Buku dapat membantu kita untuk memperluas wawasan. Menjadi pintu ajaib yang dapat mengantarkan kita menuju banyak tempat di berbagai belahan dunia. Bahkan bisa menjadi salah satu alat untuk bertahan hidup, memberikan banyak sekali pengetahuan yang berdampak bagi kehidupan.
Ada banyak sekali manfaat dari membaca buku yang bisa dijadikan bekal untuk mengarungi kehidupan, sehingga budaya membaca perlu dibiasakan sejak dini.Â
Anak yang terbiasa membaca akan lebih lancar berbicara dengan kosa kata yang lebih banyak, juga memiliki wawasan yang luas. Salah satu bentuk usaha untuk menumbuhkan minat baca adalah dengan diadakannya perpustakaan sekolah, termasuk di SDN Maroko. Perpustakaan menjadi salah satu tempat ternyaman untuk mencari buku referensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan, murid dapat memilih buku-buku yang menarik minat untuk dibaca.
Sayangnya beberapa tahun yang lalu tidak ada lagi pustakawan yang bertugas. Hanya ada beberapa guru yang mendapat tugas tambahan untuk mengelola perpustakaan. Tugas utama sebagai guru menyebabkan pengelolaan perpustakaan sekolah menjadi kurang maksimal.Â
Perpustakaan menjadi kurang terawat, buku-buku berdebu, murid yang ingin menggunakan perpustakaan pun kurang terlayani. Seringnya pintu tertutup rapat, tidak adanya aktivitas, pengelolaan yang belum maksimal, menyebabkan keberadaan perpustakaan kurang disadari oleh warga sekolah. Keinginan untuk meningkatkan kemampuan literasi serta minat membaca murid pun belum bisa dilaksanakan dengan baik.Â
Setelah sekian lama ada dalam kondisi yang mengkhawatirkan, kini pintu perpustakaan SDN Maroko kembali dibuka. Pak Irwan sang Pustakawan baru yang telah menghidupkan kembali Perpustakaan sekolah.
Beliau dengan ramah menyambut setiap pengunjung. Merapikan jengkal demi jengkal ruang perpustakaan sehingga menjadi tempat yang nyaman untuk membaca.Â
Semua murid serta warga sekolah lainnya dapat mengunjungi perpustakaan, menikmati bacaan dengan cara silent reading, mencari buku referensi, menenangkan diri, atau hanya sekedar menikmati gambar ilustrasi yang ada pada buku.
Murid terlihat begitu gembira saat berada di perpustakaan, memilih buku kesukaan, membaca, menikmati gambar demi gambar ataupun berdiskusi dengan teman. Suasana yang nyaman nan tenang membuat silent reading terasa lebih khusyu.Â
"Dengan dioperasikannya perpustakaan SDN Maroko, kami merasa senang dan sangat mendukung. Sangat terasa perubahan dan manfaatnya bagi warga sekolah, terutama bagi kelas tinggi. Murid bisa menggunakan buku yang disediakan perpustakaan untuk dijadikan referensi saat mengerjakan tugas, tidak hanya menggunakan buku paket yang ada di kelas saja. Murid juga bisa menambah wawasan dengan melakukan literasi yang diadakan sekolah dengan membaca berbagai jenis buku yang disukai. Otomatis wawasan dan pengetahuan anak akan berkembang dan bertambah," kata Lilis Rusmiati, S.Pd.SD, guru kelas VI SDN Maroko saat dimintai pendapat mengenai dibukanya kembali perpustakaan.
Silent reading yang sering dilakukan pengunjung perpustakaan merupakan teknik membaca dengan tenang atau membaca dalam hati, memilih buku yang diminati kemudian membaca dalam hening.
Manfaat dari silent reading adalah penikmat buku dapat lebih fokus dan mudah memahami bacaan, selain itu orang yang berada di sekitarnya tidak merasa terganggu.
Teknik ini diyakini dapat meningkatkan kemampuan membaca, dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Harapan terbesar dari diaktifkannya perpustakaan SDN Maroko adalah dapat meningkatkan kemampuan literasi warga sekolah.Â
Perpustakaan hanyalah salah satu langkah untuk meningkatkan kemampuan literasi sejak dini. Ada beberapa program penunjang lain yang dilaksanakan di SDN Maroko untuk meningkatkan kemampuan literasi murid. Diantaranya adalah membaca lantang atau Reading aloud untuk kelas bawah dan membaca buku bersama-sama yang dilakukan seluruh warga sekolah di pagi hari sebelum belajar.Â
Pustakawan berkolaborasi dengan guru SDN Maroko merancang beberapa program lainnya untuk meningkatkan kemampuan literasi seluruh warga sekolah.
Kami menyadari bahwa  kemampuan literasi bukan hanya sekedar membaca dalam sunyi di ruang perpustakaan, tetapi juga kemampuan untuk menalar, kemudahan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H