Mohon tunggu...
Ruslan Abdul Munir
Ruslan Abdul Munir Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Writer

Random content

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

5 Hambatan dalam Membangun Positive Habits dan Solusinya

15 Januari 2025   09:34 Diperbarui: 15 Januari 2025   09:34 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun kebiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari seringkali menjadi salah satu resolusi yang kita buat, terutama di awal tahun. Namun, tidak sedikit yang akhirnya merasa gagal di tengah jalan. 

Hal ini bukan karena kita kurang mampu, tetapi lebih sering disebabkan oleh berbagai tantangan yang muncul saat mencoba konsisten. Berikut ini adalah lima tantangan atau kesalahan umum dalam membangun kebiasaan positif, lengkap dengan cara mengatasinya, simak sampai akhir ya.

1. Menetapkan Target yang Terlalu Besar

Salah satu kesalahan paling umum adalah menetapkan target yang terlalu besar atau terlalu ambisius. Misalnya, seseorang yang jarang membaca buku tiba-tiba ingin menamatkan lima buku dalam satu bulan. Target besar seperti ini sering kali sulit dicapai, terlebih bagi orang yang baru memulai, yang akhirnya membuat kita merasa kewalahan dan menyerah.

Gunakan teknik SMART (Specific, Measurable, Achievable, Reasonable, Time-bound). Alih-alih menargetkan lima buku dalam satu bulan, mulailah dengan sesuatu yang lebih realistis, seperti satu buku dalam satu bulanpun sudah lebih dari cukup. Target kecil yang konsisten akan lebih mudah dicapai dan memberikan rasa pencapaian yang mendorong semangat untuk terus melangkah.

2. Terlalu Perfeksionis

Perfeksionisme sering kali menjadi musuh utama dalam membangun kebiasaan baru. Ketika kita menetapkan ekspektasi yang terlalu tinggi, misalnya tidak boleh absen sama sekali ketika melalukan sesuatu, maka satu kali kegagalan bisa membuat kita merasa semua usaha yang telah kita lakukan berujung sia-sia.

Ingat bahwa setiap perubahan adalah proses. Terimalah bahwa akan ada hari di mana kita mungkin tidak berhasil memenuhi target yang telah kita tetapkan sebelumnya. Fokuslah pada kemajuan secara keseluruhan, bukan pada kesempurnaan. Jadikan kesalahan sebagai pelajaran, bukan alasan untuk berputus asa lalu berhenti.

3. Kurangnya Dukungan atau Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan sekitar memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan kita. Jika lingkungan kita tidak mendukung kebiasaan baru yang ingin dibangun, misalnya, teman-teman yang terus menggoda kita untuk makan junk food ketika kita sedang diet, maka akan sulit untuk tetap konsisten.

Cari dukungan dari orang-orang yang memiliki tujuan serupa. Bergabunglah dengan komunitas atau ajak teman untuk bersama-sama membangun kebiasaan baru. Selain itu, ciptakan lingkungan yang mendukung, misalnya dengan menyiapkan camilan sehat di rumah jika ingin diet.

4. Kurangnya Pemantauan dan Evaluasi

Banyak orang tidak mengevaluasi sejauh mana mereka telah melangkah dalam memulai kebiasaan positifnya. Tanpa pemantauan, kita akan sulit mengetahui apakah kita sudah berada di jalur yang benar atau malah melenceng dari tujuan awal yang telah kita tetapkan.

Kondisisemaca ini dapat kita atasi dengan menggunakan alat bantu seperti catatan kecil, kalender, atau list aktivitas untuk memantau progres. Misalnya, tandai hari-hari di mana kamu berhasil memenuhi target. Dengan begitu, kamu bisa melihat perkembangan kamu secara visual, yang dapat memotivasi untuk terus melanjutkan kebiasaan tersebut.

5. Tidak Menyesuaikan Kebiasaan dengan Jadwal dan Gaya Hidup

Tantangan lainnya dalam mecoba membangun kebiasaan baru yang positif adalah mencoba memasukkan kebiasaan baru ke dalam jadwal yang sudah padat. Jika kebiasaan baru tidak disesuaikan dengan gaya hidup, besar kemungkinan akan terasa seperti beban tambahan.

Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal seperti ini adalah dengan mengintegrasikan kebiasaan baru ke dalam rutinitas harian. Misalnya, jika kamu ingin mulai membaca buku, lakukan selama 10 menit sebelum tidur atau sebelum beraktivitas di pagi hari. Dengan begitu, kebiasaan baru yang kita lakukan tidak terasa mengganggu aktivitas utama kita.

Membangun kebiasaan baru yang positif memang penuh tantangan, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Kuncinya adalah menetapkan tujuan yang realistis, bersikap fleksibel, dan menciptakan lingkungan yang mendukung. Dengan mengatasi kelima tantangan di atas, Kamu bisa lebih mudah konsisten dan sukses membangun kebiasaan baru. Ingatlah bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang dilakukan secara terus-menerus.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun