Es Dawet Ayu yang ‘Spesial’
Rasa spesial dari es dawet ayu Pemelotel  memang berbeda dengan rasa yang biasa saya beli dipinggir jalan. Begitu saya jajal, ada rasa beda yang mencolok. Santan yang dipakai tidak terasa berat dan tidak eneg.
Namun saya menduga, santan yang dipakai sudah melalui proses khusus sehingga berbeda rasa dengan santan kebanyakan.
Es dawet ayu, adalah minuman khas dari Jawa tengah. Biasanya dijajakan di pinggir jalan dengan cara dipikul atau menggunakan gerobak. Harganya yang terjangkau membuat minuman ini digemari banyak kalangan.
Hanya saja , es dawet ayu di Pomelotel tidak dicampur gula merah yang khas. Jadi rasa manis yang didapat kurang menggigit. Gula merah yang diencerkan adalah teman sejati dari dawet beras dan santan.
Mungkin ada pertimbangan khusus sehingga, es dawet ayu tidak dicampur gula merah yang diencerkan. Jadi jujur, Â es dawet ayu yang saya rasakan belum spesial, ini pendapat pribadi saja.
Terobosan Cerdas , Kuliner dengan Nama Nyeleneh
Kuliner bukan saja mengenai rasa, tapi lebih dari itu . Chef yang berpengalaman di Pomelotel tahu betul meracik cita rasa. Baik menu nusantara, asia hingga Internasional. Soal, menu dan rasa sudah banyak yang menjajal, memodif hingga menjadi menu baru yang spesial.
Tapi ada cara lain untuk menarik minat para penggila kuliner. Memberi nama ‘gendeng’ pada menu tersebut. Ini strategi diffrensiasi yang jitu. Up to date lho.
Coba, siapa sih yang tak pernah menjajal makan nasi goreng. Barack Obama saja senang. Tapi membuat nama nasi goreng air mata, itu baru keren. Terbayang, air mata yang mengucur ketika suapan demi suapan nasi goreng masuk kedalam mulut. Ajib.
Atau bagaimana rasa  nasi rendang mertua yang rasanya tentu punya taste berbeda dari kebanyakan nasi rendang pada umumnya. Penggunaan nama kuliner nyeleneh memang bukan barang baru. Nasi goreng gila,nasi rawon setan pernah jadi ikon.