(RMI-Australia) dan Katherine Hutapea (Manager Operasional DBS Bank Cabang Medan)
Proyek Bah Bolon  dimulai detail design tahun 1984 dan berakhir hingga masa konstruksi tahun 1994. Proyeknya meliputi, Penanggulangan Banjir, Pembangunan Tanggul/benteng di empat sungai seperti sungai Pare-pare, sungai Tanjung, Sungai Dalu-dalu dan Sungai Gambus. Keempat sungat ini pada bagian hulunya adalah Sungai Bah Bolon. Seperti layaknya sebuah garpu yang bemuara di Kuala Tanjung. Berdekatan dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (PT Inalum).
Ada yang sangat spesial pada proyek irigasinya. Pembangunan empat  sungai yakni Pare-pare, sungai Tanjung, Sungai Dalu-dalu dan Sungai Gambus. Semua bendungan dan pembanguan irigasi teknis. Seperti saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, saluran kuarter  hingga saluran cacing. Dilaksanakan oleh kontraktor. Sehingga para petani di 12.000 hektar percetakan sawah tersebut dapat menerima air di sawah masing-masing dengan baik. Kontraktor besar yang berperan saat itu adalah BUMN yakni PT Pembangunan Perumahan (PP) PT Waskita Karya (WK) dan  PT. Nindya Karya (NK). Sedangkan kontraktor swasta adalah PT Sederhana Lestari (SL). Ditambah dengan puluhan kontraktor lokal yang menjadi sub kontraktor.
                                              Saptati Rahayu (Staf Dinas PU dan Mila Cianda (RMI-Australia)
Demi mendukung tata kelola tanah (membajak/meluku) di persawahan petani. Pemerintah Australia secara khusus memberikan hibah 2000 ekor kerbau kepada petani. Selain itu dibantu juga untuk ibu-ibu petani proyek pendukung yakni pemberian bibit dan pendukung hortikultura, kambing, ayam dan lainnya. Sarana pertemuan untuk memberikan informasi dan rembuk petani juga dibangun oleh Pemerintah Australia. Bangunan tersebut sebanyak 21 unit Cottage Meeting Facilities (Balai Pertemuan Petani). Komplek Balai Benih juga dibangun Pihak Australia bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Asahan.
Dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Banyak pejabat dan personel teknis proyek dikirim ke Australia, Selandia Baru, Filipina dan proyek dalam negeri guna menyerap ilmu dan alih tehnologi.
                                   (Manager Operasional DBS Bank Cabang Medan) dan  Mila Cianda (RMI-Australia)
Setelah puluhan tahun berlalunya proyek tersebut. Beberapa mantan Staf RMI-Australia mengunjungi proyek tersebut untuk bernostalgia sekaligus juga melihat perkembangannya seperti Ruslan Andy Chandra (Penulis) sendiri beberara tahun lalu. Kini disusul dengan Mila Cianda, Kurnia Ginting dan Saptati Rahayu (staf Dinas PU Medan). Mereka didampingi oleh Ibu Katherine Hutapea (Manager Operasional DBS Bank Cabang Medan). Selain itu mereka tidak lupa  mengunjungi Ibu kantin seperti Bu Ida dan Bu Tuti yang masih setia di depan kantor Proyek Bah Bolon
                                                                   dan  Mila Cianda (RMI-Australia)Â
Setelah puas dengan temu kangen, Mila Cianda, Kurnia Ginting di bekas kantor RMI-Australia, Gambus. Bersama Saptati Rahayu (Staf Dinas PU Medan) dan Katherine Hutapea (Manager Operasional DBS Bank Cabang Medan mengadakan kunjungan ke PT.Inalum Tanjung Gading. Tempat ini saat itu banyak digunakan oleh Konsultan untuk Training, Konferensi Pers dan jamuan makan  dengan Media lokal serta bermain olahraga dan Golf.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H