Mohon tunggu...
Rusli AW
Rusli AW Mohon Tunggu... -

Pekerja Swasta

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Belajar Mengukur Biaya Masa Depan dengan Emas

3 Mei 2014   03:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:55 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emas adalah alat ukur biaya kebutuhan di masa depan…

Kalimat pendek yang dahsyat tersebut mengilhami saya untuk membuat tulisan ini.Namun bukan tulisan ini yang penting sebenarnya, akan tetapi dampaknya terhadap bagaimana saya merencanakan masa depan anak dan keluarga saya yang paling penting.Dan saya pikir ini bagus untuk dibagi keteman-teman semua.

Ini bukan hal baru sebenarnya.Dan mungkin beberapa dari rekan-rekan menerapkan sudah lama. Orang tua kita jaman dulu pun sudah melakukan-nya. Sejarah mengatakan emas adalah benda yang tidak lekang oleh waktu, tidak terguras inflasi dan bisa membiayai kehidupan kita dimasa depan. Bahkan bisa digunakan untuk memperkirakan biaya hidup kita di masa depan. Jika kita punya uang, lebih baik membeli emas, daripada menabung di bank. Ini mungkin hal baru yang bisa menjadi konsep kita dalam menyisihkan penghasilan kita. Emas adalah pelawan inflasi, sementara uang yang ditabung tergerus oleh inflasi.Berapapun uang kita di bank, tidak akan bisa membeli masa depan biaya hidup kita.Karena nilai uang akan berkurang terus setiap tahun karena inflasi.Uang 50 juta saat ini tidak akan setara nilainya di 5-10 tahun yang akan datang.Harga rumah type 36 saat ini, bisa 2-3 kali lipat harganya pada 5 tahun yang akan datang. Biaya sekolah anak saat ini, akan naik berkali lipat dimasa yang akan datang. Itu semua karena inflasi, yang menyebabkan menurun-nya nilai mata uang. Harga barang dan biaya hidup praktis juga naik. Dan secara langsung juga menurunkan daya beli kita.Nah bagaimana menyiasati ini semua?Kata guru saya belilah emas sekarang, baik itu secara kas maupun cicil.Uang kita jangan ditabung di bank, tapi tabunglah dengan emas.

Salah satu bukti bahwa nilai emas tidak lekang oleh waktu adalah dengan ilustrasi biaya naik haji.Pada tahun 1990-an, ongkos naik haji adalah sekitar Rp. 9 juta-an.Saat itu harga emas sekitar Rp. 22 ribuan per gram, artinya saat itu ongkos naik haji setara dengan 409 gram emas.Saat ini, ditahun 2014, ongkos naik haji adalah Rp. 30 juta.Harga per gram emas saat ini sekitar Rp. 547 ribu/gram, ini setara dengan 55 gram emas.Kita lihat hebatnya emas?Ongkos naik haji dilihat dari sudut pandang emas itu malah turun, bukan naik. Dari 409 gram emas, hanya menjadi 55 gram emas.Artinya apa? Kita bisa naik haji bersama 6 orang lain, jika emas yang tahun 90an itu yang seberat 409 gram kita gunakan untuk naik haji saat ini. Ilustrasi tersebut bisa juga digunakan untuk kita merencanakan naik haji dimasa yang akan datang.Maksudnya kita belum berencana berangkat haji sekarang, namun taruhlah 5-6 tahun lagi.Caranya? Belilah emas 55 gram saat ini.Kita mau berangkat haji kapan-pun tidak akan menjadi masalah.Karena emas 55 gram itu sudah menjamin ongkos naik haji kita kapan-pun di masa yang akan datang. Insya Allah. Kecuali ajal duluan menjemput kita.

Menyimpan/membeli emas inipun bisa digunakan untuk merencanakan biaya kuliah anak kita dimasa depan.Misalnya anak kita rencanakan untuk melanjutkan kuliah di ITB.Tahun 2014, biaya kuliah di ITB adalah Rp. 10 juta/semester.Taruhlah masa kuliah 5 tahun atau 10 semester.Artinya biaya total kuliah adalah Rp. 100 juta. Tentu ini diluar biaya tempat tinggal dan makan ya.Kalau mau dihitung sekalian, tinggal dimasukan saja dalam parameter hitungan-nya.Nah, yang kita lakukan saat ini adalah membeli emas seharga Rp. 100 juta tersebut.Artinya sekarang kita membeli emas sebanyak 183 gram.Insya Allah berapapun naiknya biaya kuliah di ITB dimasa yang akan datang, kita tidak perlu risau lagi.Karena emas 183 gram yang kita miliki saat ini bisa membiayai kuliah anak kita di ITB nantinya di masa depan itu. Menabung di bank, asuransi pendidikan, bukan solusi untuk masa depan. Emas adalah solusinya.Jika ingin mendapat emas, jadilah nomor satu, Jika ingin nomor satu dapatkan emas.Kapan? Sekarang juga, saat kita punya uang.Ndak percaya? Ayo kita buktikan bersama-sama!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun