan resiko stroke dengan cara melemahkan pembuluh darah, dan kandungan kimia berbahaya seperti nikotin, karbon monoksida, dan gas oksidan yang terkandung dalam rokok.

2. Orang lain.

Selain kepada diri sendiri, merokok juga dapar berdampak kepada orang lain disekitar kita. Bagaimana? Dengan cara pertama, orang menghirup asap rokok yang asalnya dari orang lain akan menyebabkan mereka juga ikut terkena penyakit, kedua orang disekitar melihat orang yang merokok akan ikut coba-coba, dan yang ketiga dengan terkena penyakit akibat merokok, teman dan keluarga jadi khawatir dan mengeluarkan biaya rumah sakit hanya karena merokok.

3. Alam.

Merokok dapat merusak lingkungan sekitar kita. Jakarta, kota yang sudah banyak polusi udaranya akibat asap pabrik, bakar sampah, dan knalpot dari kendaraan. Itu semua sudah parah bagi Jakarta, apalagi kalau ditambah asap rokok. Rokok akan merusak lingkungan sekitar, dengan menghancurkan ekosistem-ekosistem dan membunuh hewan-hewan dan para tumbuhan. Menurut dr. Bagas, asap rokok yang baru mati dari asbak saja telah mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Asap, debu dan puntung rokok juga memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan. Asap rokok yang dihembuskan perokok pasif bisa bertahan selama dua sampai tiga jam dalam ruangan. Meski kelihatannya asap telah hilang namun pada kenyataan asap rokok tersebut tetap ada bahkan bisa menempel pada benda-benda. “Rokok telah menjadi hal yang sering dipandang sepele oleh masyarakat. Tingkat kesadaran yang rendah dapat merugikan siapapun termasuk alam. Bila memang tidak bisa berhenti merokok maka janganlah meninggalkan sampah rokok sembarangan, apalagi pada lingkungan yang perlu dijaga ekosistemnya,”, ujar dr. Bagas.

4. Mental/psikis/emosional.

Nikotin mempengaruhi kinerja otak sehingga memicu ketergantungan, yang pada akhirnya mengubah cara seseorang berpikir dan perilaku. Efek tersebut dapat bersifat permanen karena nikotin sangat mudah terakumulasi pada otak. Nikotin dapat diserap oleh mukosa mulut saat merokok, dan mencapai otak hanya dalam waktu 10 detik setelah dihisap. Semakin banyak nikotin, semakin kuat efek ketergantungan dan perubahan psikologis yang dialami seseorang. Tanpa disadari, perokok juga menjadi lebih agresif dan mudah marah saat harus menahan keinginannya untuk merokok. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap kehidupan sosial perokok yang justru membuat stress dan memicu perubahan perilaku yang lebih parah. Terlepas dari segala dampak buruk sebuah rokok, perokok meyakini ada dampak baik yang dirasakan ketika mengisap rokok. Mereka cenderung mencari rokok ketika merasa stres, cemas, atau menghadapi masalah yang terjadi. Bagi sebagian perokok, rokok juga diyakini sebagai media yang memudahkan produktivitas dalam bekerja. Baik dalam arti mencari ide, inspirasi, atau memperlancar proses terbentuknya suatu karya.

5. Spiritual.

(Saya berbicara dari sisi pandang agama saya yaitu Kristen, saya percaya bahwa tidak ada agama, khusus 6 agama besar yang ada di Indonesia yang mengajarkan untuk merokok/tidak sayangi diri sendiri).

Merokok sudah jelas mencemari kesucian orang dan keindahan ciptaan TUHAN Allah karena merokok itu merusak tubuh orang yang merokok. Ingat, bahwa TUHAN selalu ingatkan kita untuk menjaga dan merawat tubuh kita karena tubuh kita itu bait Allah. Hal tersebut dengan jelas dicatat dalam 1 Korintus 6:19-20 "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" Dan  1 Korintus 3:17 "Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu." 

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan untuk merokok:

1. Menghadapi masalah.

Orang-orang yang menghadapi masalah akan memiliki kemungkinan besar untuk merokok. Mengapa? Mereka biasa menganggap bahwa merokok itu akan membuat mereka senang dan bebas dari stress. Ada beberapa alasan psikologis yang menyebabkan seseorang merokok yaitu demi relaksasi, serta mengurangi kecemasan atau ketegangan, ikatan psikologis dengan rokok dikarenakan adanya kebutuhan untuk mengatasi diri sendiri secara mudah dan efektif. Rokok dibutuhkan sebagai alat keseimbangan.

2. Melihat orang yang dekat merokok.

Karena melihat orang yang dekat orang itu merokok, seperti teman, maka orang itu akan mencoba-coba untuk merokok karena penasaran rasanya seperti apa.

3. Tekanan sosial.

Orang yang mencoba untuk merokok, itu kadang-kadang karena ingin dianggap dewasa oleh teman-teman di sekitarnya. Merokok bisa dianggap sebagai cara untuk menunjukkan kemandirian, menyesuaikan diri dengan kelompok teman, atau bahkan sebagai tindakan yang keren.

Kalau kalian mengetahui/mengenal orang yang suka merokok, jangan segan-segan untuk melarang dan memberi tahu orang itu dampak-dampak dari merokok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun