Metode belajar sambil bermain membuat suasana kelas menjadi lebih hidup. Murid terlihat riang gembira mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Tidak ada murid yang tertinggal, semua murid ikut terlibat dalam kegiatan. Murid dengan berbagai gaya belajar sama-sama mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka.Â
Penulis melakukan refleksi pada bagian akhir kegiatan dengan memberikan beberapa pertanyaan. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang diajukan "Apa yang kalian rasakan saat mengikuti permainan mengenai bencana alam tadi?" Serempak para murid menjawab "senang, seru, bisa lari-lari, jadi tahu apa yang harus dilakukan". " Bagian apa yang paling disukai?" Semua murid menjawab "semuanya" "Bagian apa yang kurang disukai?" "tidak ada" jawab para murid serentak.Â
Mayoritas murid  mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai hal hal yang perlu dilakukan saat terjadi bencana dengan bahasa mereka. Hal ini membuat penulis merasa bahagia karena telah berhasil. Menyampaikan materi sambil bermain ternyata bisa diserap dengan baik oleh murid kelas 2 SD dibandingkan dengan mendengarkan ceramah dari guru. Setelah kegiatan ini beberapa murid sering mengatakan ingin bermain lagi di kelas. Menagih kegiatan serupa yang membuat penulis harus memikirkan inovasi lain dalam pembelajaran.
Penulis berharap pengetahuan mengenai bencana alam ini dapat terserap dengan baik sehingga bisa bermanfaat suatu saat nanti. Kita semua turut merasa prihatin dan berharap semoga kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H