Mohon tunggu...
Rusman D Rumaen
Rusman D Rumaen Mohon Tunggu... Dosen - Manusia Biasa

Mudah Karena Biasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Daging Buah Pala yang Terbuang

4 Oktober 2022   22:08 Diperbarui: 10 Oktober 2022   01:56 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi : Pala Desa Wolu

Maluku memiliki kekayaan akan sumberdaya alam yang begitu banyak, baik di laut dan di darat. Di laut memiliki sumberdaya alam seperti ikan. Sedangkan di darat memiliki sumberdaya alam seperti pala, kelapa dan cengkih. Sumberdaya yang dimiliki Maluku bila dikelolah secara baik, cuan yang didapat akan mensejahterakan masyarakat Maluku. 

Tulisan ini mengarah pada sumberdaya alam seperti pala yang banyak di jumpai daerah-daerah di Maluku. Yang mana belum termanfaatkan secara baik dan berkelanjutan. 

Mengapa belum dikelolah secara baik dan berkelanjutan?

Karena belum banyak dimanfaatkan. Kalau pun dimanfaatkan hanya sebagian kecil dan pilih-pilih saja untuk kebutuhan makan sehari-hari, belum dikelolah secara industri menengah seperti di daerah Indonesia bagian barat.

Tulisan ini mengarah pada daging buah pala yang belum di manfaatkan secara baik dan berkelanjutan di beberapa daerah di Pulau Seram, Maluku.

Banyak dari masyarakat Maluku mengenal daging pala untuk dibuat manisan pala, jus pala, dan selai pala. Hanya terdapat di daerah Banda yang telah dikemas dalam kemasan dan dikomersialkan. 

Sementara di daerah lain di Provinsi Maluku, daging buah pala saat musim pala daging buah pala dibuang di bawah pohon begitu saja.

Di daratan seram potensi buah pala begitu melimpah. Hampir sebagian besar desa di dataran seram memiliki sumberdaya alam yang melimpah ini. Namun daging buahnya belum dimanfaatkan dengan baik mengikuti mama-mama di Pulau Banda. Yang mengolah daging pala menjadi berbagai bahan olahan pangan yang berskala UMKM.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Suryatmi Retno Dumadi, di daerah produsen pala di Pulau Ambon dan Pulau Banda, daging buah pala sampai dengan akhir tahun 2007 menjadi limbah yang dibuang di bawah pohon pala karena tidak dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomis.

Perlakuan diversifikasi produk dari limbah daging buah pala menghasilkan sirup pala dapat memberikan nilai tambah ekonomis dan juga dapat memberikan manfaat kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. 

Proses pengolahannya pun dengan peralatan sederhana. Mulai dari ekstraksi cairan dari daging buah pala, sterilisasi wadah sirup pala, pencampuran dengan gula, pembotolan, hingga pelabelan dapat menghasilkan produk sirup pala yang layak dipasarkan.

Riset yang dilakukan Dumadi ialah membuat sirup pala dan kue pala. Kerena Dumadi melihat potensi dari bauh pala yang melimpah namun masih banyak menjadi bahan dasar yang di buang begitu saja di Pulau Banda.

Pemanfaatan daging buah pala belum dimanfaatkan semua saat musim pala tiba di Pulau Banda. Sehingga Dumadi memiliki ketertarikan melakukan riset di Maluku terkait pemanfaatan limbah daging buah pala tua. Risetnya menghasilkan sirup pala dan kue pala yang lezat dan memiliki nilai tambah ekonomi. 

Karena umumnya masyarakat memanfaatkan buah pala ini hanya sebagai produk manisan, selai dodol, dan sirup. Di Jawa Barat, limbah daging buah pala digunakan sebagai sirup. 

Pada umumnya limbah daging buah pala yang digunakan untuk sirup adalah daging buah pala muda, sebagai limbah dari pembuatan minyak atsiri.

Dumadi menilai di Maluku, Pulau Ambon, dan Banda Naira limbah daging buah pala adalah limbah daging buah yang sudah masak, karena pemanfaatan biji pala sebagai produk yang bernilai ekonomis dan mudah diproses oleh masyarakat. Sedangkan limbah daging buah pala tua masih banyak yang terbuang.

Keadaan limbah daging buah pala yang tua saat musim panen, masih sangat banyak juga dijumpai di dataran seram. Sebagian desa-desa di pulau seram daging buah pala banyak terbuang percuma.

Padahal jika dikelola secara baik akan memiliki nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa yang memiliki pala yang melimpah.

Contohnya, beberapa tempat yang di jumpai pada desa-desa di seram selatan yang memiliki banyak pohon pala dan menjadi sentra ekonomi pala di daerah selatan yakni Kecamatan Tehoru dan Kecamatan Telutih.

Masyarakat di dua kecamatan ini memiliki banyak pohon pala yang desa-desanya menjadi penghasil pala yang banyak. 

Dokumen Pribadi : Pala Desa Wolu
Dokumen Pribadi : Pala Desa Wolu

Pohon pala yang begitu banyak namun tidak sebanding dengan pemanfaatan daging buah pala. Dari beberapa perjalanan dan riset lapangan yang datanya didapat secara langsung, banyak desa di dua kecamatan ini belum memanfaatkan daging buah pala berskala industri mikro kecil atau rumahan.

Padahal bila dikelolah dengan baik akan berdampak pada pertambahan nilai kesejahteraan untuk masyarakat desa-desa di dua kecamatan ini.

Riset Dumadi, untuk sirup pala, dihasilkan mempunyai kandungan vitamin C sebesar 1,22 % dan kadar gula pereduksi 25,35%.

Bila dilihat memiliki manfaat untuk kesehatan dan menambah nilai vitamin C untuk tubuh. Keadaan ini perlu juga dilakukan di desa-desa Pulau Seram seperti di dua kecamatan di seram selatan yang memiliki pohon pala yang melimpah itu.

Padahal secara sumberdaya desa-desa di dua kecamatan ini dapat di berdayagunakan untuk membantu pemenuhan, kebutuhan, peningkatan dan pemanfaatan dari daging buah pala.

Kadang limbah daging buah pala dianggap tidak berguna, namun bila di manfaatkan menjadi nilai cuan dan membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat desa.

Penulisan artikel singkat ini hanyalah ingin limbah daging buah pala harus dimanfaatkan secara baik dan menjadi nilai tambah ekonomi untuk masyarakat. 

Mungkin dengan adanya pengetahuan ini dapat menjadi langkah-langkah konkrit di lapangan untuk kemajuan suatu desa penghasil pala.

Kita ketahui bahwa di setiap desa memiliki program 1 desa 1 produk, tetapi belum di eksekusi secara baik tiap-tiap desa. 

Tidak ada kata lain untuk berdiam diri. Bangkit dan lakukan kebaikan-kebaikan.

Penulis : Rusman Dani Rumaen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun