Mohon tunggu...
Rusidah Rihadatul Aisy
Rusidah Rihadatul Aisy Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Learning by doing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Implementasi Prinsip-prinsip Jurnalistik Saat Ini

28 November 2021   21:32 Diperbarui: 4 Maret 2022   10:10 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu tau gak kalau ternyata jurnalisme itu memegang peranan penting dalam berbagai persoalan  kehidupan sosial yang ada di masyarakat?

Lihat aja deh  setiap kali ada sesuatu peristiwa  yang  terjadi di  masyarakat, wartawan  pasti selalu ada di TKP dengan sigap untuk  hadir melaporkan kejadian itu dan kemudian mengemasnya  menjadi  sebuah berita yang dipublikasikan di berbagai platform  media. 

Tujuannya tidak lain adalah untuk bisa menginformasikan kepada masyarakat tentang kejadian tersebut berdasarkan fakta yang ada. Eits... tapi jangan salah, dalam peliputan berita juga gak semuanya bisa langsung go public. Ya tentunya karena wartawan harus menyeleksi terlebih dahulu dan mengkategorikan peristiwa yang ingin diberitakannya itu  sebelum dijadikan berita. Jadi gak semua kejadian bisa dipublikasi juga. 

Selain wartawan harus bijak memilih peristiwa yang diminati, pastinya juga harus mempertimbangkan keseluruhan berita tersebut agar tidak menyimpang dari prinsip jurnalistik yang sudah ditetapkan.

Menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, tujuan utama jurnalisme adalah menyediakan informasi yang dibutuhkan warga untuk hidup mandiri dan mengatur diri mereka sendiri. Untuk mengemban misi tersebut, jurnalis harus berpegang pada prinsip-prinsip jurnalisme, antara lain:          

  • Tugas utama jurnalisme adalah memberitakan kebenaran
  • Loyalitas utama wartawan kepada masyarakat
  • Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi
  • Jurnalisme harus independen
  • Jurnalisme harus memantau kekuasaan
  • Jurnalisme harus menyediakan forum publik untuk kritik, maupun dukungan warga
  • Jurnalisme harus berupaya membuat hal yang penting itu menarik dan relevan
  • Jurnalisme harus menjaga agar berita komprehensif dan proporsional
  • Jurnalisme harus mendengarkan hati nurani mereka
  •  Hak dan Kewajiban terhadap berita

Jadi seperti yang sudah dijelaskan tadi, jurnalisme itu didasarkan atas nilai-nilai ideal yang disebut dengan idealisme atau prinsip jurnalisme. 

Nah nilai-nilai inilah yang menjadi ideologi jurnalis dalam bekerja. Karena apabila jurnalis tidak memiliki idealisme yang kuat,  maka jurnalis sangat mungkin dapat terperosok dalam jebakan pragmatism, alat kepentingan politik dan bisnis seseorang/kelompok, dan bisa jadi hanya menjadi corong orang lain karena kehilangan independensinya. Wahh.. Ngeri juga ya ternyata.

Meskipun begitu, pada kenyataannya saat ini prinsip-prinsip tersebut sudah sering diabaikan atau tidak lagi menjadi pegangan bagi setiap jurnalis. Walaupun tidak semuanya sih, tapi kebanyakan. Ya gak sih?

Kalau dilihat pada prinsip nomor 1,  tugas utama jurnalisme adalah memberitakan kebenaran, tapi apa yang terjadi pada hari ini justru kebalikannya. 

Tidak jarang kita temui banyak berita hoax yang bersebaran di platform media, yang di mana berita-berita tersebut juga lebih cenderung kepada berita yang hanya mencari  sensasi, berfokus pada subyek, dan bukan mengacu pada fakta yang ada. Padahal konteks utama dalam berita seharusnya sangat menjunjung tinggi kebenaran bukan?

Sebagaimana kita ketahui, adalah tugas jurnalis untuk menyampaikan kebenaran agar publik dapat memperoleh informasi yang mereka butuhkan untuk kedaulatannya. Bentuk "kebenaran jurnalistik" yang ingin dicapai tidak hanya akurat, tetapi juga merupakan bentuk kebenaran yang praktis dan fungsional. Ini bukan kebenaran mutlak atau filosofis. Namun, ini adalah proses pemilahan yang terjadi antara cerita pertama dan interaksi antara masyarakat umum, sumber berita (pembuat berita), dan jurnalis dari waktu ke waktu.

Dalam Prinsip 1, ini terkait erat  dengan Prinsip 3. Dengan kata lain, esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi. Karena kedua prinsip inilah yang membedakan jurnalisme dengan hiburan, fiksi, infotainment, atau seni, dan lain-lain. 

Hal ini pada prinsipnya tercermin dalam praktik-praktik seperti mencari saksi peristiwa, mempublikasikan sebanyak mungkin sumber berita, dan meminta komentar dari sebanyak mungkin pemangku kepentingan. Prinsip ini berfokus pada menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. 

Sehubungan dengan apa yang sering disebut sebagai "objektivitas" dalam jurnalisme, sasarannya bukanlah jurnalis, tetapi cara dia melaporkan berita.

Nahhh.. udah nambah lagi nih ilmu kita. Barangkali yang disampaikan ini tidak banyak, tapi semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua ya! terutamanya bagi para jurnalis agar tetap semangat dan terus mempertahankan prinsip-prinsip yang mulai pudar di era globalisasi ini.

Salam literasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun