Pada alat ukur multimeter ada layar pemantau yang akan menunjukan  angka. Semakin tinggi angka yang ditunjukkan maka semakin rendah daya tolak infra red dan sinar UV.
Ketika kaca pelapis brand X dimasukkan kedalam kotak lalu sinar infra red ditembakkan  mengenai lapisan kaca.  Nilai yang muncul dilayar pemantau  mencapai angka diatas 30. Ini menunjukkan pelapis kaca meneruskan sinar infra red  hingga 30. Artinya pelapis ini hanya mampu menolak infra red sekitar angka 60 hingga 70 persen.
Nah, ketika dijajal menggunakan kaca pelapis V-Kool 70 , angka yang muncul pada layar pemantau hanya 5 . Itu artinya pelapis kaca V-Kool hanya meneruskan 5% sinar infra red dan memantulkan 95% nya keluar. Seperti diketahu sinar infra red adalah biang dari panas yang ditimbulkan dari sinar Matahari.
Selain kotak hitam uji coba sinar infra red, dijajal pula kotak ujicoba lainnya dengan menggunakan kertas. Ada dua lingkaran kaca , yang satu telah dilapisi pelapis merek V-Kool dan yang lainnya merek brand X. Selembar kertas direkatkan pada permukaan kaca , lalu lampu dinyalakan . Setelah beberapa saat lampu menyala. Kertas yang berada di kaca brand X nampak menghitam karena terbakar panas lampu sedang kertas yang menempel pada kaca V-Kool nampak putih tak terpengaruh. Padahal lampu yang digunakan menyala pada waktu dan kekuatan yang sama.
Sebenarnya dinegara asalnya V-Kool lebih banyak digunakan untuk melapisi kaca bagunan rumah atau kantor ketimbang digunakan pada kendaraan. Maka, ada juga ujicoba pada kaca pelapis bangunan .
Ada 3 jenis kaca yang dijajal, kaca polos, kaca dengan pelapis merek brand X lalu kaca V-Kool dengan jenis  IQue 73. Tiap kaca terdapat satu lampu penguji.
Ujicoba dilakukan pada kaca polos, hasilnya panas yang didapat sangat terasa sekali . Karena kaca polos ini tak memiliki pelapis kaca ,maka sinar terasa menyilaukan mata.  Lalu, ujicoba dilakukan pada kaca yang dilapisi merek brand X , hasilnya panas masih cukup terasa. Dalam jarak sepuluh centimeter  tangan yang saya julurkan terasa panas.
Rupanya, untuk lebih membuktikan. Kaca gedung  V-Kool Flagship Outlet di lantai satu menggunakan pelapis merek brand X sedang lantai dua, kaca gedung menggunakan  pelapis kaca V-Kool. Hasilnya memang ada perbedaan, berada di lantai dua jauh lebih sejuk. Sudah begitu, AC yang digunakan di lantai dua juga lebih terasa.  Padahal luas lantai dua lebih luas bila dibanding luas lantai satu. Â
Belum puas, kami pun diajak ke ruang basement yang merupakan ruang workshop sekaligus ruang untuk melayani customers V-Kool. Di basement sudah disiapkan dua buah mobil. Yang satu kaca mobil sudah menggunakan pelapis kaca  V-Kool sedang mobil lainnya dilapisi pelapis kaca merek brand X.
Mobil pertama yang dijajal adalah mobil dengan pelapis merek brand X. Sebelum diujicoba, kaca diukur terlebih dahulu dari alat test i-measure. Fungsi alat ini , mengukur kualitas pelapis kaca. Ada tiga nilai yang dihitung. Nilai VLT (cahaya tampak), nilai UV dan nilai infra red (IR) .