Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rusman: Wayang, Mendung di Keraton Mandaraka (2)

1 November 2018   12:43 Diperbarui: 22 Mei 2019   13:53 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terimalah aji Candrabirawa ngger !

Selama puluhan tahun pula dirinya sebagai ayah telah mengasuhnya dengan penuh kasih sayang. Bahkan tidak jarang  si gadis kelewat agak manja. 

Siang malam aku telah meminta pada Yang Maha Kuasa agar kelak putri semata wayangku ini diberikan kebahagiaan. 

Dan kini ketika takdir mempertemukannya dengan sang pujaan hati, ooh rasanya matipun aku sudah sangat rela.

"Heee.. Birawaa..! Apa kau masih percaya pada buapakmu Bagaspati ini hee..?"

"Yaa bapak.. aku percaya sekali bapak."

"Kalau begitu untuk terakhir kalinya aku perintahkan, hai Birawaa.. jangan membantah. Ikutlah pada menantuku dan jaganen si genduk Pujowati"

"Bapaaak...! Candrabirawa menjerit saat di matanya tak nampak lagi orang yang sangat dikasihinya itu. 

Bersambung ke link berikut:

https://www.kompasiana.com/rusrusman522/5bdb9312aeebe1282d2b6b93/wayang-mendung-di-keraton-mandaraka-3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun