Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kartini dan Perubahan Pola Relasi Perempuan & Laki-laki

21 April 2016   06:47 Diperbarui: 21 April 2016   07:05 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Salah satu buku Kartini yang terkenal | Sumber: biografiku.com"][/caption]Ayu (bukan nama sebenarnya) memang seorang Kartini modern. Wanita berumur 33 tahun ini memiliki karir yang cemerlang . Setelah sebelas tahun berkarir di sebuah perusahaan industri  peralatan rumah tangga  di bilangan Tangerang ,Ayu  telah mencapai posisi sebagai supervisor. Dua bulan ini Ayu mendapatkan promosi jabatan sebagai  asisten manager produksi. Kalau dalam tiga bulan penilaian kinerja Ayu bagus, posisi Asisten Manajer akan segera disandangnya bulan depan.

Posisi jabatan memang berpengaruh langsung dengan pendapatan bulanan. Pada posisi supervisor , Ayu mendapat gaji sekitar Rp 8 juta, kelak bila jabatan asisten manajer bisa diraihnya maka gaji Ayu akan menembus angka Rp 12 juta . sebuah angka yang lumayan bukan untuk karir seorang buruh pabrik yang merintis dari bawah.

Ayu saat ini sudah menikah dan dikarunia seorang putri berumur 3 tahun. Sang suami saat ini tidak lagi bekerja setelah tiga tahun yang lalu pabrik tempat suaminya  bekerja gulung tikar alias bangkrut.

Maka sejak tiga tahun yang lalu, Ayu tampil sebagai tulang punggung keluarga. Karirnya cemerlang dan fasilitas mobil kantor pun diperoleh Ayu. Maka pembagian tugas pun berubah, Ayu tampil di posisi publik dan sang suami tampil di posisi domestik. Sang suami memang terus berusaha mencari pekerjaan , namun faktor usia dan pendidikan  nampaknya menjadi kendala.

Kehidupan rumah tangga Ayu terbilang aman aman saja. Tak bergejolak walau istri yang menjadi pencari nafkah utama. Ayu walaupun memiliki jabatan yang cukup baik dengan bawahan yang jumlahnya ratusan orang  tak berlaku sebagai bos ketika dirumah. Ia tetap sebagai ibu rumah tangga dan menghormati sang suami walau tidak memberikan nafkah.

Pola relasi hubungan Ayu dan suaminya memang berubah. Bila seharusnya , suami sebagai pencari nafkah utama kini berbalik istri yang menjadi pencari nafkah dan suami mengurus anak dan mengerjakan pekerjaan rumah.

Jumlah Pekerja Wanita yang Mendominasi

Kasus seperti  Ayu saat ini banyak terjadi. istri yang tampil sebagai pencari nafkah. Istri yang memiliki karir cemerlang.  Dengan penghasilan yang jauh melampaui penghasilan suami. Pola ini semakin banyak terjadi ketika emansipasi sudah menjadi hal yang biasa. Wanita mendapatkan kesempatan pendidikan yang setara , mendapatkan peluang yang sama.

Dalam dunia kerja diera industri pekerja wanita lebih dominan dalam sisi jumlah. Di Tangerang, ditempat saya tinggal saat ini pekerja wanita jauh lebih banyak . Dalam satu kawasan industri secara kasat mata saja jumlah pekerja wanita bisa menembus 70 hingga 80 persen.  Bahkan ada pabrik yang memperkerjakan wanita hingga 90 persen. Sisanya 10 persen baru diisi laki laki , itupun pekerjaan yang memang tak pantas dikerjakan wanita .

Emansipasi wanita memang telah tumbuh dengan baik di Indonesia. Di banyak sisi, wanita telah menempati terhormat. Hanya sedikit negara di dunia yang telah memiliki presiden seorang wanita seperti Indonesia . Pun negara sekelas Amerika Serikat saja belum pernah memilki presiden seorang wanita. Entah bila Hillary Clinton terpilih sebagai presiden pada pemilihan tahun ini.

Saya sendiri mencoba melakukan riset kecil dimana hampir diseluruh sektor , wanita mengungguli laki laki. Jumlah pekerja wanita selalu bisa mengalahkan laki laki. Bahkan banyak posisi pekerjaan yang hanya khusus diisi oleh wanita. Coba lihat saja lowongan pekerjaan yang terang terangan hanya menerima pekerja wanita.

Eksploitasi  Peran Wanita

Jumlah pekerja wanita yang dominan hampir dibanyak sektor menjurus sebuah pola yang tidak menguntungkan pola pendidikan dan pola asuh anak dalam sebuah keluarga. Harus diakui, bergesernya peran wanita dari wilayah domestik ke ruang publik sebagai pekerja pencari nafkah punya pergeseran pola sosial dan ekonomi. Hal ini perlu mendapatkan perhatian bersama agar tidak menjadi bom waktu yang akan meledak suatu saat kelak.

Wanita dibutuhkan dalam dunia kerja karena beberapa faktor yang diyakini melebihi pekerja laki laki. Dari sisi kedisiplinan, ketelitian, kepatuhan hingga sisi psikologis . Wanita diyakini memiliki daya tahan dari kebosanan dan daya tahan dari pekerjaan monoton. Maka bisa dilihat , pekerja pabrik yag mengerjakan pekerjaan yang sama setiap hari akan lebih menguntungkan bila menggunakan pekerja wanita dibanding pekerja laki laki.

Namun sayangnya , banyak pihak yang menjadikan pekerja wanita sebagai obyek eksploitasi , baik eksploitasi  tenaga maupun  eksploitasi  tubuh . Maka bila ditelisik angka penjualan manusia di Indonesia, wanitalah  yang menjadi sasaran utama. Pekerja wanita yang dijanjikan menjadi pekerja di sektor Industri seringkali ditipu menjadi pekerja seks komersial.

Belum lagi kisah sedih para pekerja wanita migran (TKI) yang menjadi korban di luar negeri. Cerita sedih yang sering kali kita saksikan di media . Baik kisah kekerasan, perkosaan hingga pembunuhan. Dan hampir seluruhnya menimpa pekerja wanita.

Pada peredaran narkoba, wanita sering kali dijebak dengan iming iming uang untuk dijadikan kurir. Wanita menjadi obyek yang rentan digunkana para bandar narkoba untuk mengelabui petugas keamanan untuk menjadi kurir internasional. Banyak kasus wanita Indonesia yang tertangkap di luar negri karena menjadi kurir narkoba internasional.

Seringkali bandar narkoba asing (biasanya berasal dari Afrika)  merekrut wanita Indonesia dengan  cara perkawinan atau hubungan percintaan . Sudah banyak kasus yang terjadi dimana wanita menjadi mata rantai penting dalam peredaran narkoba , mereka dididik untuk menjadi bagian mafia narkoba yang mampu mengatur peredaran ke para pemasok di seluruh daerah operasi.

[caption caption="Sumber: biografiku.com"]

[/caption]Kartini yang Bersedih

Tanggal 21 April selalu dirayakan sebagi hari Kartini, sebuah tonggak kebangkitan, tonggak emansipasi, tonggak diakuinya peran gender wanita.

Wanita mempunyai  hak yang sama , kesempatan dan peluang yang sama dengan laki laki . Bukan saja masalah pendidikan, hampir seluruh sektor , wanita sudah bisa mengakses. Peran wanita sangatlah besar dan mulia dalam perkembangan peradaban manusia. Ditangan wanita-lah maju dan mundurnya sebuah bangsa . Wanita punya peran yang tak tergantikan oleh siapapun.

Sayangnya, peran yang disandang wanita kadang harus mengorbankan peran sesungguhnya . Wanita yang harus berjuang dengan peluh untuk mencukupi keuangan keluarga, sementara kesehatan pribadinya tak dipikirkan. Banyak pekerja wanita yang terpapar zat kimia berbahaya, terkena penyakir kronis di masatuanya, terganggu  peran reproduksinya .

Wanita seringkali digunakan dan dieksploitasi  baik dalam perdagangan manusia, penipuan hingga terperosok ke lembah pelacuran. Banyak para calo dan makelar pencari kerja wanita yang bergentayangan di daerah daerah minus . Melakukan penipuan dengan berbagai macam dalih.

Masih ada saja pelecehan peran wanita, menggunakan perempuan sebagai simbol simbol tak senonoh. Menggunakan tubuh indah perempuan sebagai pemikat daya tarik semata , menggunakan wanita sebagai pemuas syahwat. Semena mena tanpa sadar ia dilahirkan dari seorang wanita.

Kalau saja Kartini hidup kembali, mungkin ada kisah wanita yang akan disesalinya. Ada peran wanita yang malah membuatnya menjadi miris dan bersedih.

Namun begitu, masih banyak peran yang membanggakan yang telah dilakukan wanita. Peran yang membuat dunia bersinar. Karena sesungguhnya wanita adalah pemegang kunci peradaban dunia.

Dan dunia tak akan sehebat saat ini tanpa peran wanita. Karena sesungguhnya dibalik kehebatan seorang laki laki ada seorang wanita disampingnya.Di balik ke—cermelang--an seorang laki laki ada seorang wanita yang telah melahirkan dan mendidiknya yaitu : IBU.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun