Mohon tunggu...
Rusli Sucioto
Rusli Sucioto Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Amatiran

Masih banyak hal yang indah buat ditulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Kita Harus Takut Ideologi Komunis?

11 Mei 2016   13:40 Diperbarui: 12 Juni 2017   21:22 4565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ideologi atau paham komunis berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848. Paham komunis pada awal kelahiran adalah sebuah bentuk perlawanan terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia (dikutip dari Wikipedia Bahasa Indonesia).

Sistem perekonomian di atas disebut paham sosialis. Selain itu ideologi komunis menganut paham Ateis, yaitu tidak mengakui keberadaan Tuhan. Intinya, ideologi komunis adalah gabungan paham sosialis dan ateis.

Di China, meskipun Partai Komunis yg paling berkuasa namun sesungguhnya China tidak menganut paham sosialis dan ateis lagi. Perekonomian China secara tanpa sadar sudah beralih menjadi kapitalis, yg menghasilkan pertumbuhan ekonomi China yg mencapai 6,9% di tahun 2015 dan menghasilkan begitu banyak Orang Kaya Baru. Perkembangan agama Kristen dan Islam juga sangat pesat, terutama sejak bergabungnya Hongkong di tahun 1997 membuktikan paham Ateis mulai terkikis di China.

Keruntuhan Uni Soviet, perpecahan Yugoslavia dan Cekoslovakia, serta bergabungnya Jerman Timur yg meninggalkan paham sosialis untuk bergabung menjadi jerman menunjukkan ideologi komunis sudah tidak bertahan dgn sendirinya. Korea Utara yg masih berpegang pada ideologi komunis juga sedang menunjukkan betapa rapuhnya ideologi tersebut di dalam hal perekonomian. Kim Jong Un masih sibuk melemparkan isu nuklir untuk menutupi isu bahaya kelaparan di negerinya.

Terus.. mengapa kita harus takut ideologi komunis? 

Tidak ada yg perlu kita takuti karena ideologi komunis sangat rapuh. Ideologi komunis tidak ada kekuatan lagi untuk menggantikan ideologi Pancasila di Indonesia. Sebaliknya, Indonesia memiliki kekuatan yg sangat besar yg didukung penuh TNI untuk menghantam balik ideologi komunis apabila dia muncul.

Sebagian orang gagap menuding pemuda yg berbaju palu arit sebagai bahaya laten PKI. Investigasi polisi membuktikan pemuda tsb hanya memakai kaus band trash metal, yaitu Kreator dgn mengambil simbol palu arit sebagai cover album mereka. Dan tidak ada sangkut paut PKI di sana. Hal ini tidak ada bedanya ketika saya dan Pakde Jokowi memakai kaus berlambang petir ketika masih muda dulu, karena kami adalah penggemar Metallica. Kaus lambang petir dan lagu Enter Sandman tidak akan menggantikan ideologi Pancasila dalam urusan bernegara. 

Tahun 1965 PKI mencoba menggantikan ideologi Pancasila dan sudah dibabat habis meskipun belum sampai ke akarnya. Tapi sekarang.. banyak pihak yg ingin menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi khilafah. Banyak ormas yg sudah terbukti menghina Pancasila dan terang-terangan ingin menggantinya. Tapi kenapa semuanya diam..??? 

Ketahuilah.. ideologi khilafah jelas lebih berbahaya daripada ideologi komunis. ISIS adalah buktinya..

 

Salam NKRI..!!!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun