Mohon tunggu...
Rusli Rinaldi
Rusli Rinaldi Mohon Tunggu... Buruh - hanya untuk bersenang senang

be your (better) self

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Minimalisme, Pandangan Klasik di Era Modern untuk Mencapai Kebahagian

3 Agustus 2023   14:33 Diperbarui: 3 Agustus 2023   14:42 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minimalisme, Pandangan Klasik di Era Modern untuk Mencapai Kebahagian

Kehidupan modern seringkali menuntut kita untuk hidup dengan begitu banyak hal dan kesibukan yang tidak pernah berhenti. Di tengah tekanan dan keinginan yang tidak terbatas, semakin banyak orang mencari cara untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati. Salah satu pendekatan yang semakin populer dalam mencapai hal tersebut adalah minimalisme. Minimalisme adalah sebuah filosofi yang menawarkan pandangan klasik di era modern untuk mencapai kebahagiaan melalui pengurangan benda material dan pemfokusan pada hal-hal yang benar-benar berarti.

Asal Usul Minimalisme

Minimalisme bukanlah konsep baru; ia telah ada selama berabad-abad sebagai bagian dari berbagai tradisi dan filosofi kehidupan. Dalam banyak agama, misalnya, konsep sederhana dan hidup tanpa harta benda telah diajarkan sebagai cara untuk mencapai kedamaian batin dan kedekatan dengan yang ilahi. Pada abad ke-20, aliran seni minimalis juga muncul sebagai gerakan yang mengedepankan kesederhanaan dan esensialisme dalam karya seni.

Pengertian Minimalisme di Era Modern

Di era modern, minimalisme telah mengalami evolusi dan sering kali diartikan sebagai gaya hidup yang mengedepankan kualitas daripada kuantitas. Ia mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk pengurangan barang-barang fisik, mengurangi gangguan digital, menyederhanakan rutinitas, dan memprioritaskan hubungan dan pengalaman.

Dalam konteks material, minimalisme mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak selalu tergantung pada seberapa banyak benda yang kita miliki, tetapi lebih kepada bagaimana benda-benda tersebut memberikan nilai dalam kehidupan kita. Hal ini bukan berarti kita harus hidup tanpa barang sama sekali, tetapi lebih mengenai kesadaran akan apa yang benar-benar dibutuhkan dan memberikan kepuasan, serta bersedia melepaskan hal-hal yang hanya menyita ruang fisik dan mental tanpa memberikan manfaat yang signifikan.

Manfaat Minimalisme untuk Kebahagiaan

Minimalisme menawarkan sejumlah manfaat bagi kebahagiaan dan kesejahteraan kita:

  1. Ketenangan Pikiran: Dengan mengurangi kepemilikan dan ketergantungan pada materi, pikiran kita menjadi lebih tenang dan fokus pada apa yang benar-benar penting. Ketika tidak dipenuhi oleh keinginan yang berlebihan, kita dapat lebih fokus pada hal-hal yang memberi makna dan kebahagiaan yang sejati.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun