[caption caption="peta gerhana matahari total , 9/3/16 | Sumber : Wikipedia.com"][/caption]
Hari Rabu (9/3/16) adalah hari yang penting bagi sebagian wilayah di Indonesia karena terkena peristiwa langit berupa gerhana Matahari total. Dalam beberapa menit sinar Matahari akan menghilang seperti saat malam hari. Peristiwa alam ini tentu menyedot perhatian bukan saja para ilmuan astronomi tapi masyarakat umum. Sebuah fenomena alam yang langka terjadi.
Langkanya peristiwa alam ini , bahkan di beberapa tempat didunia diperlukan waktu hingga 300 tahun untuk sekedar menyaksikan peristiwa gerhana matahari total. Beruntung, sebagian wilayah Indonesia tak perlu memerlukan waktu panjang. Dalam kelipatan kurang dari tiga puluh tahun gerhana Matahari total kembali dapat disaksikan.
Pada tahun 1983, Indonesia pernah mengalami gerhana Matahari total. Saat itu saya masih kanak kanak. Baru duduk dikelas dua SD. Saya masih ingat kehebohan orang untuk bersiap menghadapi gerhana Matahari total. Baskom air digunakan untuk melihat fenomena gerhana matahari karena santer disebutkan orang yang melihat gerhana matahari secara langsung (mata telanjang) akan mengalami kebutaan.
Mitos mitospun menjadi bahan pergunjingan. Dalam mitologi Jawa disebutkan raksasa bernama Batara Kala menelan matahari karena dendam kesumat terhadap Dewa Surya sehingga cahaya matahari lenyap. Di belahan dunia lainnya , diceritakan juga seekor naga langit telah berhasil ‘mengunyah’ Matahari . Maka , masyarakat tradisional zaman dahulu segera membuat kegaduhan dengan membuat bunyi-bunyian agar sang Batara Kala atau sang Naga langit mengeluarkan kembali Matahari dalam mulutnya. Percaya ?
Apa sih Gerhana Matahari
Bagi yang belum paham apa yang dimaksud dengan gerhana matahari ada baiknya saya jelaskan secara ringkas. Peristiwa gerhana matahari sejatinya hanyalah gejala saling menutupi antar benda langit. Bulan yang memiliki lintasan mengelilingi Bumi. Sebagai benda langit yang bergerak dalam garis edarnya . Pada suatu saat, Bulan bergerak tepat menghalangi Matahari dari Bumi. Peristiwa ini terjadi pada saat bulan mati. Maka dalam beberapa saat cahaya matahari terhalang dari sebagian wilayah bumi dan itulah yang disebut gerhana matahari.
Gerhana Matahari terbagi dua, gerhana Matahari total dan gerhana matahari cincin atau gerhana Matahari sebagian. Gerhana Matahari cincin terjadi apabila puncak kerucut bayangan Bulan tidak mencapai permukaan Bumi. Hal ini dapat terjadi karena jarak Bumi dan Bulan berubah ubah sesuai lintasan Bulan yang berbentuk elips.
Nah, pada saat gerhana Matahari cincin, Bulan nampak terlihat lebih kecil dari Matahari . Namun bila bayangan Bulan sepenuhnya jatuh dipermukaan bumi , maka itulah yang disebut gerhana Matahari total. Peristiwa gerhana matahari total menjadi kesempatan emas untuk melihat penampakan korona yang biasa disebut crown atau mahkota Matahari.
Uniknya, untuk melihat korona sekaligus menelitinya dilakukan ketika terjadi gerhana Matahari total. Korona sendiri adalah bagian terluar dari asmosfer Matahari yang dapat dilihat. Daerah paling luar dari korona menjangkau jauh ke angkasa menyerupai partikel yang tersembur dari Matahari. Nah karena kilau kromosfer maka mahkota Matahari tidak terlihat kecuali ketika terjadi gerhana Matahari total. Sebenarnya korona dapat dilihat kapan saja dengan menggunakan alat khusus tapi peristiwa gerhana Matahari total tetap menjadi pilihan untuk meneliti korona. Maka peneliti dari NASA sibuk mendatangi wilayah Indonesia yang terkena gerhana Matahari total, termasuk peneliti dari negara lain.
Benarkah Melihat Gerhana Matahari bisa Membuat Mata Buta ?
Sebagai bintang terdekat dalam gugusan tata surya. Matahari adalah bola gas mahabesar . Diameternya 109 kali diameter bumi. Diperkirakan diameter Matahari 1.390.000 km dengan massa 1.989 X 10 pangkat 30 kg. Temperatur permukaan Matahari mencapai 6.000⁰C ,sedangkan inti Matahari bertemperatur hingga 15.000.000⁰C. Bayangkan panasnya .
Matahari yang kita saksikan dilangit dari permukaan Bumi adalah fotosfer (bola cahaya) . Bagian ini terlihat agak padat dan dapat terlihat secara kasat mata karena fotosfer memancarkan energi dalam panjang gelombang visual.
Lalu, kenapa melihat gerhana Matahari total bisa membuat mata menjadi buta permanen.Ini disebabkan pancaran matahari yang sampai ke permukaan Bumi sejatinya berupa radiasi ultraviolet dengan panjang gelombang 0,3 mm. Retina mata manusia yang melakukan kontak langsung dengan radiasi Matahari akan mengakibatkan koagulasi atau penggumpalan sel sel batang dan kerucut, kontak yang berlebihan akan membuat kerusakan sel sel yang sensitif terhadap cahaya. Gejalanya : mata terasa sakit, silau, dan membengkak.
Retina yang rusak parah tentu akan membuat fungsi penglihatan akan terganggu dan paling parahnya menyebabkan kebutaan permanen. Kerusakan retina ringan saja perlu penyembuhan antara empat hingga enam bulan.
Sebenarnya ketika terjadi gerhana Matahari total dan suasana menjadi redup dan gelap , maka melihat Matahari dengan bertelanjang mata malah dibolehkan. Karena sinar matahari sedang terhalang oleh Bulan, namun dalam waktu singkat cahaya Matahari akan kembali muncul dengan cepat. Nah, ketika sinar Matahari muncul dengan cepat itulah bahaya mengancam mata manusia.
Sebenarnya ada peralatan penelitian yang mengamakan bahaya radiasi sinar Matahari, berbentuk alat optik. Filter ini biasa disebut filter Mylar. Dengan menggunakan filter ini , Matahari terlihat seperti cakram dengan warna biru-kelabu.
Selain filter Matahari , tentu penggunaan teleskop astronomi canggih jauh lebih aman. para peneliti dunia terutama di Amerika Serikat memiliki teleskop khusus pengamat Matahari. Di Arizona terdapat teleskop yang mampu menangkap bayangan Matahari dengan diameter 1 meter diruang pengamatan.
Pernahkan membayangkan, permukaan Matahari yang bergolak dan menyemburkan gas hingga ratusan ribu kilometer . Bagian kromosfer yang bergolak seperti permainan api disebut Prominensa. Pada bukan Juni 1946 terjadi semburan mahadahsyat dengan ketinggian 1.600.000 km selama dua jam.
[caption caption="Jadwal waktu gerhana matahari total | Sumber : wikipedia.com"]
Gerhana Matahari sebagai Sarana Edukasi dan Pariwisata
Fenomena alam raya seperti gerhana Matahari dalah hal yang unik sekaligus langka. Dimana secara langsung kejadian alam ini menimbulkan keingintahuan dari banyak lapisan terutama bagi pelajar. Alangkah menariknya bila kejadian gerhana Matahari total digunakan sebagai momentum untuk membuka cakrawala pengetahuan tentang benda benda langit alias astronomi.
Dengan begitu , ada nilai positif dan produktif ketika media dan juga para pendidik serta orangtua memberikan pengetahuan dibalik terjadinya peristiwa gerhana Matahari. Tentu dari sisi ilmu pengetahuan. Ilmu tentang bagaimana Matahari terbentuk, unsur unsur kimia dan fisika Matahari, kejadian dan bagian menarik lainnya yang ada di Matahari. Termasuk manfaat Matahari bagi kehidupan di Bumi.
Sebagai sumber energi, Matahari adalah benda langit yang punya peran sangat vital bagi Bumi . Proses fotosintesa tumbuhan untuk kemudian menjadi sumber makanan manusia dan hewan , sirkulasi air dan udara yang memungkinkan terjadi penguapan, hujan dan penyimpanan uap air oleh lapisan astmosfir Bumi.
Selain itu perlu juga diterangkan bahaya dari pemanasan global akibat pengaruh efek rumah kaca. Dimana radiasi Matahari masuk menuju permukaan bumi tanpa filter dari lapisan ozon. Hal ini akan menaikan suhu bumi sehingga akan membuat lapisan es di kutub utara dan selatan mencair lebih cepat.
Hal hal ini dapat dijelaskan dan diterangkan ketika fenomena langit seperti gerhana Matahari terjadi. Peran Guru dan orangtua untuk menjadikan momentum gerhana Matahari total sebagai sarana edukasi adalah penting.
Pemerintah juga saat ini sadar bila fenomena gerhana Matahari total bisa dijadikan momentum untuk mengenalkan pariwisata Indonesia kedunia Internasional. Maka kementrian pariwisata langsung menangkap momen penting ini dengan menyiapkan lokasi pengamatan gerhana Matahari tepat diwilayah wilayah dengan potensi pariwisata.
Selain menyiapkan tempat dilokasi pengamatan juga diadakan kegiatan budaya, pasar rakyat hingga pertunjukan kesenian lokal. Harapannya, pelancong manca negara akan tertarik untuk tinggal lebih lama.
Apalagi saat ini Indonesia sedang mengejar angka dua puluh juta kunjungan wisatawan dunia. Momentum gerhana Matahari total adalah sesuatu yang unik yang hanya dimiliki Indonesia. Maka 12 provinsi segera menyiapkan berbagai persiapan menyambut kedatangan wisatawan dan ilmuan mancanegara.
Tak berlebihan bila gerhana Matahari total adalah keberkahan yang harus dimanfaatkan Indonesia. Selain juga harus disyukuri dengan mengadakan sholat gerhana bagi pemeluk muslim. Sebuah pesan spiritual yang sarat makna.
Gerhana Matahari total adalah kejadian alam dimana akan dicatat sebagai bagian sejarah peradaban bumi. Lalu, apa yang akan dicari selain kebaikan dan keberkahan ketika sejenak Matahari ‘lenyap’ tertutupi Bulan. Dan bukan mitos dan gunjingan ngelantur tentang peristiwa yang sengaja dihubung hubungkan . Karena, Tuhan saat ini sedang menunjukkan kekuasaan-Nya. Pasti ada hikmah yang patut kita pelajari. Semoga saja kita mengerti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H