Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siapa Dalang Tawuran Warga di Kampung Rawa?

4 Januari 2017   10:11 Diperbarui: 5 Januari 2017   00:36 2896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : tribunews.com

Lemparan batu, kayu dan bunyi petasan saling beradu. Teriakan , makian hingga ucapan kotor terlontar . Dua kubu warga ( entah warga mana ? ) saling serang. Beringas.

Sementara warga yang tak tahu menahu yang berada disekitar lokasi malah kena imbas. Beberapa bagian rumah, kendaraan bermotor rusak kena benda  yang dilempar. Suasana tegang dan menakutkan jelas mengganggu psikologi anak anak warga setempat yang hanya jadi tempat tawuran.

Tawuran antar warga di Kampung Rawa, kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat bukan cerita baru. Sejak beberapa dekade yang lalu, tawuran antar warga seperti penyakit kronis yang sulit disembuhkan. Dulu lokasi tawuran berada di sekitar pasar gembrong. Perang batu antar warga ini juga menggunakan senjata tajam seperti panah dan senapan angin yang  sudah di modifikasi. Jangan ditanya korban yang jatuh di antara dua kubu. Nyawa melayang sia sia dan luka parah akibat kena batu, sabetan senjata tajam dan peluru senapan angin sudah banyak berjatuhan.

Sempat mereda karena sebagian warga yang terlibat direlokasi ke tempat lain. Namun belakangan ini tawuran kembali marak . Selama tahun 2016 , tawuran antar warga menjadi hal yang biasa terjadi. Perkaranya juga tak jelas.

Biasanya dimulai dengan pihak penyerang yang sengaja menyulut menggunakan lemparan petasan. Warga yang terpancing biasanya akan meladeni dengan lemparan baru dan senjata tajam.  Waktu yang dipilih biasanya menjelang tengah malam ketika sebagian warga sudah terlelap tidur.

Dalam bulan Desember 2016 , sudah terjadi delapan kali tawuran di Kampung Rawa , berikut tanggalnya  : 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31 Desember 2016 . Di awal tahun pada tanggal 1 Januari terjadi juga tawuran di jalan Kramat Jaya Baru. 

Bukan Warga Setempat

Menurut pengakuan salah satu warga , pelaku yang terlibat tawuran bukan warga sekitar. “ Mereka seperti mencari tempat untuk tawuran, jadi tempat tawurannya bisa berpindah pindah “ . seorang warga juga menuturkan, pihak kepolisian sering kecolongan dan datang terlambat ketika tawuran sudah menjadi besar dan melibatkan banyak warga.

Bahkan menurut warga yang tinggal tak jauh dari lokasi tawuran. “Polisi pernah meleset menembakkan gas air mata sehingga malah nyasar ke lingkungan warga yang tak ikut tawuran , makanya ada warga yang protes “

Perkara tawuran di Jakarta seperti di Kampung Rawa memang menjadi masalah sosial yang sulit diselesakan. Pertemuan antar tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh kepemudaan dan tokoh pemerintahan setempat seringkali tak membuahkan hasil maksimal.

Pelaku tawuran acapkali menggunakan nama nama komunitas anak muda seperti, Golday, Lepoy, Gang T, Ghemval. Selain itu warga yang terlibat tawuran selalu saja bisa melakukan hal serupa tanpa ada tindakan tegas.

Pihak kepolisian seharusnya sudah bisa memetakan siapa dalang atau provokator tawuran. Karena, seharusnya tak terlalu sulit menjaring orang yang mengobarkan “perang warga” yang banyak menimbulkan kerugian material dan kerugian immaterial. Karena pentolan teroris yang bersembunyi di tempat terpencil saja bisa terendus pihak kepolisian, secara logika dalang tawuran seharusnya lebih mudah dicokok.

Kampung Rawa sendiri merupakan wilayah padat penduduk. Dengan jumlah penduduk sebesar 86,8 ribu jiwa per Km2. Menempatkan Kampung Rawa di posisi 4 besar di DKI Jakarta. (Data: Databoks Katadata, 2016)

Wilayah yang dihuni penduduk yang rata rata pendatang dan bekerja sebagian besar disektor informal ini memang dikenal sebagai daerah yang berbatasan dengan kelurahan Galur dan Tanah Tinggi. Tiga wilayah ini dicurgai sering dijadikan tempat peredaran narkoba.

Beberapa kali pihak kepolisian melakukan penggerebekan kepada beberapa bandar narkoba yang bersembunyi diantara kerapatan penduduk dan rumah yang berhimpitan. Masalah sosial memang kerap terjadi di tiga wilayah ini.

Antara Masalah Sosial dan Kamuflase Bandar Narkoba

Tawuran Warga memang menjadi masalah pelik di Jakarta. Selain Kampung Rawa, lokasi tawuran warga juga terjadi di jalan Tambak, di Benhil, Tanah Abang, Jalan Otista, Jakarta Timur. Lokasi ini malah sudah seperti langganan. Dan terjadi sudah bertahun tahun.

Tawuran warga tidak bisa dilihat sebelah mata. Dan dianggap sebagai kenakalan anak remaja biasa, karena pelaku tawuran ternyata dari berbagai usia. Bahkan melibatkan tokoh informal seperti ketua geng, tokoh pemuda dan yang paling miris disinyalir juga melibatkan bandar narkoba.

Walau belum bisa dibuktikan karena masih dugaan yang perlu pembuktian. Tawuran warga dikhawatirkan hanya akal bulus untuk mengalihkan konsentrasi pihak kepolisian kepada bandar narkoba yang diincar.

Jangan sampai, warga hanya dijadikan alat untuk sesuatu yang malah digunakan bandar narkoba bertransaksi narkoba. Ketika sedang riuh tawuran, disisi yang lain para Bandar narkoba sedang mengirimkan barang terlarang  keluar daerah atau sebaliknya.

Ketakutan ini disampaikan juga para warga yang merasa terganggu dan juga terancam dengan adanya tawuran didaerahnya. “Bisa mempengaruhi perkembangan anak saya pak, anak saya jadi takut tidur malam dan sering terjaga bila malam hari “ Urai seorang ibu muda dengan suara bergetar.

Lalu apa tindakan kita ? ayo cari solusi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun