Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ketika Transjakarta Membentuk Tije Community

18 Agustus 2016   06:11 Diperbarui: 18 Agustus 2016   07:15 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tije Community berfoto bersama (dok :pri)

Sabtu pagi (13/8) sekitar 65 orang berkumpul di sebuah kedai kopi dibilangan Sarinah, Jalan M.H Thamrin , Jakarta pusat. Mengenakan seragam merah hati dengan logo besar dibelakang #BeraniBerubah . Dibagian lengan terlihat logo transjakarta yang cukup mencolok .

Meeting point yang ditentukan sebelumnya ini menjadi titik bertemu beberapa komunitas. Memang yang terbesar berasal dari komunitas “Tau dari blogger” (TDB). Selebihnya adalah  komunitas  Pantai Indah Kapuk (PIK) . Pengguna Transjakarta yang bermukim  di wilayah tersebut tentunya.

Pengelola Transjakarta memang merasa perlu membuat sebuah acara  komunitas bagi pengguna transjakarta . Di era digital dimana pengguna dan pengelola layanan transportasi memiliki akses informasi viral . Maka perlu bagi pengelola Transjakarta menggandeng para komunitas pengguna transjakarta sebagai jembatan informasi yang penting.

Sebagai pilihan transportasi urban modern , Transjakarta telah mencetak torehan pengguna hingga rata rata 390 ribu orang per hari. Bahkan pernah menyentuh angka 405 ribu pengguna dalam satu hari. Sebuah prestasi besar yang layak dipertahankan.

Kesuksesan Transjakarta tak bisa dilepaskan dari peran seorang Budi Kaliwono. Orang nomor satu di Transjakarta ini memiliki visi yang jauh kedepan. Dengan tantangan yang besar maka perlu kerja ekstra yang besar pula untuk mengimbangi  pertumbuhan pengguna moda bus berjalur khusus ini. Budi Kalinowo memerankan pelayan transportasi bus yang harus bersinergi dengan banyak pihak. Termasuk membangun komunikasi yang intens dengan para komunitas. Baik dari para blogger yang biasa menggunakan transjakarta dalam beraktifitas atau memang para komunitas pengguna transjakarta sendiri.

Informasi  yang didapat dari komunitas Transjakarta boleh dibilang up to date dan sahih. Budi Kaliwono memang mengakui pelayanan dilapangan belumlah sempurna. Banyak hal yang harus terus diperbaiki. Baik petugas di halte, petugas on board hingga hal teknis bus yang kadang bermasalah. Namun semua terus diperbaiki. Peremajaan unit bus terus dilakukan.

Melayani ratusan ribu orang dalam pergerakan yang cepat memang punya problem tersendiri. Apalagi lalu lintas jakarta yang sulit diprediksi. Tingkat kemacetan yang luar biasa pada jam sibuk turut pula mengacaukan jam perjalanan. Kalau sudah begitu hampir seluruh koridor kena imbasnya.

Satu koridor bermasalah akan membuat masalah dikoridor lainnya. Karena flow rute Transjakarta boleh dibilang berputar dalam lingkaran yang sama.

Bersinergi Dalam Meningkatkan Pelayanan

Transportasi publik seperti Transjakarta memang berdiri dalam sebuah kebutuhan pergerakan manusia antar wilayah. Baik dalam kota hingga mengembang ke  kota penyangga seperti Bekasi, Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Depok.

Sebagai kota besar megapolitan, Jakarta setiap hari didatangi ratusan ribu pekerja. Baik dari sektor formal hingga sektor informal. Pergerakan manusia ini membutuhkan penanganan yang sistematis, terintegrasi dan massif.

Dalam sebuah riset, Jakarta bila tak segera mencari solusi pergerakan manusia akan mengalami stagnan pada tahun 2020. Artinya pada tahun 2020 Jakarta akan menjadi kota yang tak bergerak. Alias macet parah yang tak lagi bisa terurai.

Jalan yang terbatas harus dilalui kendaraan pribadi yang jumlah berpuluh kali lipat dengan daya tampung luasan jalan yang tersedia. Bila itu terjadi, cerita kekacauan sosial dan kerugian ekonomi akibat kemacetan akan benar benar terjadi. Biaya yang harus ditebus tentu sangatlah besar dan merugikan seluruh komponen masyarakat.

Maka salah satu upaya penting adalah menyediakan layanan transportasi berbasis bus yang memiliki jangkauan yang luas dan fleksibel. Berbeda dengan moda darat berbasis rel yang terbatas dalam jangkauan karena jalur yang tidak fleksibel. Moda berbasis bus merupakan transportasi yang bisa dikembangkan sesuai kebutuhan yang ada. Demand dan supply menjadi kerangka acuan dalam pengembangan rute baru.

Transjakarta bukanlah perusahan yang langsung menjadi sempurna. Banyak skerup skerup kecil yang harus diperhatikan. Banyak hal hal kecil yang menyumbang masalah menjadi lebih besar bila tak tertangani dengan baik . Informasi ini kadang tak didapat dari petugas di  lapangan, informasi ini malah biasanya datang dari keluhan, pengalaman, dan ketidakpuasan pengguna. Sayangnya, informasi datang pada waktu yang telah lewat dan kadang tak tersampaikan dengan baik.

Maka hadirnya komunitas pengguna yang loyal memiliki peran penting. Baik penyuplai  informasi yang bersifat aktual on the spot. Berbekal media sosial  komunitas pengguna yang loyal juga akan mengumpan informasi dari pengelola untuk di viral sebagai informasi publik yang harus diketahui pengguna lainnya. Seperti masalah tap out yang mulai diberlakukan di halte tujuan pengguna.

Bahkan ada anggota komunitas pengguna yang rela menjadi relawan untuk menjadi corong informasi  jalur di halte tempat dia berada. Melalui peran media sosial komunitas pulalah diketahui beberapa hal yang terjadi disetiap detik waktu. Contoh terjadi penumpukan penumpang yang luar biasa, perubahan jalur karena ada insiden, perlakukan petugas on board, hingga masalah teknis atau kelakukan para pengguna yang tidak berdisiplin.

Semua informasi yang didapat dari komunitas pengguna bisa menjadi bahan masukan positif untuk ditindak lanjuti atau menjadi bahan evaluasi dalam menerapkan kebijakan baru. Masukan konstruktif   yang didapat dari komunitas pengguna akan menjadi hal berguna dalam penyempurnaan layanan.

Wisata Kota Tua Bersama Pengelola TransJakarta dan Lintas Komunitas

Pertemuan pada Sabtu (13/8) menjadi tonggak baru bagi pengelola TransJakarta dan komunitas yang baru saja dibentuk. “Tije Community” menjadi komunitas yang terbentukdari  beberapa komunitas . Baik komunitas blogger, pengguna berdasarkan lintas atau koridor hingga berdasarkan halte awal /halte akhir.

Acara pertama  Tije Community , berwisata dikota tua Jakarta  barat. Hadir Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono dan beberapa pejabat lainnya . Dengan menggunakan bus tingkat octo berwarna merah terang. Bus city tour jakarta ini mengantar para peserta wisata menuju kota tua.  Sesampainya di kota tua , peserta wisata ditantang untuk bermain games seru.

Ada dua games yang sempat dimainkan. Pesan berantai dan  lomba sepeda  yang  paling lambat. Acara games seru ini memancing para peserta untuk aktif dan berbaur satu sama lainnya. Lapangan luas di kota tua memang terwarnai dengan kehadiran Tije Community.

Apalagi ternyata didalam Tije Community terdapat seorang warga Cekoslawakia yang ikut serta. Pria kurus tinggi ini juga banyak bercerita tentang transportasi di negaranya. Tentu sebuah masukan berharga bagi pengelola TransJakarta.

Wisata kota tua merupakan ajang silaturahim dan sharing bagi pengguna dan pengelola Transjakarta. Acara diakhiri dengan santap siang dan ramah tamah di kawasan Sarinah . Ditempat inilah Budi Kaliwono membeberkan progres pencapaian yang telah dilakukan Transjakarta. Mulai dari upaya menambah armada baru, rute baru hingga sistem informasi yang terintegrasi.

Transjakarta terus melakukan perubahan dan penyempurnaan sistem layanan. Saat ini Transjakarta menyiapkan lebih banyak bus baru untuk mengganti armada yang kurang layak beroperasi. Penerapan tap out mulai diberlakukan. Hal ini terkait untuk menghitung jumlah penumpang, titik penumpukan pengguna, hingga flow pengguna . Data ini penting diketahui pengelola agar validitas data jumlah penumpang per hari menjadi akurat. Walau hal ini tentu harus disosialisaikan terlebih dahulu. Jangan sampai hal ini menjadi kendala teknis.

Perlu dihitung  proses (waktu) antrian keluar , karena  tap out akan membuat waktu  antrian keluar  bertambah,hal ini perlu  dikelola agar tak membuat pergerakan orang didalam halte menjadi terhambat.

Diakhir acara,  perwakilan komunitas menyampaikan banyak masukan, pengalaman hingga permintaan penambahan rute. Karena sesungguhnya Transjakarta adalah miliki Pemerintah DKI Jakarta. Melalui APBD yang dikucurkan pihak pemda DKI dengan jumlah yang sangat besar . Tahun depan lebih dari 3 Trilyun alokasi dana untuk pengembangan Transjakarta. Jumlah ini disebut sebut alokasi terbesar didunia untuk sebuah moda berbasis bus .

Dengan kerja keras dan bersinergi dengan seluruh komponen bangsa. Transjakarta akan terus maju dan semakin modern. Dan bagi masyarakat pilihan transportasi publik akan semakin beragam dan tentunya semakin nyaman, aman dan cepat. Sehingga mobil dan sepeda motor pribadi bisa disimpan dirumah . Pilih Merdeka Atau Ma...cet.Ayo Berani Berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun