Â
Bantul (MTsN 1 Bantul)---Refleksi pembelajaran merupakan hal biasa yang dilaksanakan di sekolah atau madrasah. Refleksi pembelajaran digunakan untuk meningkatkan pembelajaran agar lebih meningkat di masa yang akan datang. Oleh karena itulah Rita Yuana, S.Pd. sebagai supervisor Ahmad Syaefudin, S.Pd.I. melakukan supervisi pembelajaran Al Qur'an Hadits Kamis (10/10/2024) di kelas 8E madrasah setempat.
Kegiatan supervisi kali ini memang berbeda karena dilaksanakan dalam pembelajaran open class Lesson study. Rita Yuana dalam kegiatan itu didampingi oleh sepervisor lain yakni Kepala MTsN 1 bantul, Sugiyono, S.Pd dan guru-guru pengamat pembelajaran lainnya.
Gagasan pembelajaran lesson study tersebut atas inisiatif Rita Yuana dan Kepala MTsN 1 Bantul.  Pada waktu jam pembelajaran Al Qur'an Hadits, Rita Yuana meminta beberapa guru untuk mendampingi Ahmad Syaefudin  untuk menjadi pengamat dalam pembelajaran berdiferensiasi Al Qur'an Hadits. Pelaksanaan Do dari rangkaian Plan Do See (perencanaa, pelaksanaan dan refleksi) dalam lesson study dilaksanakan Kamis 10 Oktober 2024 dengan model "Pembelajaran Berdiferensiasi" kurikulum merdeka. Adapun materi yang diajarkan adalah infak dan sedekah.
Refleksi pembelajaran berdiferensiasi digelar pada pertemuan khusus pada hari Jumat (11/10/2024) bersamaan dengan evaluasi kegiatan madrasah. Refleksi pembelajaran dipandu oleh Rita Yuana.Â
"Refleksi pembelajaran diperuntukkan bagi guru yang kemarin sudah menjadi observer di kelas. Kemudian juga sudah disampaikan rekaman  video pembelajaran dan sudah diminta (bapak/ibu guru) untuk mencermati dan mengamati maka pada hari ini kami minta tanggapannya."Â
"Kepada Bapak Ahmad Syaefudin terlebih dahulu kami minta untuk memberikan sedikit pengalamannya ketika mengadakan pembelajaran. Dan berikutnya tanggapan dari bapak ibu guru observer tentang kegiatan pembelajaran yang diadakan oleh Ahmad Syefudin. Alhamdulillah Bapak Ahmad Syaefudin sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi kurikulum merdeka dan akan dijadikan pengalaman bagi kita semua ke depannya sehingga kita bisa menerapkan juga pembelajaran berdiferensiasi" kata Rita Yuana.
Pada kesempatan itu Ahmad Syaefudin menyampaikan pengalamannya dalam pembelajaran berdiferensiasi mata pelajaran Al Qur'an Hadits. Guru yang mendapat tugas tambahan Waka Urusan Humas ini menjelaskan lebih lanjut bahwa dirinya perlu banyak mempelajari literatur tentang pemberlajaran berdiferensiasi dalam satu malam. Beliau merasa pembelajaran berdiferensiasi yang dia lakukan pertama kali tersebut belum maksimal karena pembelajaran model ini lebih banyak memakan waktu pembelajaran.
"Pembelajaran tidak maksimal karena tidak sesuai apa yang saya harapkan" kata Ahmad Syaefudin.
Ahmad Syaefudin meminta pada guru-guru untuk memberikan tanggapan dan kritik untuk kemajuan pembelajaran yang akan datang. "Pengalaman saya masih sedikit dan pembelajaran kurikulum baru dilakukan tahun ini. Mau tidak mau harus cari referensi untuk pembelajaran berdiferensiasi" kata Ahmad Syaefudin. (sy)