Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ki Ageng Papringan Penerus Pajajaran (C)

28 Agustus 2019   11:17 Diperbarui: 28 Agustus 2019   11:23 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kampung Lumajang Tengah semakin ramai dan Raden Randu Kuning telah merubah diri dengan mengunakan nama Ki Gedhe Lebe Lodhang. Untuk melanjutkan obsesinya Ki Gedhe kini merasa perlu memahami kondisi daerah sekitar, sehingga dia menugaskan para pengikutnya untuk mencari tlatah lain yang juga memungkinkan dibukanya sebuah kampung baru. 

Demikianlah, saat 15 tahun kemudian Raden Arya Bangah menyusul ke Lumajang Tengah maka oleh Ki Gedhe anak Sri Pamekas itu disarankan agar menjelajah ke arah tenggara.

Raden Arya Bangah merupakan cucu keponakan Ki Gedhe Lebe Lodhang dan segera melaksanakan petunjuk sang kakek. Setelah melangkahkan kakinya beberapa hari dia menemukan tempat yang cukup strategis, yaitu hutan yang di sekitarnya terdapat sumber air kecil-kecil. 

Hutan itu dia beri nama sebagai hutan Gumenggeng (sekarang menjadi Desa Banjaragung Kecamatan Rengel). Di Kampung Gumenggeng inilah Raden Arya Bangah telah melatih para pengikutnya menjadi petani-petani yang ulet sehingga kehidupan mereka menjadi makmur.

Ki Arya Bangah mempunyai seorang putra yang kemudian dia beri nama Arya Dandang Miring. Sebagai sesama trah Kahuripan semangat ksatria pemuda ini untuk menjunjung darah Erlangga juga amat tinggi. 

Bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun