Mohon tunggu...
rusmantara
rusmantara Mohon Tunggu... Guru - pegawai

seorang pekerja yang masih terus belajar apa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ustaz Ramadhana al-Banjari Pimpin Pengajian Dwiwulanan MTsN 1 Bantul

5 November 2024   09:38 Diperbarui: 5 November 2024   09:40 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Bantul (MTsN 1 Bantul) -- MTs Negeri 1 Bantul kembali melaksanakan pengajian dwiwulanan pada Ahad (03/11/24) bertempat di kediaman Mufaizah, S.Pd. yang beralamat di Cangkringan KM 3.8 Babadan, Purwomartani, Sleman. Pengajian tersebut dihadiri oleh guru, pegawai MTsN 1 Bantul beserta keluarga mereka. Ustaz Rahmat Ramadhan Al Baujari dalam pengajuian tersebut menyampaikan dua nikmat Alloh SWT yang sering terlupakan.

Ustaz Pondok Pesantren Raudhatul Muttaqien Cangkringan ini menguraikan bahwa dua nikmat yang sering terlupakan tersebut adalah nikmat sehat dan nikmat sempat. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. "Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yaitu kesehatan dan waktu." (HR Bukhari).

Menurutnya mayoritas manusia banyak yang tertipu jika Allah berikan nikmat, padahal nikmat yang diberi akan dipertanggungjawabkan.

(dokpri)
(dokpri)

Diantara sekian banyak nikmat diantaranya adalah nikmat sehat dan sempat. Banyak manusia yang sehat, namun tertipu dengan kesehatannya. Banyak yang tidak menggunakan kesehatannya untuk mendatangi majelis ilmu, bahkan malah banyak yang mendatangi tempat-tempat maksiat. Manusia baru sadar ketika terbaring lemah tak berdaya, sehingga sesal pun tak terelakkan.

Sementara itu waktu adalah sesuatu yang terus berjalan. Banyak manusia yang menyesal karena tidak menggunakan waktunya sebaik mungkin, yang akhirnya nanti akan menyesal juga.

(dokpri)
(dokpri)

Di akkhir tausiyahnya, Ustaz Rachmat mengajak kita untuk selalu bersyukur dan memanfaatkan nikmat sehat dan kesempatan atau waktu luang dalam rangka melakukan ketaatan dan amal saleh. "Jangan sampai kita disibukkan dengan tipu daya kenikmatan duniawi yang menyesatkan, sehingga kita akan menyesal di kemudian hari," terangnya. (nrr)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun