Rintihan perih yang terkubur sang elegi
Untaian kata tak lagi iringi rintihan hati
Siluet pagi meranggas bersama mawar berduri
Lembayung senjaku memerah mengusik relung hati
Antara gamang, gusar, menanti sebuah misteri
Niscaya diri tak mampu lagi tuk berlari
Aku bagaikan seorang petani yang menanti sepotong padi
Berbekal asa yang terpatri dalam diri
Diriku datang dari barisan yang terbuang
Untuk mencari jalan hidupku yang menghilang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!