"Ojo kaya bocah cilik Birawaa.. jangan seperti anak kecil..."
"Tidak bapaak.. jangan pergi dari kami bapaak..!"
"Sudah waktunya aku harus pisah denganmu, hai Birawaaa!"
"Aduh bapak... terus ikut siapa aku..?"
Buto bajang yang bisa berubah semakin banyak jumlahnya itu tak kuasa menahan tangisnya. Suaranya meraung-raung memenuhi ruang pamujan.
"Hai Birawa.. kau dan saudara-saudaramu aku ikutkan menantuku si Narasoma."
"Emoh bapak.. aku tak mau dengan satriya yang sombong itu."
"Birawaaa.., kalau kau setia pada Bagaspati ikutilah perintahku. Aku titipkan pada kalian putriku si Pujowati yang sekarang telah menjadi istri si Narasoma."Â
Berkata begitu begawan yang hatinya lembut itu tak kuasa menitikkan air mata.Â
Teringat olehnya bahwa anak itu sudah ditinggalkan ibunya sejak masih kecil.
Ibunya, Dewi Darmastuti yang seorang bidadari itu harus mengikuti takdir kembali ke kahayangan setelah melahirkannya.