(Sugiarti Suwigyo, at all. 2005)
Parameter hidrologi sangat berpengaruh terhadap kehadiran spesies pada suatu wilayah perairan. Berdasarkan apa yang di kemukakan oleh Hutabarat dan Evans (1985), gastropoda membutuhkan lingkungan tertentu untuk bertahan hidup, karena ketidakstabilan kondisi lingkungan seperti suhu dan salinitas dapat mempengaruhi kehidupan gastropoda. Kemudian berdasarkan Dharma (1992), menyatakan bahwa dalam kondisi ekstrim gastropoda mampu hidup pada suhu 430C.Â
Berkaitan dengan itu apa yang dikemukan oleh (Hutabarat dan Evans, 1985 : Setiani, 2013 : Supusepa, 2016), gastropoda di laut dapat hidup, tumbuh dan berkembang dengan baik pada kisaran salinitas antara 25-33%. Hal ini membuktikan bahwa nilai salinitas pada perairan pantai desa polin pada keadaan normal. Karena salinitas dapat mempengaruhi penyebaran organisme bentos baik secara horizontal maupun vertical, secara tidak langsung mengakibatkan adanya perubahan komposisi organisme dalam suatu ekosistem (Odum, 1993 dalam Supusepa, 2016). Pada perairan desa polin kondisi suhu 300C dan memiliki salinitas 29 (ppm) sehingga banyak sekali ditemukan gastropoda jenis Turbo Petholatus.
Kelimpahan Turbo Petholatus Pada Desa Polin
Jenis Turbo Petholatus yang diperoleh pada lokasi perairan desa polin sebanyak kelimpahannya perlu menjadi perhatian serius. Karena gastropda tersebut tidak mengenal musim. Data yang diperoleh, gastropoda ini dapat ditemukan saat pasang surut.
Dari hasil yang di dapat maka, Turbo Petholatus memiliki kelimpahan di perairan desa polin. Dilihat pada jumlah yang di temukan setiap transek. Jenis spesies Turbo Petholatus ini dikatakan memilki nilai ekonomis penting karena dagingnya dapat dikomsumsi (Rosady, at all., 2016 : Susepa, 2016), sedangkan cangkangnya dapat dijadikan sebagai bahan baku hiasan.
Pemanfaatan Turbo Petholatus  Berbasis Kedaerahan Oleh Masyarakat Desa Polin
Perairan  pada Desa Polin memiliki berbagai sumberdaya yang melimpah dan berpotensi untuk dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber bahan pangan, salah satunya adalah gastropoda Jenis Turbo Petholatus. Dimana hampir semua bagian dari gastropoda ini dapat dimanfaatkan. Perlu di ketahui Gastropoda jenis Turbo Petholatus paling banyak melimpah di desa polin. Dari sisi pemanfaatan, Turbo Petholatus memiliki daging yang dapat memenuhi kebutuhan gizi dan menjadi protein hewani bagi manusia, serta kelenjar sebagai bahan pewarna pakaian, cangkang Turbo Petholatus dapat digunakan untuk membuat kerajinan seperti bros, hiasan dinding dan lainnya (Utami, 1998 : Sitania, 2008 dalam Susepa, 2016).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada masyarakat setempat, jumlah bia mata bulan (Gastropoda jenis Turbo Petholatus) di perairan pantai desa polin sangat melimpah dan tidak mengalami penurunan kelimpahan. Namun masyarakat setempat takut akan terjadi penurunan jumlah yang didapatkan saat mencari bia mata bulan tersebut.Â
Karena aktivitas dari masyarakat yang terlalu banyak di pantai untuk bameti. Dimana kekhawatiran itu dipicu karena banyaknya masyarakat yang kebanyakan mencari bia mata bulan tersebut untuk di konsumsi dan di manfaatkan sebagai bahan lain, bahkan di di ambil dan di jual. Kemudian juga  dikhawatirkan dapat terjadi kelangkaan akibat dari pemanfaatan bia mata bulan tersebut sebagai konsumsi utama bagi masyarakat setempat. Kondisi ini memperlihatkan bahwa masyarakat hanya ingin memanfaatkan Turbo Petholatus tanpa memikirkan keberlanjutan dari sumberdaya tersebut.Â
Olehnya itu, pemanfaatn Bia Mata Bulan atau Gastropoda jenis Turbo Petholatus di kelola dengan mempertimbangkan aspek kedaerahan. Artinya harus ada langkah yang di ambil untuk menjaga kelestarian bia mata bulan tersebut dengan menjagannya pada perairan desa polin perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak yaitu Pemerintah desa dan masyarakat setempat untuk melestraikan sumberdaya yang ada. Dimana langkah yang bisa dilakukan ialah sasi pantai tempat ditemukannya Turbo Petholatus. Sehingga dalam waktu tertentu Turbo Petholatus dapat berkembang biak. Lalu nantinya dapat di ambil kembali sebagai bahan pangan dan dapat digunakan cangkanya sebagai hasil kerajinan tangan secara konvensional berupa mainan kunci dan hiasan dinding.