Mohon tunggu...
Ruslan Abdul Munir
Ruslan Abdul Munir Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Geospasial Enthusiast

Random content

Selanjutnya

Tutup

Politik

Benarkah Politik Dinasti Sebagai Gerbang Kehancuran Demokrasi?

26 Agustus 2024   12:06 Diperbarui: 26 Agustus 2024   12:06 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi demonstrasi (Pexels/Ona Buflod Bovollen)

Dinamika politik memang akan sangat berubah-ubah dan menjadi suatu hal yang wajar. Namun yang menjadi tidak wajar dalam hal ini adalah cara-cara yang digunakan oleh para elit politik dalam mempertahankan eksistensinya sebagai penguasa di negeri ini.

Politik dinasti dapat menyebabkan distribusi kekuasaan yang tidak adil dalam suatu sistem kenegaraan, di mana beberapa keluarga menguasai bagian besar dari lanskap politik. Hal ini jelas dapat menghambat pengembangan masyarakat yang benar-benar demokratis di mana kekuasaan didistribusikan secara lebih merata di antara warga negara.

Terkadang para elit politik ini rela menghalalkan berbagai cara dan tidak pernah melihat apakah baik atau buruk, merugikan orang lain atau tidak, semua itu balik seakan sudah musnah karena perbedaan status sosial. Di mana yang memiliki jabatan yang berkuasa dan yang tidak adalah yang lemah.

Kondisi ini tentu jangan sampai terus menerus dibiarkan terjadi khususnya di Indonesia karena akan sangat berpotensi menjadi sebuah tradisi jangka panjang dan tidak baik untuk keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

Rujukan:

https://www.kompas.id/baca/english/2023/11/02/en-dinasti-politik-dan-ancaman-demokrasi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun