Para pengungsi Vietnam hanya menyisakan sisa barak penampungan yang membisu dan melapuk akibat dimakan usia. Terlihat yg masih mampu bertahan hanya Vihara Kuan Am Tu  memang merupakan pusat fakta sejarah kamp Vietnam di Pulau Galang.
Tidak heran umat Buddhis tetap rutin mengunjungi tempat ini untuk memanjatkan doa. Apalagi di Hari Raya Imlek seperti ini, ketika ribuan umat datang silih berganti untuk berdoa dan memasang dupa, terlihat banyak pengunjung lainnya yang meskipun sebenarnnya bukan beragama Buddha, dengan busana muslimin dan muslimah seperti foto di atas, ikut membaur untuk merasakan kemeriahan Imlek di areal vihara. Uniknya, tidak terlihat satupun aparat bersenjata berjaga, menunjukkan memang vihara Kuan Am Tu ini adalah sebuah tempat religius penuh kedamaian serta jauh dari rasa perbedaan.Â
Jikalau anda berkesempatan mengunjungi kota Batam, tidak salah untuk mengunjungi kamp bekas pengungsi ini sebagai destinasi utama perjalanan anda. Dengan waktu tempuh sejam lebih, kita disuguhi panorama laut dan pulau-pulau kecil untuk memanjakan mata dan membuang rasa penat. Sepanjang jalan bisa kita temui rumah makan atau restoran menyajikan makanan laut yg segar. Jangan lupa menyiapkan makan ringan, seperti kacang atau pisang, di areal kamp Sinam kita dapat memberi makan ratusan ekor monyet-monyet liar. Dan di areal kamp Sinam, kita akan merasakan nuansa mistis dan aroma tragedi kemanusiaan akibat perang yg tertinggal di sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H