Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jemput Bola Layanan PSBR Bambu Apus Untuk Remaja Putus Sekolah di Tangerang Patut Diacungi Jempol

20 Oktober 2016   21:25 Diperbarui: 20 Oktober 2016   21:50 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasrifah Musa Membuka Kegiatan awal Layanan Home care PSBR Bambu Apus di Desa Sodong (doc : Desa Sodong)

Ada yang berbeda di ruang serbaguna Desa Sodong, Tigaraksa Tangerang pagi itu, 24 remaja tekun mengikuti sesi pelatihan desain grafis . Hening, yang terdengar hanya suara narasumber yang lantang  memberikan cara mengedit foto lalu meng-insert gambar. Mata mata yang tak berkedip itu terus menatap layar proyektor. 

Sesekali beberapa peserta yang rata rata berusia 15-18 tahun mengangkat tangan untuk bertanya atau meminta penjelasan tambahan karena belum mengerti. Dengan sabar , narasumber yang bernama Heri Irawan menjawab dan menjelaskankembali  materi desain grafis .

Selain pelatihan desain grafis rupanya masih ada pelatihan sablon dan pelatihan membuat tas rajut. Sesi pelatihan dibuat dalam 15 kali pertemuan dibagi selama sepekan dua kali. Setiap sesi pelatihan  berlangsung selama hampir 4 jam.

Waktu pelatihan dilakukan dipagi hari. Peserta adalah remaja putus sekolah  dari keluarga pra sejahtera . Remaja yang dalam kesehariannya tidak mendapatkan pendidikan formal karena tak memiliki biaya untuk meneruskan sekolah. Remaja remaja  ini berasal dari beberapa desa di Kabupaten Tangerang.

Tas Rajut Hasil Peserta Layanan Home Care PSBR Bambu Apus
Tas Rajut Hasil Peserta Layanan Home Care PSBR Bambu Apus
Peran Jemput Bola Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus dalam Menangani PMKS

Bila sebelumnya PSBR Bambu Apus  yang berada dibawah lingkup Dirjen Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial melakukan sistem Cottege System , dimana anak akan ditempatkan disebuah keluarga asuh. Saat ini PSBR Bambu Apus juga menerapkan sistem Home Care.

Program home care ini menyasar langsung ke lokasi dimana remaja PMKS berada. Dengan begitu , layanan PSBR bisa jauh lebih maksimal dan efektif. Mengingat sebagian remaja putus sekolah juga bekerja serabutan untuk membantu keuangan keluarga mereka masing masing.

Sebuah terobosan untuk menangai masalah sosial dan kesejahteraan  yang ada.  Remaja sebagai penerus bangsa perlu mendapatkan ketrampilan (skill)  yang berguna . sehingga diharapkan dengan kertampilan yang dimiliki maka remaja ini bisa menata hidupnya. Selain juga menghindari para remaja jatuh kedalam perbuatan negatif sehingga tidak menjadi beban sosial di masyarakat .

Penanggung jawab pelaksana layanan home care PSBR Bambu Apus  ,Hasrifah Musa  secara resmi membuka pelatihan ketrampilan  di ruang serba guna desa Sodong . Pelatihan ketrampilan ini adalah bagian dari pelayanan home care PSBR Bambu Apus . Selain itu hadir pula  anggota tim PSBR yang lain seperti  Junaidi , Hj Habibi dan Ning Nurhayati .

Upaya PSBR Bambu Apus ini mendapat bantuan fasilitas dari kepala desa , Donny Bambang Priangga. Bantuan fasilitas ini juga bagian dari upaya desa Sodong dalam mengembangkan program “desa emas”. Sebuah program yang berfokus pada lima pilar pembinaan. Dan salah satu pilar tersebut adalah bina karakter. Dimana remaja putus sekolah yang sebelumnya mendapatkan pembinaan  karakter juga mendapatkan kertrampilan dari PSBR Bambu Apus.

Kepala Desa Sodong , Doni Bambang P bersama Wira Desa, H. Riyadno mendampingi peserta pelatihan PSBR Bambu Apus
Kepala Desa Sodong , Doni Bambang P bersama Wira Desa, H. Riyadno mendampingi peserta pelatihan PSBR Bambu Apus
Sejarah Singkat PSBR Bambu Apus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun