Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melongok Depo Depok, Depo Terbesar se-Asia Tenggara

1 Februari 2016   17:46 Diperbarui: 2 Februari 2016   06:05 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Rangkaian KRL yang parkir di Depo Depok | Foto : Rushan Novaly"][/caption]Sabtu,(30/1) pagi sekali saya sudah berangkat memenuhi undangan dari PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) dalam acara “Customer gathering 2016”. Undangan ini datang dari seorang sahabat baik yang mengkoordinir komunitas “Daru Station” Kang Sobari.

Kesempatan langka sekaligus berharga ini tentu tidak saya lewatkan. Walau udara dingin menyergap dan saya harus berangkat lebih pagi ke stasiun Tigaraksa tidak jadi masalah serius. Karena saya ingin tahu bagaimana cara merawat rangkaian kereta commuter line (CL) yang setiap hari saya naiki dari Solear Tangerang ke Jakarta.

Dari pengeras suara diberitahukan kereta CL sudah berangkat dari stasiun Maja. Itu berarti dalam 7 menit kedepan saya akan segera naik kereta CL . Sabtu pagi jumlah penumpang tak terlalu banyak dibanding hari kerja. Saya memilih gerbong belakang karena saya akan transit di stasiun Tanah abang dan berganti kereta menuju stasiun Depok.

Waktu tempuh Stasiun Tigaraksa menuju Stasiun Depok kurang lebih 2 jam perjalanan. Tepat jam 08:30 saya sudah berada di TKP . Ternyata sudah banyak teman teman komunitas yang lain, ada dari komunitas “Jalur Bekasi”, “Jalur Serpong”, “Jalur Bogor”, “KRL Mania”, “CLIKS”, dan banyak lainnya .

Setelah mendaftar ulang untuk mengambil tanda pengenal saya bergabung dengan teman teman “CLICK” dan “Daru Station”. Acara selfie dan jeprat jepret sudah dimulai. Peserta gathering komunitas KCJ ini memang didominasi anak muda. Rata rata siswa , mahasiswa atau karyawan swasta yang biasa menggunakan kereta CL.

Naik Kereta pulang Kandang

Acara gathering KCJ terhitung tepat waktu. Molor sedikit bakal ditinggal. Karena transportasi ke Depo Depok menggunakan kereta CL yang akan pulang kandang. Jadi tepat pukul 09:00 kereta dari stasiun kota yang akan masuk Depo Depok menjadi sarana transportasi peserta KCJ.

Tak kurang dari 150 orang peserta komunitas kereta hadir dalam acara gathering yang diadakan secara rutin setiap tahun ini. Semua peserta masuk ke dalam kereta sesuai dengan komunitasnya masing masing agar tertib dan dapat diidentifikasi mana peserta mana penyusup.(he..he...he)

Perjalanan dari stasiun Depok lama ke Depo Depok benar benar singkat tak sampai sepuluh menit. Begitu memasuki areal depo sudah terlihat puluhan kereta CL yang sedang terpakir rapi. Kereta Cl yang sebagian sedang parkir adalah kereta yang sedang menjalani perawatan harian. Ada juga kereta yang sedang menjalani perbaikan karena ada beberapa komponen yang perlu di service.

Kereta CL yang saya tumpangi akhirnya merapat di peron Depo yang nampak berbeda dengan stasiun pada umumnya. Peronnya kecil hanya selebar setengah meter. Hanya untuk satu orang berjalan. Ya namanya juga peron depo . Jadi jalannya harus tertib tidak bisa menyalip. Saya bersama peserta komunitas lainnya diarahkan menuju ruang serbaguna yang bakal jadi tempat acara.

Dari jauh sudah terdengar hentakan musik dari performance live band. Suara ucapan selamat datang dari panitia juga terdengar menyapa. Seluruh peserta gathering cukup teratur dan bisa mengikuti peraturan yang dibuat panitia. Disuruh baris ya pada baris. Disuruh bergerak ikut bergerak.

Sambil memasuki ruangan acara peserta dibagikan snack dan tiket peserta yang berisi tiga nomor. Satu nomor doorprize, satu nomor untuk makan siang dan satu nomor untuk merchandise . Nah, nomor doorprize langsung dirobek dan dimasukkan ke dalam wadah pengundian.

Pemaparan yang Banjir Informasi

Setelah peserta gathering memasuki ruang serbaguna dan duduk rapi sambil menikmati snack yang disediakan ,acarapun segera dimulai. Tampil dua host ganteng yang mengawal acara. Disisi sebelah kanan live band siap beraksi. Sambil membuka acara gathering , layar besar disisi kanan terus memperlihatakan video kegiatan sehari hari personel KCJ .

Acara pertama adalah pemaparan dari tuan ruamah , kepala Depo Depok, Siswanto yang mengenakan seragam depo berwarna biru. Pria kurus ini memaparkan apa saja kegiatan yang biasa dilakukan Depo Depok. Mulai dari tempat menyimpan kereta CL, tempat perawatan, bengkel hingga kuburan kereta yang telah purna tugas.

Dari pemaparan ini didapatkan info penting sebagai berikut :

• Depo kereta terbesar di Asia Tenggara. Dengan luas 26 hektar dengan lebar kurang lebih 200 meter.
• Dapat menampung 336 rangkaian kereta
• Melakukan perawatan rutin harian termasuk cuci kereta
• Melakukan perawatan berkala mingguan dan bulanan
• Bengkel kereta yang dapat melakukan overhaul , mengganti bordes, roda kereta hingga perbaikan AC dan sistem pengereman.
• Melakukan pekerjaan perawatan dari jam 21:00 hingga 03:30 pagi
• Tiap satu rangkaian kereta ditangani 2 orang teknisi.
• Memperkerjakan sekitar 230 orang teknisi

Setelah tuan rumah kepala Depo depok bicara ,giliran ketua panita acara gathering Mega Rusiana yang sehari hari menjabat sebagai VP Pelayanan KCJ . Mega memberikan apresiasi kepada seluruh peserta gathering karena acara kali ini tergolong lengkap dan banyak peserta. Bahkan dalam kata sambutannya Mega berjanji akan mengadakan acara gahtering lanjutan. Bahkan ada rencana untuk melakukan perjalanan wisata kereta ke Ambarawa (ssttt... ditunggu nih acaranya) .

[caption caption="Direktur Teknik KCJ sedang menguji Kevin, peserta gathering | Foto : Rushan Novaly "]

[/caption]Pejabat selanjutnya yang memberikan kata sambutan adalah Direktur Teknik KCJ, Jhon Roberto yang biasa dipanggil dengan kode C-2. Jhon Roberto memaparkan apa saja yang telah dilakukan KCJ selama ini. Jhon Roberto menguji salah satu peserta gathering tentang pengetahuannya terhadap perkembangan KCJ sejak 2008. Kevin yang mendapat tantangan melakukan dengan baik. Pemuda kurus yang ternyata pengamat kereta punya informasi yang cukup valid , berikut saya lengkapi info dari Kevin :

• Menyederhanakan 37 rute perjalanan menjadi 6 rute perjalanan
• Menghapuskan KRL Ekspres
• Penerapan gerbong khusus wanita
• Menganti nama KRL ekonomi-AC menjadi Commuter line
• Menerapkan e-Ticketing dan bekerja sama dengan 4 bank nasional
• Memperbaiki sarana dan prasarana stasiun
• Menghapus fasilitas free out
• Menyediakan Vending Mechine

Dalam pemaparannya Jhon Roberto juga menambahkan pembelian kereta CL sejak 2008 hingga 2014 sebanyak 664 rangkaian dan pada tahun 2015 ada penambahan sebanyak 125 rangkaian kereta.

Dalam penerapan sistem E-ticketing sejak Juli 2013 penggunaan KMT mencapai 30 persen dari total transaksi perjalanan kereta CL. Pada tahun 2015 terdapat 800.000 penumpang rata rata dalam sehari atau 22 juta penumpang dalam sebulan. Bahkan pada tanggal 15 Juni 2015 penumpang menyentuh angka 914.840 orang . sebuah angka tertinggi selama operasi KCJ .

Menurut Jhon Roberto yang pernah menjadi orang nomor satu di Balai Yasa Yogyakarta dan Balai Yasa Manggarai ini. Depo Depok yang dulunya dipegang pihak KAI berhasil diambil alih pihak KCJ. Bahkan fasilitas overhaul di Balai Yasa Manggarai juga bisa diambil alih KCJ. Hal ini dilakukan agar pengerjaan perbaikan lebih cepat dan efisien.

Untuk sistem informasi, KCJ sudah meluncurkan aplikasi “Info kereta” yang dapat diunduh di Apps Store dan Google Play. Aplikasi berbasis android ini dapat mengetahui keberadaan kereta CL . Saat ini pihak KCJ juga akan meluncurkan aplikasi baru yang lebih up to date. Aplikasi ini dapat memberitakan kereta secara real time. Jadi penumpang dapat memperkirakan kapan harus menunggu di stasiun kereta. Dengan begitu kapasitas stasiun yang terbatas bisa di atur dengan baik.

Jhon Roberto juga memaparkan peningkatan layanan dengan rangkaian stan formasi (SF) 10 dan SF 12. Jalur Bogor dan Jalur Bekasi yang mendapat prioritas lebih dulu karena begitu menumpuknya penumpang kereta didua jalur tersebut. Jalur Serpong hingga Parung panjang mendapat jatah SF 10.

Dalam tiga bulan telah dikebut pengerjaan penambahan panjang peron agar bisa melayani kereta SF 10 dan SF 12. Dengan begitu penumpukan penumpang bisa dikurangi dan kenyamanan berkereta dapat dirasakan penumpang.

Pada tahun 2015 pencapaian KCJ memenuhi seluruh target . Bahkan melebihi target yang dibuat, Capaian ini berkat kerja keras seluruh pegawai KCJ dan dukungan seluruh penumpang KCJ . Menurunnya gangguan kereta juga menjadi prestasi tersendiri. Saat ini hanya ada dua gangguan kereta setiap harinya. Jumlah ini sudah jauh menurun bila dibanding tahun sebelumnya.

Menurut Jhon Roberto hal ini berkat ketersedian rangkaian kereta yang cukup sehingga dapat melakukan pergantian kereta yang mulai menurun kemampuannya terutama kereta serie "8000 hibah" yang banyak mengalami kemunduran.

Dengan nada berseloroh Jhon Roberto memberitahukan tugasnya bulan pertama di KCJ adalah membuat AC kereta CL dingin agar tidak ada jatuh korban karena kepanasan didalam kereta. Dengan melakukan inovasi penambahan fandelier (kipas angin) pada posisi yang masih memungkinkan dibagian langit langit kereta. Tepatnya diatas media LCD promosi . Penambahan kipas angin ini diupayakan tidak mengurangi estetika interior kereta.

Tur Keliling Depo Depok

Setelah penyampaian informasi yang begitu banyak dari Direktur Teknik KCJ sedianya akan dilakukan keliling depo Depok namun berhubung sudah masuk jam makan siang dan waktu Shalat dzuhur maka acara keliling depo ditunda setelah istirahat.

Setelah beres makan siang dan shalat , panitia melakukan pengundian doorprize tahap pertama. Saya tak beruntung pada tahap pertama, nomor saya tak dipanggil. Setelah dirasa cukup dan peserta telah lengkap maka dimulailah acara tour keliling Depo.

Semua peralatan pengaman diri dan penjelasan keselamatan selama mengikuti tur keliling depo dijelaskan dengan lengkap.
Setiap peserta wajib menggunakan helm pengaman kepala dan rompi khusus yang berwarna terang. Keselamatan peserta menjadi prioritas penting selama gathering berlangsung. Peserta juga mendapatkan penjelasan selama tur keliling depo.

Tempat pertama adalah ruangan perawatan kereta bulanan . Tempat ini memiliki spesifikasi perawatan mulai dari bagian bawah kereta hingga bagian atas. Di tempat ini ada dua orang teknisi untuk mengecek satu rangkaian kereta . Dua orang teknisi ini mengecek keseluruhan kereta dengan berjalan dibawah kereta. Ada enam jalur di ruangan ini . Tempat ini hanya bagian dari perawatan kereta secara berkala. Bukan tempat perbaikan . Jadi tak akan ditemukan peralatan teknik yang lengkap ditempat ini.

[caption caption="Dua orang teknisi ini sedang mengecek rangkaian KRL | Foto : Rushan Novaly"]

[/caption]

[caption caption="Suasana Depo Depok| Sumber foto : Rushan Novaly"]

[/caption]Tempat kedua adalah bengkel kereta. Ditempat ini sangat banyak terdapat part kereta , baik berupa ban kereta yang nampaknya baru didatangkan karena masih disegel plastik. Di bengkel kereta ini terdapat alat alat berat, baik pengungkit body kereta, bordes yang belum terpasang, Ditempat ini terasa sekali suasana bengkel berat . Banyak bagian kereta dan perkakas teknik yang tersusun rapi.

Di tengah bengkel sedang ada dua kereta yang sedang dalam tahap perbaikan. Seluruh bagian bawah telah dicopot termasuk bagian ban dan bordes. Untuk mengerjakan satu rangkaian kereta yang dibongkar full diperlukan waktu kurang lebih 30 hari. Sebuah pekerjaan besar nan melelahkan pikir saya melihat peluh para teknisi yang sedang bekerja.

[caption caption="Alat ungkit kereta | Sumber foto : Rushan Novaly"]

[/caption]Tempat yang tak kalah menarik adalah kuburan kereta. Dilapangan terbuka ini terdapat puluhan bangkai rangkaian kereta yang sudah purna tugas. Terlihat menyedihkan bila melihat body kereta teronggok . Kalau saja body kereta ini bisa dimanfaatkan menjadi ruangan TK (sekolah) di daerah rapat penduduk. Saya pernah membaca sebuah TK di Jepang yang berasal dari gerbong yang tak terpakai lagi. Mungkin ada juga manfaatnya.

Bertemu “Takeshi” sang Instruktur Masinis asal Jepang

Ketika acara Gathering KCJ berlangsung ternyata ada 6 orang masinis asal Jepang yang sedang melatih para asisten masinis Indonesia. Pemandangan langka itu membuat sebagian peserta gathering terutama para wanita jadi “agak-agak”.

Selfie dan foto bersama pun jadi pilihan. Tidak ada Lee Min Ho asal korea, Takeshi asal Jepang juga no problem . Mungkin mirip-mirip. Saya sendiri tidak ikut berfoto bareng para masinis Jepang karena tidak kebagian dan saya takut kalah ‘bersaing’ (he..he ..he)

[caption caption="Masinis Jepang sedang dikerubungi peserta gathering | Foto : Rushan Novaly"]

[/caption]Masinis Jepang ini mendapat sesi pada acara di ruang serbaguna. Ketika ditanya tentang kesan istimewanya selama mengajar masinis asal Indonesia, Jawabannya : BAGUS . Sambil memberikan dua jempol kearah peserta gathering dengan suara setengah berteriak.

Pemerintah Jepang cukup konsen untuk membantu pihak KCJ dalam pelatihan masinis, pelatihan teknis dan pelatihan sistem pengereman secara Otomatis. Seperti yang diakui Jhon Roberto , pihak JR East Company Jepang banyak membantu pihak KCJ dalam perawatan kereta.

Pihak teknisi Jepang mengakui, depo Depok saat ini jauh lebih baik dari depo perawatan kereta yang ada dinegara asalnya. Teknisi Indonesia dan prasarana yang ada di Depo Depok sudah memenuhi syarat Internasional.

Melihat perkembangan itu rasanya Indonesia telah melangkah satu langkah kedepan. Depo Depok menjadi contoh nyata sebuah perubahan kinerja yang jauh lebih baik. Sebuah contoh yang baik bagi institusi lainnya. Selamat KCJ. Maju terus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun