Mohon tunggu...
Rusmiati Kandi
Rusmiati Kandi Mohon Tunggu... Guru - Guru - Guru Penggerak angkatan 4 Kab. Bandung Barat

Guru Sekolah Dasar di Bandung Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Terbimbing Modul 3.3 Pengelolaan Program Berdampak pada Murid

9 Juni 2022   13:40 Diperbarui: 12 Juni 2022   05:04 8363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul ini memberikan pemahaman kepada saya mengenai kegiatan di sekolah yang memiliki dampak positif bagi murid. Setelah melewati kegiatan mulai dari diri, eksplorasi konsep, dan ruang kolaborasi, kini tibalah saatnya bagi saya untuk melakukan refleksi dari materi yang telah dipelajari. Berikut ini adalah pertanyaan panduan untuk melakukan refleksi terbimbing:

  1. Apa yang menarik bagi Anda setelah mempelajari pengelolaan program yang berdampak pada murid? 

Hal yang menarik bagi saya adalah membangun student agency pada kegiatan yang diprogramkan. Menariknya saat murid memiliki agency, maka murid juga sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran. 

Modul ini menampilkan beberapa situasi yang memberikan inspirasi bagi saya mengenai kegiatan yang mengandung kepemimpinan murid. Gambaran situasi ini memberikan inspirasi bagi saya untuk menciptakan kepemimpinan murid dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler ataupun ekstrakurikuler. Karakteristik lingkungan yang dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.

  1. Apa yang mengejutkan yang Anda temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid? 

Awalnya saya mengira bahwa program yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid hanya berupa kegiatan ekstrakurikuler. Setelah mempelajari modul ini, kepemimpinan murid ternyata bisa dibangun dalam kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. 

Guru hanya perlu membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, membuat inovasi dalam kegiatan, membangun agency murid dengan menciptakan lingkungan belajar yang menunjang. Saya juga menemukan bahwa ada miskonsepsi mengenai kepemimpinan murid yang selama ini difahami. Diantaranya yaitu:

       a. Kepemimpinan murid merupakan sesuatu yang dapat kita dorong, bukan sesuatu yang bisa kita berikan atau ambil dari murid.

       b. Murid mengambil kepemimpinan dan tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri. Kepemimpinan murid bukan berarti bebas sepenuhnya bagi murid, murid tetap membutuhkan bimbingan guru.

       c. Murid memiliki suara dan pilihan atas apa yang akan dipelajari, bagaimana mereka belajar dan mengorganisir pembelajaran mereka. Kepemimpinan murid bukan berarti tidak ada akuntabilitas murid. Murid tetap harus menunjukan penguasaan pengetahuan, konsep dan keterampilan. 

        d.  Murid dapat memilih arah dan cara mencapai tujuan pembelajaran sendiri. Kepemimpinan murid bukan berarti mengganti peran guru. Murid justru menumbuhkan umpan balik, negosiasi, beradu argumen, tuntunan, coaching dari gurunya sepanjang proses pembelajaran.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun