Mohon tunggu...
Rusli Sucioto
Rusli Sucioto Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Amatiran

Masih banyak hal yang indah buat ditulis

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Interhash 2016 di Bali Sukses, Bukti Olahraga HASH Tetap Eksis

22 Mei 2016   21:09 Diperbarui: 24 Mei 2016   00:04 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rekan Penulis, Hasher NCBI asal Pekanbaru No. ID 0354 (dok. pribadi)

Interhash 2016 yg berlangsung di Pulau Dewata tgl.19-22 Mei baru saja berakhir. Event kali ini mengambil rute di Tabanan, Badung, Gianyar, Bangli hingga Denpasar. Tercatat 6.000 wisatawan dari 75 negara meramaikan event ini dan disambut bagaikan raja dengan pelayanan hotel kelas bintang lima. Event yg berlangsung 2 tahun sekali ini berawal dari tahun 1978, terakhir tahun 2014 di Hainan, Cina. Event ini mengulang sukses Indonesia sebagai tuan rumah setelah tahun 2012 lalu di Magelang, Jawa Tengah, yang mengambil rute sekitar Candi Borobudur. Selain itu Indonesia pernah menjadi tuan rumah thn 1982 (Jakarta) dan 1988 (Bali). Interhash merupakan event terbesar yg selalu dihadiri oleh hasher dari berbagai penjuru dunia, dan biasanya dipergunakan tuan rumah sebagai promosi pariwisata di negaranya.

Interhash 2016 kali ini dibagi beberapa rute seperti Short (5 km), Medium (7 km), Long (10 km) dan Super Long (25 km), dan peserta boleh memilih track dan lokasi yg telah disediakan Committe. Selain itu Interhash 2016 juga diisi acara yg mengasyikan, seperti Red Dress Contest Run, di mana semua peserta diwajibkan memakai baju merah dan berdandan senorak mungkin, yg tentu membuat event ini semakin meriah. Malam hari setelah run, para peserta menikmati Down Down Competition, yaitu menghabiskan bir sebanyak 2 liter bagi peserta pria dan 1 liter bagi peserta wanita. Moment ini paling ditunggu para Hasher karena di saat inilah mereka dapat berkumpul dan dari informasi yg Penulis dapatkan, kompetisi ini terlihat sedikit liar karena ulah nyentrik wisatawan dari Barat.

Rekan Penulis, Hasher NCBI asal Pekanbaru No. ID 0354 (dok. pribadi)
Rekan Penulis, Hasher NCBI asal Pekanbaru No. ID 0354 (dok. pribadi)
Event lain yg paling ditunggu adalah voting untuk tuan rumah Interhash 2018. Voting yg diambil dari para peserta ini dimenangkan oleh Fiji, negara kepulauan di sebelah selatan Samudera Pacific, setelah menyisihkan Kuching, Malaysia dan Medan, Indonesia. Terpilihnya Fiji pastinya akan disambut antusias masyarakat di sana mengingat Fiji harus rela kalah di voting sebelumnya oleh Hainan dan Bali. Fiji memang terlihat serius untuk dapat memenangkan voting sebagai tuan rumah berikutnya, yaitu dengan mengirimkan participant dan hasher yg meyakinkan perserta untuk memilih mereka.

Bagi sebagian orang olahraga HASH ini mungkin terdengar asing. Olahraga HASH sangat unik, selain tidak memprioritaskan prestasi seperti siapa yg harus finish duluan, tetapi lebih mengutamakan kebersamaan. Kelompok HASH banyak tersebar di tanah air, biasanya disebut Hash House Harriers/H3 biasanya memiliki anggota yg memiliki rasa solidaritas tinggi. Dalam jangka waktu tertentu mereka akan berkumpul di satu titik, yg disebut Beer Truck dan kemudian akan menelusuri track yg telah ditaburi kertas sebagai penunjuk jalan. Track yg akan dilewati umumnya adalah perkebunan yg memiliki bukit yg naik turun, terkadang harus melewati sungai dan bahkan hutan. Olahraga HASH adalah olahraga lintas alam yg harus dilalui dengan berlari, berjalan, merangkak bahkan terguling karena licinnya track. Keunikan lain dalam kelompok HASH adalah jarang dijumpai remaja berumur 20an. Rata-rata para Hasher berumur 30an ke atas bahkan 60an, dengan kondisi fisik yg masih prima. 

Olahraga HASH berawal dari ekspatriat dan tentara Inggris yg bermukim di Malaysia, mereka membentuk suatu kelompok yg berjiwa sosial untuk berolahraga lintas alam. Thn 2000an HASH mulai diadopsi di Indonesia dan terus berkembang. Bahkan tradisi yg disebut down down.. juga diadopsi beserta dengan lagunya sambil meminum bir dari gelas sekali teguk. Bir memang tidak lepas dari Olahraga HASH karena sesuai tradisi dari sananya. Namun jikalau anda bukan penggemar bir, panitia HASH atau yg disebut Committe, tidak akan memaksa. Selain itu ada tradisi on ice, di mana peserta harus duduk di atas batangan es.

Di tanah air sudah berkembang kelompok HASH atau H3 yg biasanya dipimpin seorang Hash Master atau Grand Master (GM), dan di antara H3 terjalin komunikasi yg baik, dan mereka akan saling mengundang saat event tertentu dgn acara yg dibuat seunik mungkin sehingga membuat para hasher semakin bersemangat. 

Jangan pernah memandang remeh Olahraga HASH karena jelas ini termasuk olahraga berat. Penulis berpengalaman menyaksikan beberapa peserta yg jatuh pingsan karena tidak kuat menanjak di daerah perbukitan dan tercatat 1 kali kasus kematian peserta akibat serangan jantung. Apabila anda pertama kali ikut olahraga ini, sangat disarankan untuk menghubungi Committe agar dapat didampingi, karena biasanya panitia menyediakan sweeper yg bertugas mendampingi para hasher agar tidak tersesat atau tertinggal. Siapkan minyak angin dan permen selain air minum. Karena pada saat tubuh beraktifitas, insulin dalam tubuh akan mengubah glukosa dari permen menjadi energi. Istirahat sejenak dgn permen akan membuat tubuh anda segar kembali. Selain itu siapkan sarung tangan apabila melewati hutan, juga senter dan Hape dengan aplikasi GPS agar anda tidak tersesat.

Setelah menempuh track yg membuat gemetaran, kita akan kembali ke Beer Truck untuk menikmati makanan/minuman yg disediakan Committe, dan setelah itu.. ritual down down.. akan dilakukan sambil bernyanyi..

Here's to the Broo.., he's true blue. 

He's a bastard through and through, He's a pisspot so they say. Tried to get to heaven but he went the other way. 

Drinking down, down, down, down, Down, down, down, down, Down, down, down, down, Down, down, down, down.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun