Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ceritaku Bernama "Bugar Everyday"

22 Juni 2020   11:59 Diperbarui: 22 Juni 2020   12:38 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : mysweetescapediary.com

Timbangan kantor yang biasanya sepi peminat, pagi itu jadi primadona. Selalu ada yang 'heboh' ketika berat badannya naik alias over weight.  Satu persatu teman-teman menaiki timbangan digital berwarna putih susu.

Tiba giliranku menaiki timbangan, angka bergerak dengan cepat begitu dua kakiku mendarat mulus. Angka yang tertera membuat kaget, hampir menyentuh angka 87 Kg.  Tak begitu kaget sih, karena aku memang merasa  beratku terus bertambah. Apalagi yang namanya perut, sudah seperti hamil 3 bulan ( he he he). Angka 87 Kg  langsung membunyikan 'alarmku' . Dengan tinggi badan 165 cm , aku sudah masuk dalam kategori obesitas.

Pantas saja, aku jadi jauh lebih lamban, mudah capek kerika harus menaiki tangga. Badan juga mudah sakit, tidak fit. Yang paling terasa adalah ukuran baju jadi sering kesempitan. Jadi harus beli baju atau celana dengan ukuran yang lebih besar. 

Beruntung pada saat yang bersamaan, salah satu bosku sedang menjalani program penurunan berat badan. Nah, jadilah ada tempat curhat dan bertanya. Kan, lumayan ada mentor yang bisa memberikan masukan secara ilmiah. Karena beliau menggunakan saran kesehatan melalui dokter yang mengawasi programnya.

Selain itu  aku juga mencari  melalui mesin pencari google, termasuk mencari video di kanal youtube. Aku belajar cepat dan langsung praktek. Jreng...jreng...

Berhasilkah ??

Gagal sahabat sahabatku.....semangat yang berlebihan dan  ketidak konsistenlah penyebabnya.

Pekerjaanku di lembaga kemanusiaan  yang mengharuskan tugas keluar kota. Tempat baru, dengan cerita kuliner yang menantang membuat aku   jadi ingin menjajal makanan khas daerah tersebut. Jadi lupa diri untuk menjaga pola makan. Termasuk pola olah raga. Aktifitas pekerjaan luar kota kadang tidak kenal waktu, jadinya mager kalau sudah di hotel. Maunya istirahat. 

Biasanya aku melakukan senam full body workout selama 15-20 menit, atau angkat barbel 5 Kg selama 15 menit sebelum berangkat kerja. Dan di akhir pekan saat libur,  gowesan sepeda sejauh 5-10 km. Yah, lumayan untuk membakar kalori.  

Apalagi ketika pandemi seperti ini, berolahraga jadi wajib . Kalau kita "Bugar Everyday" virus atau penyakit bisa dilawan tubuh kita sendiri. 

Aktifitas Olahraga dan Perangkat Pendukung

Olahraga yang biasa aku lakukan adalah jenis low impact exercise, artinya bukan olahraga yang  membutuhkan effort besar. Perangkat yang kubutuhkan juga sederhana saja. Untuk Full Body Workout dan bersepeda aku hanya butuh sepatu yang nyaman. Sepatu yang bisa mendukung aktifitas olahragaku. 

Omongin sepatu  jadi inget sama "Toko Sepatu Jaya" , rekomendasi untuk sahabat yang ingin cari sepatu berkualitas tapi harga bersahabat. Coba kepoin aja akun  IG nya @tokosepatujaya.id, banyak model pilihannya. Ini asli local brand lho namanya Runner untuk warna juga banyak pilihan.  

Sumber gambar : mysweetescapediary.com
Sumber gambar : mysweetescapediary.com

Untuk  membeli sepatu secara langsung di toko sepatu,   ini ada tipsnya lho, diambil dari artikel di salah satu situs kesehatan. Moga bermanfaat sahabatku.

1. Datangi toko sepatu  pada malam hari 
Kenapa malam hari guys ? Ternyata sahabat, setelah berakifitas seharian dan menjelang malam kaki kita berada pada ukuran paling maksimal. Jadi ketika kaki lagi 'melar' sepatu kita sudah mengantisipasi. 

2. Bawa Kaos kaki sendiri dari rumah , tapi silahkan sih kalau mau beli sekalian.

Agar sepatu yang kita beli benar benar nyaman cobalah sepatu ketika sahabat pakai kaos kaki, agar lekuk kaki bisa pas dengan ukuran sepatu. Saran aku sih pakai kaos kaki yang biasa kita pakai untuk olahraga ya...

3.Jajal dulu, jangan langsung jatuh hati.

Ini penting sahabat, ketika sudah naksir si sepatu cobalah dipakai untuk berjalan, berlari atau melompat di area toko. Tapi izin dulu ya , takutnya si sales sepatu kaget dan malah protes ( he he he ...)

4. Sesuaikan Sama si Ibu Jari  

Ibu Jari ya guys bukan ibu tiri. Sahabat kenyaman bersapatu satu syarat pentingnya adalah posisi si ibu jari. Jangan terlalu longgar dan jangan terlalu ketat. Kalau terlalu longgar akan selip dan kalau terlalu ketat bisa bikin kulit lecet. Perih loh....

5. Sepatu Berkualitas  Tak Harus Mahal

Benar ga Sahabat ? Emang sih kualitas sering merujuk pada harga. Kata orang "ada uang  ada barang ". Tapi ternyata ada lho , sepatu yang kualitasnya oke tapi harga tidak bikin jebol kantong , kalau ini coba cek di Toko Sepatu Jaya. Untuk kualitas sepatu, sahabat masih bisa berdamai dengan uang di kantong asal sahabat cermat dan teliti untuk mencarinya. Jangan terbawa nafsu, tanya kiri kanan, minta rekomendasi sahabat yang terpercaya.

Catatan  ya sahabat bila  mau membeli sepatu secara online, baiknya sih sudah dicoba sepatunya, cari sepatu sejenisnya ya sahabat. Ini menghindari kekecewaan bila antara harapan dan kenyataan berbeda.

Dimasa pandemi covid 19 seperti ini, menjaga imunitas harus dilakukan sahabat, dengan menjaga asupan gizi berimbang, olahraga secara teratur, menjadi psikis agar selalu bahagia. Dan tentunya berdoa, agar kita selalu diberikan kesehatan dan keselamatan. Gitu aja ya sahabat....Salam.

Sumber Referensi : www.sehatq.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun