Mohon tunggu...
Ruslan Abdul Munir
Ruslan Abdul Munir Mohon Tunggu... Writer

Random content

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ada Pelangi di Wajahmu

26 Agustus 2024   20:33 Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:22 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unspalsh/Harry Quan

Kepingan harapan terlihat jelas dari balik bola matamu

Jutaan rasa turut hadir menyertai segala usaha dan angan-anganmu

Siluet pagi membencah memecah dinginnya dinding asaku

Orbituari hidup terus mengalir jauh melaju wahai teman sejatiku

Tawa menyeringai yang selalu menghiasi bagian terkecil hati ini

Lesung pipimu tampak mengulim senyuman paling panjang

Tangisan haru sang awan yang mulai berubah menjadi hujan

Luka kian membekas menjadi saksi sejarah yang terkenang

 
Pujian terpatri yang jelas terucap dari setiap sudut bait puisi

Hinaan yang tak henti menyekat simpul sulingan dalam ingatanku

Semangat membara yang terpancar dari para pencari arti jati diri

Ketika bosan mendera tak sadar teteskan embun kesedihanku


Ku tersipu malu pada semilir angin yang mengalir menyapa takdir

Jelajahi masa demi masa yang melangkah terus bergulir

Membawa sketsa kehidupan yang telah lama aku ukir

Tentang perjalanan hidup yang ku tempuh bersama takdir


Kita takkan pernah goyah mengejar ritme zaman yang terus melangkah

Detik laju terus berjalan lurus menitik arti sebuah arah

Menatap tapak-tapak kehidupan yang penuh warna-warni sebuah kisah

Layaknya seutas pelangi yang menawan dan memesona begitu cerah

 
Inilah sebuah warna dari kisah kehidupan kita

Yang iringi jejak jari-jari kaki yang terus melangkah

Dengan menepuk serangkai mimpi sejuta dan harapan

Merajut arti dari sebuah mimpi tentang kebahagiaan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun