Tapi toh Tuhan tetap berkenan menterjemahkan maknanya
Saudaraku, Allah tahu kapan hadiah itu harus kau terima
Bisa jadi permata itu Allah gantungkan di puncak pohon
Untuk mengambilnya tentu harus kau susun anak tangga
Bahkan mungkin belum sempat berhasil keburu habis waktu kita
Lalu kapan, kapan harus aku terima buah dari do'a-do'aku itu?
Oh Tuhan, begitu lamakah Engkau mencoba kesabaranku
Air mata ini rasanya sudah kering mengalir, bahkan membeku
Untuk kembalipun tak mungkin, terlalu jauh sudah langkahku
Jangan pernah berputus asa wahai saudaraku, teruslah berjalan
Sekali lagi Tuhan tahu kapan waktunya, pasti kelak diberikan