Mohon tunggu...
Rusman D Rumaen
Rusman D Rumaen Mohon Tunggu... Dosen - Manusia Biasa

Mudah Karena Biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemberdayaan Perempuan, Peningkatan Mutu Kualitas Sumberdaya Manusia

8 April 2022   14:08 Diperbarui: 8 April 2022   14:10 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rusman Dani Rumaen

Manusia Biasa

Perempuan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan serta kualitas sumber daya manusia. Dimana Perempuan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu bangsa dan menjadi suatu hal yang sangat mendasar. Hal ini bukan saja perempuan akan berpengaruh terhadap produktivitas tetapi juga berpengaruh terhadap fertilitas masyarakat. bahkan perempuan merupakan madrasah pertama dalam dunia pendidikan, sehingga menjadikan perempuan sebagai sumber daya manusia lebih dinamis dalam menghadapi perubahan. Berdasarkan itu, perempuan mendapat posisi penting dan secara luas merupakan madrasah pertama dalam memberikan pendidikan dan pembelajaran.

Sebelum diulas lebih jauh penulis ingin melas lebih awal bagaimana posisi pendidikan ; Dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dijelaskan pada pasal 3 yaitu "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab", Kemudian dijelaskan pada pasal 13 ayat 1 tentang 3 jenis jenjang pendidikan yaitu Pendidikan Formal, Informal dan Nonformal. Memperhatikan ketiga jenis pendidikan di atas, ada kecenderungan bahwa pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan non formal yang selama ini berjalan terpisah satu dengan yang lainnya. Mereka tidak saling mendukung untuk peningkatan pembentukan kepribadian peserta didik. Setiap lembaga pendidikan tersebut berjalan masing-masing sehingga yang terjadi sekarang adalah pembentukan pribadi peserta didik menjadi parsial, misalnya anak bersikap baik di rumah atau lingkungan pendidikan informal. Namun, ketika ia berada pada lingkungan masyarakat perilakunya menyimpang dari norma -- norma yang berlaku dimasyarakat seperti melakukan perkelahian antar pelajar, memiliki 'ketertarikan' bergaul dengan WTS atau melakukan perampokan. Sikap-sikap seperti ini merupakan bagian dari penyimpangan moralitas dan prilaku sosial pelajar (Suyanto, 2000).

Secara sosiologi, peran kelembagaan keluarga bersifat sebagai Persekutuan Primer, yaitu relasi antara anggota keluarga yang bersifat mendasar dan eksklusif karena faktor ikatan biologis, ikatan hukum dan karena adanya kebersamaan dalam mempertahankan hidup. Sebagai kelompok primer, keluarga berperan menciptakan persahabatan, kecintaan, rasa aman, dan hubungan interpersonal yang bersifat kontinyu. Semua ini merupakan fondasi dalam keluarga terkhusunya ibu terhdap perkembangan kepribadian anak. Sangat tidak mungkin anak dapat bersahabat dengan orang lain yang bukan anggota keluarganya, apabila ia tidak mendapat pendidikan dalam keluarga tentang persahabatan. Demikian pula apabila kepada anak tidak ditanamkan rasa aman ke dalam diri anak, ia cenderung berinteraksi penuh kecurigaan terhadap orang yang bukan anggota keluarganya. Hubungan antar pribadi yang continue juga perlu diajarkan kepada anak supaya ia mampu menjaga relasi interpersonalnya dengan orang-orang di luar keluarga yang ditemuinya. Peran perempuan atau Ibu dalam pembinaan bagi anak-anak dalam dunia pendidikan penting sehingga terus menghasilkan generasi-generasi tangguh, yang akan bermanfaat pula bagi masyarakatnya.

Secara Biologis, Perempuan atau Ibu memiliki kedekatan secara emosional dengan anak sangat kuat. Kedekatan ini perlu di manfaatkan sebaik-baiknya oleh perempuan (ibu) dalam mengajarkan, membina dan mengasihi anak dalam memberikan pengajaran di lingkungan Non-formal. Keadaan dalam menumbuhkan sumberdaya awalnya dari keluarga. Ibu memiliki peran aktif dalam peningkatan mutu dan sumberdaya manusia awal. Karena di tangan seorang perempuan (ibu) itu akan tumbuh generasi-generasi cerdas dalam keluarga, bangsa dan negara. Dalam menghindari segala penyimpangan yang di sampaikan secara sosiologis maka perempuan (ibu) itu perlu mengajarkan kepada anak keadaan yang baik, jujur, simpati dan empati kepada siapa saja.

Meja makan menjadi solusi dalam peningkatan mutu dan sumberdaya manusia . Mengapa meja makan? Karena meja makan merupakan tempat berkumpul keluarga. Generasi tua pernah memakai meja makan sebagai media untuk memberikan pendidikan dan pembelajaran. Kadang ini hilang dan di generasi sekarang dianggap tidak penting. Padahal meja makan dapat di gunakan perempuan (ibu) sebagai media pentrasnferan pendidikan dan pengajaran. Sebagai media mengembalikan tradisi masa lalu tetapi point pemberdayaan dan membina berjalan sehingga sedikit-demi sedikit akan merasa dampak yang baik. Hasil yang dapat dirasakan jika media media meja makan ini di coba dengan jangka waktu yang dinamis untuk dapat merasakan dampaknya, mungkin bukan hari ini akan tetapi dampak baik yang panjang.

Upaya terus di lakukan dalam mempercepat proses pembangunan nasional, maka ikhtiar dan program pemberdayaan perempuan tidaklah dapat diabaikan. Jumlah perempuan yang mencapai kurang lebih 55,3 persen dari total penduduk Indonesia dengan kualitas yang terus meningkat patut diperhatikan dalam setiap kebijakan pembangunan. Partisipasi aktif antara laki-laki dan perempuan secara seimbang akan mempercepat tercapainya tujuan pembangunan khususnya dalam dunia pendidikan, terutama terhadap perkembangan kepribadian anak. Oleh karena itu, perberdayaan perempuan dalam dunia pendidikan harus ditingkatkan. Karena jika dilihat dari beberapa kasus yang terjadi pada anak akibat dari kurangnya pemberdayaan pada perempuan. Sehingga, perkembangan yang diamanatkan dalam Undang-undang tidak terealisasi dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun