Tapi berjalannya waktu, isu ini terus menggelinding. Ada beberapa rekan blogger merasa terganggu juga dengan pengotakan blogger. Walau secara alami hal ini akan terjadi juga. Hal ini tentu akibat passion menulis para blogger, niat blogger (macam KPK yang sudah bisa mengendus niat seseorang), kecenderungan blogger, komunitas yang diikuti blogger, hingga jalan hidup yang dipilih blogger. Betul tidak?
Ada blogger yang cuma menjadikan ngeblog sebagai ajang senang-senang mencari pertemanan, ada blogger yang memang mencari keuntungan sesaat seperti mencari goodie bag, doorpize, sample product. Ada blogger yang gila lomba blog, pokoknya lomba blog akan jadi sasaran utamanya.Â
Ada yang memang pro mencari uang dengan merubah diri menjadi EO, atau pihak ketiga yang membantu mengoordinir para blogger biasanya teman teman seperti ini akan membentuk sebuah komunitas profesional. Anggotanya juga dipilih, komunitasnya eksklusif, anggotanya biasanya homogen jangan salah tangkap ya, sekali lagi HOMOGEN.
Perkembangannya memang saat ini blogger telah masuk era industrialisasi yang masif. Informasi, citra diri, isu produk/jasa, merubah stigma, mempengaruhi opini, membentuk opini hingga menampilkan isu tertentu .
Blogger punya peran strategis, punya kemampuan itu, punya skill memadai, bahkan punya pengaruh yang signifikan. Jadi, blogger sudah menjadi salah satu stakeholder penting dalam dunia informasi massa. Jurnalis, wartawan atau reporter media mainstream kadang kalah gaya dengan para blogger.
Lihat saja isu hukum yang membelit pimpinan KPK, ditulis dalam sebuah blog lalu heboh. Ingat dong artikel ‘Rumah Kaca’. Bahkan ada tokoh nasional bisa kalang kabut ketika ‘ditelanjangi’ di sebuah artikel blog . Media mainstream malah ikut ikutan isu yang ada di tangan blogger. Untuk hal ini sudah banyak contoh bagaimana blogger bisa mempengaruhi suasana kebatinan negeri ini.
Perkembangan Blog dan Pemanfaatan yang Kurang Pas
Blogger memang telah berkembang jauh, menempati posisi yang semakin diperhitungkan, diundang banyak kalangan mulai dari produsen smartphone sampai produk kecantikan, kalangan pemerintahan hingga diundang makan siang dan meliput kunjungan kerja Presiden Jokowi.
Acaranya juga seabrek-abrek. Kalau mau, setiap hari ada saja undangan dari berbagai pihak. Hampir semua industri dan layanan jasa memanfaatkan keberadaan blogger. Ada yang mengundang puluhan hingga ratusan blogger. Ada yang memberikan hadiah istimewa, uang transport bahkan mengundang hingga ke luar pulau. Bahkan ada yang sampai keluar negeri.
Jaringan para blogger juga luar biasa. Menembus hampir semua humas, PR, biro komunikasi, EO. Jangan heran bila blogger punya kontak dengan para pejabat negara, petinggi perusahaan swasta, artis, atau semacamnya. Blogger juga saling kenal baik dalam komunitas hingga lintas komunitas. Maka kadang ada istilah 4L (lu lagi lu lagi). Karena ketika ada acara undangan, ya ketemunya teman itu lagi itu lagi (ini mah murni joke, bro...)
Nah, sayangnya ada blogger yang nampaknya kurang mengerti arti sesungguhnya peran blogger. Maaf ya, ini bagian auto kritik saja, hampura, punten bila tersinggung. Ada blogger yang datang hanya semata mengejar goodie bag dan makan enak gratisan tanpa mau mengasah kemampuan menulis.Â