Kalayang menghubungkan terminal 1,2 dan terminal 3 . Selain itu yang paling keren, Kalayang menghubungkan penumpang yang akan menggunakan kereta bandara yang dikelola Railink. Jadi untuk mencapai stasiun bandara, saya hanya naik kalayang lalu turun di terminal yang akan menghubungkan ke stasiun bandara.
Stasiun Bandara Soeta  memiliki bangunan yang megah dengan standar internasional. Ruang tunggu yang nyaman dengan fasilitas pengisi daya, selain itu petugas yang melayani juga profesional. Oh, ya seluruh transaksi menggunakan cashless atau tanpa uang tunai.
Ada dua mesin EDC yang bisa digunakan calon penumpang. Transaksi  bisa menggunakan debit maupun credit card.  Tenang saja, bila anda baru pertama kali menggunakan jasa layanan kereta bandara ada petugas yang ramah  akan memandu anda.
Saya tiba di stasiun bandara sekitar jam 20: 50 , beruntung saya mendapat satu teman seperjalanan, Untuk mempercepat saya meminta teman untuk langsung memesan dua tiket menuju Stasiun Sudirman Baru . Kereta bandara saat ini baru melayani dua stasiun ,selain stasiun Sudirman Baru , penumpang bisa memilih tujuan stasiun Batu ceper. Saya harus membayar tujuh puluh ribu rupiah untuk satu tiket.
Saya sendiri memilih tujuan stasiun sudirman baru, karena saya akan melanjutkan menggunakan KRL arah Maja. Saya berdua mendapatkan jadwal keberangkatan 21: 20 dan akan tiba di stasiun Sudirman Baru pada 22:06. Hanya butuh 46 menit dari Bandara Soeta ke Stasiun Sudirman Baru.
Kereta bandara merupakan kereta yang di-desain dengan kenyamanan tinggi . Bahkan lebih nyaman dari kursi pesawat ekonomi. Ada pengisi daya (charger port) Â di sisi kursi penumpang . Satu hal yang patut diapresiasi adalah tingkat ketepatan waktu. Baik waktu berangkat dan waktu tiba.
Saya sendiri lebih menyukai kereta bandara karena rumah saya lebih dekat  jalur kereta. Jadi saya bisa berganti kereta di stasiun sudirman baru ke stasiun sudirman. Dengan berjalan kaki sekitar 100 meter.
Saya bisa meringkas waktu perjalanan dan biaya perjalanan yang lebih murah. Dengan hitungan menggunakan kereta bandara, saya hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp 77.000 saja . Kalau menggunakan moda taksi konvensional atau online sekalipun saya harus merogoh kocek hingga Rp 120.000- 150.000 itupun belum termasuk biaya tol.
Satu hal yang pasti, menggunakan kereta bandara akan terbebas dari kemacetan kota Jakarta. Waktu tempuh yang pasti dan kenyamanan yang didapat menurut saya akan seimbang dengan apa yang kita bayar. Jadwal yang pasti juga turut membuat saya tenang. Saya bisa mengatur jadwal penerbangan saya. Dengan begitu efektifitas waktu dapat saya atur.