Hal yang cukup mengagumkan adalah bentuk pintu utama dan kontruksi bangunan Masjid yang ditopang oleh 12 sokoguru kayu jati diameter 60 cm dengan tinggi 14 meter. Selain itu Mihrab mesjid memiliki ke-khasan karena terdapat ukiran bunga teratai yang khusus dibuat oleh Sunan Kalijaga.
Saya sempatkan untuk sholat dhuhur di masjid ini. Masjid ini memiliki atap Limasan Lambang-teplok, dengan warna coklat yang mendominasi. Masjid Sang Cipta Rasa merupakan pasangan masjid Demak. Bila masjid Demak dibangun dengan gaya maskulin maka Masjid Sang Cipta Rasa dibangun dalam gaya feminim.
Bagi saya yang baru pertama kali menginjakkan kaki di masjid ini, ada perasaan yang berbeda. Karena bentuk masjid yang terbuka sehingga bagi saya seperti memasuki  keraton. Saya mencatat masjid ini pernah dipugar beberapakali, bahkan ada prasasti pemugaran yang dilakukan pada tahun 1978 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Sjarif Thajeb.
Destinasi selanjutnya adalah Keraton Kesepuhan. Jujur, saya kagum melihat tampilan keraton ini pertama kali. Keraton yang didirikan sama dengan Masjid Sang Cipta Rasa pada tahun 1430 M. Keraton Kesepuhan sebenarnya bernama Keraton Pakungwati. Sebuah pehormatan bagi Ratu Dewi Pakungwati binti Pangerang Cakrabuana. Yang tak lain adalah istri dari Sunan Gunung Jati.
Keraton Kesepuhan tampil dalam kemegahan. Walau sudah melintasi usia ratusan tahun, kemegahan keraton paling tua di Cirebon ini masih bisa terlihat. Bangunan depannya masih terjaga, beberapa tembok yang terbuat dari batu bata merah yang menurut cerita guide yang saya temui menggunakan putih telur sebagai perekat.
Bangunan pertama yang saya masuki adalah Siti Inggil yang memiliki celah pintu dengan gaya arsitektur seperti bangunan Hindu Majapahit. Disisi temboknya terdapat hiasan piring porselen hadiah kekaisaran Tiongkok. Bahkan menurut cerita salah satu istri Sunan Gunung Jati berasal dari Tiongkok.
Didalam komplek siti Inggil , saya menemui lima bangunan yang memiliki fungsi berbeda beda. Pemandu wisata menjelaskan fungsi lima bangunan , salah satunya adalah Mande Malang Semirang, yang merupakan bangunan khusus bagi sultan untuk melihat pertunjukan seni atau latihan prajurit. Selain itu ada bangunan mande pendawa lima, mande semar tinandu, mande pengiringdan mande karasemen.
Untuk memasuki halaman dalam keraton terdapat satu gerbang , dihalaman keraton yang cukup luas terdapat bangunan baru yang akan menjadi Museum Keraton. Tepat pada hari itu akan diadakan acara pembukaan Museum pada jam 16:00. Saya melihat persiapan dihalaman dengan mendirikan tenda yang cukup luas dengan bangku yang sudah berjejer rapi.
Bangunan utama Keraton  berwarna putih ini merupakan bangunan dengan mengambil gaya Tiongkok, gaya Eropa gaya Arab dan juga pengaruh Hindu. Ornamen keramik yang menghias bangunan utama keraton sebagian berisi kisah nabi nabi yang berasal dari Bibel. Boleh dibilang keraton kesepuhan merupakan perpaduan dari berbagai budaya dunia.