Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menggali Sosok Inspiratif dari Orang Kebanyakan yang Punya Kerja Membanggakan

20 Mei 2016   20:38 Diperbarui: 20 Mei 2016   20:59 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah kekuatan buku ini. Kisah yang beraneka ragam , seperti gado gado namun karena diberi benang merah yang sama maka jadilah jalinan kisah buku ini menarik dan tentu menginspirasi.

Isi buku ini juga tak harus dibaca secara runtut. Boleh dibaca dari kisah manapun. Boleh dari belakang atau dari tengah. Secara acak pun tak ada masalah. Setiap kisah mempunyai keunggulan masing masing tapi  juga kelemahannya juga.

Kelemahan Buku yang  Perlu di Perhatikan

Tak ada gading yang tak retak , nampaknya pepatah yang pas. Buku Hidup yang Lebih Berarti adalah buku keroyokan. Ditulis oleh duapuluh orang yang punya gaya berbeda. Berbeda dalam bertutur, berbeda ketika men-deskripsikan suasana.

Beberapa kompasiner menulis dengan gaya story telling yang asik, ada yang menulis seperti laporan reportase langsung, laporan pandangan mata. Namun ada pula yang menulis dengan pen-deskripsian yang agak tanggung, sehingga pembaca kurang menangkap maksud penulis secara sempurna.

Yang agak mengganggu adalah jumlah kata dalam tiap tulisan yang tidak seragam. Kalau berbeda hanya puluhan kata tak jadi masalah. Namun, ada beberapa tulisan yang nampak sangat pendek. Seperti tulisan kompasianer Fifin Nurdiyani ketika menulis tentang Deni Mulyadi dan tulisan kompasianer Evrina Budiastuti  yang menulis tentang Syarif Hidayatullah.

Selain tidak seragam dalam jumlah kata, pencantuan foto juga tidak seragam. Ada tulisan yang cukup lengkap dengan foto yang cukup beragam. Namun ada tulisan yang hanya melampirkan satu satunya foto. Itupun tidak menguatkan isi tulisan. Selain foto dalam warna hitam putih.

Sebuah Langkah yang Perlu Dicontoh

Sebagai bank, BTPN memiliki cara berbeda melihat nasabah. Bukan sekedar obyek , nasabah BTPN patut berbangga hati. Selain memiliki kepekaan terhadap para pensiunan, BTPN juga sadar akan kekuatan pemberdayaan ekonomi mikro. Pengusaha kecil, pengusaha rumahan yang tidak dilirik pihak bank besar lainnya. BTPN tampil memberikan pencerahan.

Saya, sendiri tak kenal secara khusus dengan BTPN. Namun sejak program Dayakan Indonesia digulirkan, saya mencatat banyak hal mulia yang dilakukan BTPN. Bukan saja memberikan pelatihan dan motivasi, BTPN juga menyediakan pasar dan memberikan kesempatan kepada nasabah yang punya usaha untuk dikembangkan.

Bukan cuma memberikan dana pinjaman lunak yang mudah, BTPN juga berusaha mengangkat kisah inspiratif nasabahnya kedalam sebuah buku. Agar kisah ini menjadi contoh inspirasi bagi banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun