Mohon tunggu...
Rusmini Bintis
Rusmini Bintis Mohon Tunggu... -

Pecinta Kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kekuatan Rasa Gembira

3 Mei 2013   08:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:12 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau pemain kalah, maka penyerang akan bersuka ria. Ia akan semakin gencar menyebarluaskan kekalahan pemain agar semangat para pemain semakin melucut. Pada kondisi inilah, Allah menguji para pemain yang mana yang bertahan dalam pertandingan dan mana yang keluar.

Saat kondisi sedih menyelimuti, maka para pemain harus segera menyingkap selimut dan menggantinya dengan pakaian optimistis. Kembali rapatkan barisan dan terus berjuang dalam pertandingan. Karena acuan kegembiraan pemain bukan terletak pada menang kalahnya, namun keberpihakan Allah atas dirinya.

Kekalahan, jika diiringi dengan keberpihakan Allah maka akan berubah menjadi peluang kemenangan. Sebaliknya, kemenangan tanpa keberpihakan Allah maka akan menjadi peluang kekalahan karena bibit –bibit kesombongan sehingga tidak berkah. Yang paling manis adalah saat kemenangan datang diiringi kengan keridhaan Allah di dalamnya, inilah waktu yang paling tepat bagi para pemain untuk semakin tunduk bersyukur terhadapah karunia Allah. Sehingga akan Allah tambah nikmat itu.

Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang pemain untuk menjaga keberpihakan Allah atas dirinya. Karena menang atau kalah, akan berbuah kebaikan pada ujungnya saat Allah ridho. Keridhoaan Allah sangat ditentukan dengan cara seseorang dalam bermain.

Perasaan gembira akan bertahan dalam diri seseorang walaupun dilanda kekalahan apabila ia yakin Allah menyertainya. Keyakinan itu muncul jika seorang pemain faham akan misi yang diembannya sebagai khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang bersandar kepada Allah dalam setiap urusan, sesungguhnya ia telah bersandar pada buhul yang kokoh.

Ketika Allah telah ridho, maka ada saja cara yang Allah ilhamkan pada seseorang agar bertindak di luar dari imajinasi kebanyakan orang. Sehingga ia akan menjadi pemain yang dapat mengukir peristiwa besar. Seperti kisah Sultan Muhammad Al-Fatih yang membebaskan konstatinopel. Dengan kondisi medan perang sangat terjal, konstatinopel berada di dua benua, Asia dan Eropa. Di tengah kota ada selat Bosporus yang membentang, ditambah benteng-benteng yang cukup merata. Tetapi Sultan Muhammad Al-Fatih tidak pernah menyerah.

Faktor utama kemenangan pasukan adalah keshalihan, Muhammad Al-Fatih disebutkan tidak pernah meninggalkan tahajud dan shalat rawatib sejak baligh hingga saat wafat. Dan kedekatannya kepada Allah swt ditularkan kepada tentaranya. Tentara Sultan Muhammad Al-Fatih tidak pernah meninggalkan shalat wajib sejak baligh. Dan separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan shalat tahajud sejak baligh.

Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan bayak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinan Sultan Al Fatih, karena taktik strategi peperangan yang dilakukan mendahului tradisi perang pada zamannya. Seluruh rangkaian perang yang dilakukan pasukan Sultan Al Fatih, selalu menjaga optimisme kemenangan yang dipeloh dari kedekatan kepada Allah swt.

Belajar dari kisah tersebut, tidak berlebihan jika seluruh kader PKS terus berupaya menjaga kedekatan dirinya kepada Allah. Agar rasa kegembiraan, optimisme dan aura kemenangan pemilu 2014 akan menggerakkan seluruh apa yang dimiliki untuk dakwah. Seiring berjalannya waktu, jika seluruh kader istiqomah dalam sujud-sujud panjang di kegelapan malam, maka mudah bagi Allah untuk mengilhamkan strategi kemenangan di luar imajinasi kebanyakan orang. Insya Allah... Allahu Akbar.

@MinieBintis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun