Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tiga Jam di Museum Kepresidenan Bogor

23 Maret 2016   17:29 Diperbarui: 23 Maret 2016   18:27 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Kepresiden Bogor ini diberi nama “Balai Kirti”. Pada lantai satu terdapat sejarah panjang bangsa Indonesia sebelum merdeka, saat berjuang untuk kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan hingga saat ini.

Yang menjadi paling menarik di lantai satu adalah terdapat enam patung presiden yang telah purna tugas. Dengan gaya dan pose berbeda beda. Dimulai dari Presiden Sukarno lalu Presiden Suharto, Presiden BJ Habibi, Presiden Megawati dan terakhir Presiden SBY. Patung yang terbuat dari logam ini dibuat dengan skala satu setengah badan manusia normal.

Dengan space jumlah patung yang telah ada, saya menduga akan ada cara untuk menambahkan patung presiden berikutnya. Karena museum kepresidenan akan berubah setiap ada presiden yang selesai dalam tugasnya. Akan ada penambahan space ruang pamer. Maka desain museum ini harus bisa mengakomodir penambahan ruang secara terus menerus hingga presiden terakhir. Mungkin setelah tiga puluh tahun museum ini akan diperluas karena bila setiap lima tahun terdapat pergantian presiden akan semakin banyak ruang pamer yang dibutuhkan. Termasuk membuat patung presiden yang baru.

Di lantai satu selain terdapat patung para presiden terdapat naskah Sumpah Pemuda, naskah Pancasila, Pembukaan UUD 1945 dan sebuah peta digital negara kesatuan Republik Indonesia . Penggunaan perangkat digital modern memang telah disematkan pada museum ini. Tata cahaya , audio hingga gambar video bergerak terdapat disela sela ruang pamer.

Setelah puas menjelajahi lantai satu, saya beranjak ke lantai dua. Ada eskalator yang menghubungkan lantai satu dan lantai dua. Pengunjung museum akan dipandu langsung oleh staf museum yang sedang bertugas. Bahkan selama berkunjung ada beberapa petugas yang juga ikut mendampingi.

Di lantai dua terdapat ruang pamer yang diberi nama Galeri Kepresidenan, Perpustakaan Kepresidenan termasuk ruang baca presiden, ruang pidato presiden dan ruang lukisan . Di lantai dua inilah benda benda memorabilia ditampilkan. Ada foto foto masalalu bersejarah, baju resmi yang pernah dikenakan presiden, bintang tanda jasa, tongkat komando hingga barang barang penuh kenangan presiden.

Sayang, saya dan rombongan tak diijinkan mengambil gambar. Mungkin ada alasan keamanan atau alasan lainnya ,saya sendiri cukup kecewa dan sedikit kehilangan semangat. Walau setelah melihat ruang pamer yang ada dilantai dua hati saya terhibur juga apalagi saya mendapati sebuah perpustakaan presiden. Beruntung di dalam perpustakaan diperbolehkan mengambil gambar.

Untuk ruang pamer kepresidenan , setiap presiden ditempatkan dalam ruang sendiri sendiri. Ada enam ruang pamer setiap presiden . Setiap ruang disediakan tiga audio visual menggunakan headphone . Saya mencoba mendengarkan penjelasan melalui headphone yang tersedia, memang terdengar semua hal positifnya saja. Hasil pencapaian yang diraih.

Ada kenangan disetiap ruang pamer. Saya merasakan kebahagian disetiap foto presiden. Wajah sumringah ketika menjamu tamu negara sahabat. Sebuah kebanggaan melihat sosok presiden yang gagah sedang menjalankan tugasnya. Sosok yang selalu dinantikan rakyatnya yang disetiap kebijakannya memberi kesejahteraan dan kenyamanan bagi seluruh rakyatnya.

[caption caption="Perpustakaan Kepresidenan RI Bogor, sebuah konsep perpustakaan berdasarkan Presiden yang telah memimpin | Foto: Rushan Novaly"]

[/caption]

Melihat Perpustakaan Presiden

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun