Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Buku adalah ‘Kegilaan’ Saya

23 April 2016   04:13 Diperbarui: 23 April 2016   04:28 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah masa remaja lalu lulus SMA, saya memutuskan bekerja mencari uang. Pekerjaan pertama saya adalah menjadi pramuniaga di sebuah Departemen Store terkenal di Jakarta.  Menjadi tenaga pemasar yang langsung bertemu calon pembeli.

Pekerjaan ini menyenangkan karena saya masih bisa keluyuran (pada saat istirahat) ke toko buku yang masih dalam satu gedung (Mall). Setiap istirahat setelah makan siang, saya sudah menghilang  dan berdiri di antara rak buku. Tapi kali ini saya bukan cuma membaca tapi saya sudah bisa membeli buku yang saya incar.

Uang gaji yang saya terima dan uang hasil lembur cukup lumayan sehingga saya bisa membeli hingga lima buku baru setiap bulan. Bahkan bila sedang promo atau sedang ada bazar buku murah saya bisa membeli hingga 20 judul buku bahkan saya pernah memborong buku hingga menghabiskan setengah gaji saya sebulan.

Kegilaan saya memborong buku memang membuat aneh teman kerja saya ketika itu. Kalau biasanya, barang yang paling diburu ya pakaian, sepatu, aksesoris yang masih berhubungan dengan penampilan. Namanya juga anak muda yang masih jomblo. Biar menarik lawan jenis , penampilan harus keren, nomor satu .

Sebagian teman juga biasanya mulai membeli sepeda motor dengan cara kredit. Sepeda motor baru adalah idaman para anak muda, biar gaya dan mudah membonceng pasangannya. Pergaulan ketika itu sangat terbuka. Bekerja di Departemen Store berarti akan bertemu wanita wanita cantik yang juga seksi. Ya, namaya juga perusahaan retail pakaian dan aksesorisnya. Para SPG biasa tampil memikat .

Sebagai laki laki normal tentu saya juga mencari pasangan. Tentu wanita . Yang cantik dan menarik. Hanya saja kegilaan saya dengan buku juga tak berkurang. Nah, sambil menjemput pasangan ,saya sempatkan untuk membaca buku, duduk diantara para penjemput yang lain. Pun, ketika  mengobrol dengan pasangan, saya juga mengenalkan buku, menghadiahkan buku dan  mengenalkan pada buku terbaru yang  sedang best seller. Sayangnya, pasangan saya tak begitu suka, buku bukan passion sehingga tak begitu suka bila saya menghadiahkan buku.

Beruntung saya bertemu dengan seorang wanita yang ternyata suka mengumpulkan buku, mengoleksinya walau ia sendiri bukan penggila buku yang rajin membaca. Jadi membeli buku hanya sekedar mengoleksimya di rak buku dikamarnya.

Wanita inilah yang akhirnya saya persunting menjadi istri. Walau bukan menjadi alasan utama, tapi wanita yang suka membeli buku dan mengoleksinya seperti cocok dengan kegilaan saya. Paling tidak saya bisa memiliki buku gratis dari pasangan saya ini.

Untuk sekedar informasi, koleksi buku saya saat ini lebih dari 1000 judul buku. Itu saya kumpulkan sejak saya duduk dibangku SD. Jumlahnya mungkin sedikit, tapi saya bangga bisa mencintai buku. Selamat Hari buku Internasional. #worldbookday

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun