Mohon tunggu...
Ruslan .
Ruslan . Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Cita-cita Kita di Hari Tua

19 Desember 2014   05:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:59 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tua itu pasti, dewasa pilihan. Seperti itu kiranya bila saya gambarkan betapa pentingnya menjadi dewasa. Tetapi, dalam tulisan ini, saya tidak untuk menjelaskan masalah kedewasaan. Saya lebih tertarik mengulas tentang tua. Ya, mungkin saja, pembaca budiman saat ini masih dalam usia muda, masih belum merasa betapa berartinya hidup di masa muda ketika usia tua sudah di depan mata. Saya pun juga begitu, juga masih belum merasakan betapa berartinya hidup di usia muda karena saya baru kepala dua (dua puluhan).

Saya sebenarnya ingin menanyakan sesuatu pada anda berkaitan dengan ketuaan. Oke, sekarang saya tanya tentang posisi anda ketika menginjak usia tua renta. Apa sebenarnya yang paling berharga ketika anda telah tua renta? Sebagian orang pasti akan berpandangan, termasuk juga saya. Hidup dengan matang beserta anak cucu adalah hal yang begitu menyenangkan atau mempunyai sederetan harta benda yang bergelimpangan dan keharmonisan keluarga itu adalah cita-cita anda di masa tua?.

Tentunya saya tidak akan menilai, apakah yang anda pilih di masa tua sangat baik untuk anda atau tidak. Karena dalam konteks ini saya akan hanya mempertimbangkan apa yang sebenarnya paling anda inginkan di masa tua. Urusan salah benar, saya kembalikan pada anda masing-masing. Hanya saja, apabila anda telah membaca tulisan ini, saya yakin akan ada perubahan pada diri anda, termasuk juga berkaitan dengan cita-cita anda di hari tua.

Menurut pembaca, apakah yang lebih berarti dihari tua ketika semua keluarga telah tiada, dan tinggal anda sebatang kara? Misalkan saja, anda tidak punya keturunan sedang istri anda telah lama meninggal. Apabila anda masih belum tua renta, berarti pikiran anda adalah dengan mencari istri lain, yang sekiranya dapat menemaninya dan mendapatkan keturunan darinya. Akan tetapi, apabila anda sudah tua renta, apakah itu yang akan anda pilih? Mencari istri baru dan mendapatkan anak darinya?. Saya tegaskan, anda pasti tidak pilih hal tersebut.

Sekarang, anda mungkin memikirkan apa sebenarnya yang harus saya lakukan, langkah bijaksana di hari tua ketika mengalami kejadian seperti di atas (semoga saja anda tidak tergolong orang dihari tua demikian). Hemat saya, impian yang paling diinginkan di waktu tua adalah kekuatan untuk melaksanakan segenap aktivitas yang menjadi keinginan. Penyakit yang menyangkut kognitif, mental dan kesehatan tubuh kerap kali mendera pada umur yang sudah renta. Tak sedikit kita temui sekitar kita, orang-orang tua renta mengalami disabilitas yang disebabkan pelbagai ragam penyakit.

Alangkah naifnya kemudian, bila penyakit tersebut tidak bisa terdeteksi atau bahkan pihak keluarga hanya memasrahkannya pada keadaan. Padahal, apabila di usahakan secara penuh dan benar-benar tidak menutup kemungkinan penyakit yang dialami bisa dijelaskan melalui pendekatan klinis. Memang, untuk mencari jalan keluar dari beragam penyakit penuaan semisal Alzheimer, bagi orang yang masih awam tentang penyakit yang satu ini, tentunya menyikapi penyakit ini dengan kepasrahan, tidak ada harapan hidup. Begitu pula dengan penyakit lainnya, sepertihalnya stoke dan lain sebagainya.

Oke kembali pada persoalan awal. Apabila anda seorang diri harapan yang tentunya anda inginkan berusaha memenuhi apa yang menjadi keinginan. Semakin anda tua, keinginan anda pasti semakin bertambah dan mungkin saja membingungkan anda sendiri untuk mendapatkannya. Akan tetapi, bila anda dalam keadaan sehat biologis maupun psikologis akan dapat memenuhinya. Intinya, kesehatan biologis dan psikologis menjadi harapan setiap orang ketika tua renta dan tinggal sebatang kara, tak ada yang menemani. Oya, sekadar catatan, bahwa pelbagai penyakit lebih banyak menyerang orang-orang yang berusia renta, ketimbang anak muda sepertihalnya kita. Semoga bermanfaat !!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun