Mohon tunggu...
Ruslan Abdul Munir
Ruslan Abdul Munir Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Geospasial Enthusiast

Random content

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tabir Cinta yang Luruh

27 Agustus 2024   08:07 Diperbarui: 27 Agustus 2024   08:35 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Goresan tinta yang kau titipkan tanpa salam
Mengakar kuat di dinding hatiku yang terdalam
Merajut sulur sulur cinta yang sempat terdiam
Mengisi lembaran kisahku disetiap malam

Kasihmu tiba lewat kata kata bisu
Menawan hati kecilku dikala pilu
Seonggok jiwa terpatri menahan rindu
Tersibak garis waktu yang kian berlalu

Ku termangu menghayati kata kata manis ini
Menyekat simpul ingatanku pada seorang diri
Yang menanti sekeping hati yang telah pergi
Kini engkau kembali sang puteri bestari

Walaupun cintamu hanya selembar surat
Tapi kau luruhkan tabir cintaku yang kuat
Menyelinap di suasana malam nan pekat
Meski tak mampu jumpai senyumu yang lekat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun