Namun ada juga blogger yang menulis hanya sebagai cara menumpahkan isi perasaan, menjadikan tulisan sebagai pembuka aliran pemikirannya saja. Asal sudah tersampaikan maksud tujuannya , selesai sudah. Mau tulisannya sulit dimengerti si pembaca atau memiliki banyak tafsir pembaca . Bloggger seperti ini sudah tidak akan perduli.
Secara umum blogger punya masalah besar yang dihadapi :
1. Minim pengetahuan tentang menulis
2. Minim dalam pengetahuan seluk beluk ketrampilan berbahasa
3. Tidak perduli dengan masalah bahasa
Blogger yang lahir sebagai pewarta warga.Berasal dari orang yang punya passion menulis. Dari latar belakang yang berbeda beda. Blogger memang bukan wartawan atau penulis profesional yang punya latar belakang pendidikan jurnalistik .
Sehingga alasan ini menjadi wajar bila kemampuan blogger dibawah rata rata.Tapi tentu pembaca tidak akan mau diberi alasan seperti ini. Ketika blogger sudah menulis , maka kaidah menulis suka atau tidak suka harus dikuasai. Ketrampilan mengalirkan ide dalam balutan bahasa yang bernas menjadi wajib dimiliki.
Blogger membuka akses tulisannya dibaca pembaca. Blog besar seperti kompasiana memungkinkan seorang blogger (biasa disebut kompasianer) memposting tulisannya kapan saja. Isi tulisannya tak ada yang meng-edit, tak ada yang menyaring . Asal tak menyalahi aturan kompasiana tulisan blogger akan dipublish .
Tulisan yang masuk setiap hari ratusan jumlahnya. Berbagai macam jenis tulisan dari berbagai macam blogger tayang di halaman muka kompasiana. Tulisan akan menemui nasib yang berbeda beda, ada yang diganjar label Headline (HL), pilihan (Highlight) , Tren Google dan gelar lainnya.
Tulisan blogger juga mendapat informasi jumlah pembaca. Mulai dari puluhan hingga ribuan pembaca. Jumlah pembaca memang menunjukan seberapa banyak minat pembaca terhadap tulisan. Walau belum tentu tulisan punya hal yang bermanfaat atau punya kualitas tulisan yang baik. Keterbacaan tulisan juga memang unik. Jumlah pembaca yang banyak tidak serta merta menyatakan tulisan sudah menjadi kampium.
Ada tulisan yang dibaca tak lebih dari seratus tapi menang lomba blog. Ada tulisan yang hanya dibaca puluhan orang tapi isinya luar biasa. Punya nilai tersendiri . Namun ada juga tulisan yang dibaca puluhan ribu tapi isinya menyemburkan kegaduhan dan kebencian terhadap pihak lain. Hal ini biasa disebut motif tulisan. Blogger seperti ini menganut falsafah yang penting ‘wah’ dan ‘wow’.
Isi tulisan tak lagi penting apalagi penggunaan bahasa yang baik. Pembaca tak lagi penting. Kenyamanan pembaca bukan lagi tujuan. Kemanfaatan tulisan juga sudah tak masuk hitungan. Asal angka keterbacaan melompat tinggi sudah menjadi prestasi tersendiri.